Seakan baru menyadari suatu hal, Rimuru kemudian bertanya kepada pria pirang yang sedang mengunyah makanan di mulutnya.

" Ngomong-ngomong, paman. Bukankah di jam segini seharusnya kamu sedang bekerja? "

Mendengar pertanyaan Rimuru, sontak membuat pria itu tersedak. Berusaha untuk bernafas tetapi tidak bisa, Rimuru yang melihat hal itu berusaha untuk menolongnya.

" Bagaimana kalau ku bantu~ "

Masih dalam keadaan tersedak, tiba-tiba ia mendengar suara yang familiar di belakangnya, Bulu kuduk pria itu seketika berdiri.

Berbalik pelan dengan gemetar, ia menemukan sesosok perempuan yang membuatnya ketakutan.

Tanpa tunggu lama, wanita itu segera mengarahkan kakinya untuk menendang punggung pria pirang itu dengan keras.

*Brak!*

Saking kerasnya, sampai membuat perut pria tersebut menabrak meja dengan kasar. Serpihan-serpihan kayu dari meja tersebut mulai rontok, membuat lubang lengkungan tembereng kecil diantaranya.

" K-kakak! Aduh sakit.. "

Makanan yang membuatnya tersedak telah keluar, tetapi dengan ganti punggungnya yang memar parah berkat tendangan 'lembut' kakaknya.

Seorang wanita paruh baya yang cantik. Rambut biru gelapnya diikat model Space Buns, mata emasnya kemudian menatap tajam kearah pria pirang tersebut seraya menarik salah satu kupingnya.

" Adududuh! Sakit kak! " Pekiknya kesakitan saat telinganya ditarik keras oleh wanita itu.

" Sekarang kamu cepat kembali mengerjakan tugas mu! Atau tidak... " Tangan satunya mengepal dan mulai dilapisi oleh api merah panas.

Pria pirang itu mulai panik,

" Baiklah-baiklah! aku akan mengerjakannya sekarang! "

Dengan itu, Wanita tersebut lalu melepaskan cengkraman di telinganya. Begitu dilepaskan tanpa pikir panjang pria itu segera lari keluar ruangan.

Saking paniknya, dia hampir saja merusak pintu putih yang ia dobrak.

" Nona Velgrynd. bagaimana kabar anda? " Celetuk Rimuru memecah keheningan.

Wanita tersebut segera menoleh lembut kearah Rimuru. Wajahnya tersenyum ramah lalu duduk disampingnya.

" Aku Baik. Maaf untuk keributan tadi ya, Rimuru " jawabannya saat mengingat perilaku sembrono adiknya.

" Tidak masalah nona, lagipula paman Veldora lah yang salah " ucap Rimuru seraya menunjukkan senyum kecut.

" Terimakasih. Tapi hei, bukankah sudah kubilang dari dulu, jangan tambahkan 'Nona', panggil saja namaku " Velgrynd mengerutkan alisnya kesal.

" Eh itu tapi.. "

" Tidak ada tapi-tapi. Sekarang coba panggil yang benar " celetuknya memotong kebimbangan Rimuru.

" V- Velgrynd-san?.. " ucap Rimuru ragu-ragu.

Velgrynd menghela nafas ringan. Dia sebenarnya lebih suka jika Rimuru memanggilnya tanpa tambahan honorfik '-san' pada akhirannya, tapi tentu ia mengerti jika tidak semudah itu untuk Rimuru bisa ucapkan.

" Selamat pagi, Guru. Anda sepertinya melupakan murid anda sendiri "

Velgrynd melihat seseorang duduk di sisi lain Rimuru. Perawakan yang identik dengan Rimuru, namun Velgrynd tentu bisa membedakannya.

" Ara~ sepertinya muridku menghabiskan liburan dengan berkencan bersama kakaknya " goda Velgrynd dengan senyum tipis.

Velgrynd adalah guru bertarung untuk Ciel. Velgrynd dikenal sebagai salah satu keempat Naga murni terakhir.

Tensura: Rimuru and the Parallel world | Fanfic Tensei shitara slime datta kenजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें