Little light

498 57 9
                                    

Bahagia.

Satu kata yang dapat mewakili suasana saat ini. Hadirnya orok yang telah berhibernasi didalam perut sang istri selama 9 bulan lamanya.

"Akhirnya aku jadi bapack-bapack.." halilintar tak dapat membohongi perasaanya sendiri, untuk saat ini biarkan halilintar merasa bahagia yang teramat dalam.

"Tapi, walaupun kamu jadi bapak sekarang. Jangan pakai kain sarung sama singlet kan bahaya nanti kayak tetangga sebelah bini nya sampai selingkuh." Aduh (name) sempat sempat ngelawak padahal habis melahirkan. Tapi masih berjiwa pelawak.

"Kurasa kalau itu terjadi laki-laki biadab itu sudah ku patahkan kakinya." Ini halilintar kenapa menganggapi serius omongan istrinya.

"A-ahahhh... mana petir aku ingin melihatnya." (Name) merentangkan tangannya sebagai kode ingin menggendong sang buah hati.

Halilintar pun membawa petir ke pangkuan sang istri. (Name) langsung menggendong petir dan memperhatikan wajah anaknya.

"Sayang, sepertinya ini bukan anakku?"

Hening sejenak, halilintar termenung seketika otaknya tak mampu mencerna kalimat sang istri.

"Lho, aku yang menemani kamu saat proses melahirkan, bahkan saat suster memandikan bayinya aku juga mengikuti takut petir tertukar dengan bayi lain. Dan ini anak kita, sayang." Waduh sejak kapan halilintat mengeluarkan banyak kata dalam sekali bicara.

"Lihat, kenapa wajahnya tak mirip dengan ku malah mirip dengan mu. Dari yang kubaca anak laki laki biasanya gen ibu lebih kuat."

Serius ingin rasanya mencincang istri sendiri.

'Sabar hali inget dia istrimu, kalau kamu cincang, nanti yang temenin bobo siapa.'

"Kan aku ayahnya, ya Allah...."



Sepertinya kesabaran mang hali meningkat setelah kawin... sebelumnya makasih support book ini udah mau 1k read azza jadi terhura akyu tuh.

NIKAH?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang