Jessica tampak masih belum tenang. Dia merasa gelisah tentu saja. Sebab sejak Jeffrey dilahirkan, dia hampir tidak pernah nakal dan membuatnya kesal.

Karena Jeffrey sangat penurut anaknya. Tidak seperti dia dan suaminya yang sama-sama anak berandal di sekolah. Mengingat mereka sama-sama berasal dari keluarga berada. Tidak heran jika mereka tidak pernah takut saat membuat onar.

"Papa panggil juga! Kita makan di tempat biasa!"

Jeffrey mengangguk paham. Lalu mendial nomor ayahnya. Meminta agar dia lekas menuju ruangannya. Karena ada si ibu datang.

"Papa on the way kemari. Mama kenapa tiba-tiba datang? Tidak mungkin hanya karena ingin sidak saja, kan?"

"Mama baru saja mendatangi peramal. Katanya, kamu akan kena sial. Bisa dibilang, masalah besar akan datang sebagai ganti dari semua nasib baik yang seumur hidup kamu dapat! Makanya Mama cari-cari kekuranganmu sekarang. Coba cerita! Apa masalah yang selama ini kamu sembunyikan dari Mama? Atau mungkin, siapa musuhmu sejak TK hingga sekarang? Supaya Mama bisa agak merasa tenang."

Jeffrey tertawa kencang. Sebab merasa jika ibunya sangat kolot tentu saja. Karena telah begitu percaya dengan hal-hal seperti ini di zaman sekarang.

"Tidak ada yang kusembunyikan dari Mama! Tidak ada juga yang mengusik hidupku sejak dulu hingga sekarang! Mama tahu sendiri aku jarang berinteraksi dengan orang. Less people less drama. Bahkan, calon istriku saja pacar pertama."

"Tapi Mama masih merasa janggal! Mama juga ingin merasakan memarahi anak! Sejak dulu sampai sekarang kamu selalu jadi anak teladan! Kamu tidak pernah memberi kesempatan Mama untuk marah-marah! Kalau begitu sekarang saja! Buat calon istrimu hamil sebelum pernikahan! Supaya Mama sedikit merasa lega dan punya alasan untuk marah sebelum kamu menikah!"

Jeffrey tertawa semakin kencang. Lalu mengadukan hal ini pada ayahnya yang baru saja datang. Mengatakan tentang kegilaan ibunya gara-gara mendatangi peramal.

1. 01 PM

Jeffrey dan kedua orang tuanya baru saja tiba di restoran langganan. Mereka langsung memesan hidangan seperti biasa. Lalu berbincang sembari menunggu makanan tiba.

"Itu bukannya Mega, ya?"

Tanya Jessica pada anaknya. Sebab dia sangat ingat siapa Mega. Salah satu teman anaknya yang paling nakal. Bahkan, dia hampir diDO saat SMA karena tawuran dan membuat lawannya koma.

"Iya, sepertinya dengan anak dan istrinya."

Jeffrey menatap Mega yang baru saja turun dari mobil. Bersama wanita bertubuh mungil dan anak kecil. Mereka tampak serasi sekali. Apalagi wajah si anak benar-benar duplikat Mega versi mini.

"Panggil, Jeff! Ajak makan di sini!"

Seru Jessica dengan semangat. Sebab dia mengincar anak kecil yang mirip Mega. Karena dia memang suka anak-anak dan bahkan telah membangun panti asuhan di beberapa kota. Namun hal itu masih belum memuaskan hatinya sampai Jeffrey sendiri yang memiliki anak.

"Mega!"

Panggilan Jeffrey membuat Mega mendekat. Bersama anak dan istrinya. Hingga mereka agak bingung tentu saja. Sebab Joanna dan Malvin belum pernah bertemu Jeffrey sebelumnya. Mengingat Jeffrey tidak datang di acara pernikahan karena mengalami kecelakaan pada lima tahun silam. Malvin dan Joanna juga tidak pernah diajak ketika Mega mendatangi reuni SMA karena acaranya berlangsung sampai tengah malam.

"Ini istri dan anakmu, ya?"

"Iya, Tante! Sayang, ini orang tua Jeffrey, teman SMA yang pernah kuceritakan padamu."

Joanna mengangguk kecil. Lalu menyapa Jessica, Sandi dan Jeffrey. Begitu pula dengan Malvin yang mulai menyalami orang-orang ini.

"Lucu sekali! Duduk sini saja!"

Jessica menudukkan Malvin di kursi yang ada di samping kiri tubuhnya. Membuat Joanna dan Mega harus ikut serta. Karena mau menolak juga sungkan. Karena Malvin sudah terlanjur duduk di sana.

Mega Angkasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mega Angkasa

35 tahun

GM BUMN

Malvin Angkasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malvin Angkasa

4 tahun

Murid TK

Jeffrey Iskandar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jeffrey Iskandar

35 tahun

Arsitek

Kalau suka cerita ini, jangan lupa tambahkan ke library!!!

Tbc...

PERFECTION [END] Where stories live. Discover now