[05] Eagle Claw Group

79 13 0
                                    

Lyrr merasa harga dirinya runtuh dalam sekejap. Kesombongan diri yang dia bangun bertahun-tahun telah di hancurkan. Dia yang awalnya di puja puja kini di campakkan begitu saja ke sungai seperti rongsokan.

Harga dirinya yang malang...

Lyrr bersyukur dia tidak di culik dan sebagainya, tapi tetap saja rasanya di buang seperti ini sangat memalukan dan tidak adil. Mengapa hanya Seyla yang di culik? Kenapa dia tidak di culik juga? Apa dia tidak berharga sama sekali di mata orang lain? Sama sekali?

Lyrr merasa dengan wajahnya yang sekarang jika dia di jual di pelelangan dia akan laku dengan harga yang tinggi.

Lalu mengapa bandit-bandit itu membuangnya tanpa mempertimbangkan apapun?

Oke, setidaknya dia harusnya mengikuti alur cerita kebanyakan dan bertarung mati-matian melawan mereka lalu kabur meskipun sekarat, itu lebih baik daripada di buang tanpa pertimbangan seperti ini.

Oh iya, benar. Dia bukan tokoh utama. Dia hanya penjahat sampah, dia memang tidak berguna sejak awal.

Untuk apa masih mengharapkan alur menegangkan yang kritis? Dia masih hidup saja saat ini adalah suatu keuntungan.

Lyrr yang awalnya masih berkabung di dalam mimpinya kini merasakan tubuhnya terbanting ke dataran keras dan sinar matahari menembus kelopak matanya yang tertutup.

Lyrr dengan perlahan membuka kelopak matanya dan cahaya matahari menerobos langsung menerpa retinanya. Lyrr mengaduh pelan dan menutupi matanya dengan tangan.

Lyrr akhirnya memaksakan tubuhnya duduk. Tubuhnya berat karena pakaiannya basah, dan dia menggigil kedinginan.

Lyrr mengerjapkan matanya dan akhirnya bisa melihat sekelilingnya. Tapi Lyrr melotot ketika sebuah wajah seorang wanita dewasa berada tepat di hadapannya.

"Aaaakkhhh!!!" Lyrr berteriak refleks dan mundur secara teratur. Dia bisa melihat wajah itu mengerutkan kening dan tertawa setelahnya.

"Ahahahaha lihatlah dia! Sangat lucu!"

"Kau lihat itu, makhluk manis ini menjerit, suaranya sangat lucu!"

"Sepertinya dia takut dengan wajahmu nona Carrie."

Lyrr tertegun. Carrie?

Wajah yang tadi berada tepat di depan Lyrr menghentikan tawanya yang lepas dan menggelegar, dia menatap Lyrr dengan senyuman lebar.

"Mungkin dia terpesona pada wajah cantik ku."

"Bukan, wajah nona seperti gorila, karena itu dia mundur karena terkejut."

"Sialan kau Gerda!" Nona Carrie tertawa keras lagi, lalu mendekati Lyrr dan menepuk bahunya keras hingga bahu Lyrr kebas, tapi Lyrr tidak melawan.

Lyrr melihat sekeliling dan sadar bahwa dia tengah berada di sebuah kapal, ya, kapal. Lyrr tersentak, dia tidak mengerti kenapa bisa berakhir di kapal, dan apakah orang-orang ini yang menyelamatkan dirinya?

Dia juga bisa melihat orang-orang di kapal itu mengerumuninya, menatapnya penasaran dan bingung. Mayoritas adalah wanita. Hanya ada empat pria di antara mereka.

Dan pakaian mereka... Seperti bajak laut. Sungguh, mereka terlihat berantakan dan kotor, tapi senyuman ceria di wajah mereka mengatakan bahwa mereka bahagia dengan kehidupan ini.

"Kalian siapa? Kenapa aku bisa ada disini? Apa kalian yang menyelamatkan aku?" Lyrr bertanya pelan.

Carrie menjawab dengan wajah sombong, "tentu saja kami yang menyelamatkan mu. Kau hampir mati. Aku heran kenapa bisa kau tenggelam di laut seperti itu."

[S2] Reise des Licht Where stories live. Discover now