5. Gagal

110 15 4
                                    

KRINGG!!

KRINGG!!

KRINGG!!

"YAAA YANG JUNGWON YANG DANIEL MATIIN ALARMNYA WOY!" teriak Soobin dari dalam kamarnya.

KRINGG!!

"JUNGWON!"

"DANIEL!!"

"Mas jangan marah-marah. Masih pagi..." kata Eunha dari bawah.

KRINGG!!

"YAAAAA!! KALAU PASANG ALARM ITU MINIMAL BANGUN YAAA!" teriak Soobin lagi.

"Bin!! Lo lebih berisik bangsatt!" sahut Heejin.

"Kakak! Bahasanyaa!"

KRINGG!!

"Ini bisa pada diem gaa?! Jungwon? Kalau alarm udah bunyi bangun nak!" Eunha segera menghampiri kamar si kembar. Tak dipungkiri kalau dirinya sendiri ikut tersulut emosi hanya karena alarm mereka sepagi ini.

Sampai di kamar anaknya bahkan alarm itu masih berbunyi keras. Eunha sudah lelah mendengarnya. Kali ini ia tidak ingin mendapati keduanya masih berbungkus selimut dengan lelap. Jika sampai iya, ia sendiri yang akan membawa seember air es untuk membangunkan kembar.

"Jungwon? Daniel?"

KRINGG!!

Ceklek

Eunha melihat itu. Gumpalan besar di bawah selimut tebal bermotif catur. Ibu sempat anak itu tersenyum kecut sambil menggeleng. Matanya ikut tertuju pada jam weker yang masih berdering bising. Eunha mematikan alarmnya. Lalu menuju kepada kedua anaknya yang sepertinya tisak terganggu dengan kedatangan ibu mereka.

"Jungwon, Daniel. Bangun nak. Alarm uda mama matiin. Bangun yuk," kata Eunha sabar.

Merasa tak ada pergerakan maupun respon, Eunha memilih membuka selimut si kembar dengan brutal. Ingatkan dirinya untuk menyiramkan air es jika mereka berdua masih belum bangun.

"Twins, ayo bang—un.. Loh?? Twins di mana?"

Eunha kaget. Sekali. Ia hanya mendapati dua guling yang dijadikan satu di atas kasur. Wanita itu segera mengecek kamar mandi dalam kamar mereka. Tidak ada orang.

"Jungwon?! Daniel?!!"

Eunha mencoba mengecek balkon kamar. Tidak ada juga. Semua bagian rumah coba Eunha telusuri tapi nol besar adalah hasilnya. Kembar tidak ditemukan di manapun. Kemana kembar sebenarnya?

"Yang Jungkoookk!!" teriak Eunha, seketika pria itu langsung terbangun dari tidurnya dan menghadap istrinya.

"Kenapa sayang? Pagi-pagi kok teriak-teriak hm?" tanya Jungkook masih dengan setengah kesadarannya. Celana pendeknya pun tidak pada posisinya alias melorot brutal. Belum sadar juga kalau kembar tidak ada di rumah mereka.

"Lihat twins??" tanya Eunha. Kini raut khawatir menyelimutinya. "Aku gak bisa nemuin mereka di mana-mana..." keluh Eunha. Ia takut sekali kalau Jungkook marah karena si kembar adalah anak kesayangannya.

"Di kamar kali... kamu kalau nyari mereka tuh sampe kolong kasur. Siapa tau mereka ada di sana."

Di kata anaknya barang apa sampai nyari ke kolong kasur.

"Gak usah ngaco kamu pagi-pagi. Jelas-jelas aku udah cari juga gak ketemu. Kemarin malem mereka ngapain aja sih?"

"Lah, aku gak tau loh, Na. Aku kan balik tengah malem," ujar Jungkook dengan mata tertutupnya. Eunha semakin frustasi.

"Mama.." Anak sulung dan anak keduanya mendatangi orang tuanya.

"Kembar udah bangun? Mama kenapa sih ribut terus?" tanya Heejin bingung.

Yang Jungwon | JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang