"Dia sangat mirip dengan jaehyun saat aku menolaknya dulu."
"Kau benar tae."
"Kurasa renjun sudah sangat keterlaluan Hyung."
"Aku tau itu, tapi tenang saja. Jaemin memang perlu di kerjain sedikit. Lagian ini juga ideku." Ucap taeyong dan ketiganya hanya menggelengkan kepala mereka.
Ceklek.
Renjun merasa sangat gugup sekarang karena dia tengah membelakangi pintu kamar jaemin yang terbuka.
"Siapa kau? Segera keluar dari kamar saya. Siapapun kau." Ucap jaemin datar tapi renjun hanya diam saja. Jaemin benar-benar kesal karena dia sangat tak ingin di ganggu sama sekali disaat hatinya sedang sakit begini. Lalu diapun mendekat dan membalikkan badan renjun dengan mudahnya lalu diapun membulatkan matanya karena renjun tersenyum manis padanya. Bahkan tangannya yang memengangi bahu renjun terlepas dengan bola mata yang bisa saja keluar dari matanya saat ini.
"Apa aku sedang berhalusinasi?"
"Jaemin?"
"Wah, sepertinya aku sudah gila." Ucap jaemin memukul wajahnya sendiri untuk menyadarkan dirinya dan itupun langsung membuat renjun menghentikan tangan jaemin.
"Kau tidak berhalusinasi jaemin. Mianhe, karena aku mengerjaimu tadi. Jawabanku yang sebenarnya ini." Ucap renjun dan jaemin menatapnya bingung mau marah tapi dia tak bisa.
"Mianhe " Ucap renjun menundukkan kepalanya. Jaemin lantas memeluk tubuh mungil itu erat.
"Jangan tinggalkan aku." Icap jaemin.
"Hmm, tak akan pernah." Ucap renjun. Dan jaemin semakin memeluk erat renjun lalu menggendongnya ala koala dan duduk diatas tempat tidurnya dengan renjun pada pangkuannya.
"Sekarang ceritakan padaku." Dan renjun hanya mengangguk kan kepalanya.
Flashback.
Renjun dan yuwin tanpa sengaja bertemu dengan jaeyong di sebuah cafe hingga kelimanya duduk nersama.
"Kapan ya terakhir kali kita bertemu?"
"Mungkin sekitar 20 tahun yang lalu." Ucap winwin.
"Sudah sangat lama ternyata. Anak kalian juga sangat cantik dan tampan secara bersamaan juga sangat menggemaskan. Kalau aku boleh jujur dia sangat mirip dengan winwin. Siapa namamu nak?"
"Huang Renjun." Ucap renjun tersenyum.
"Apa kau sudah bisa melihat benang merah takdir? Mengingat yuta dan winwin adalah keturunan benang merah takdir seperti aku dan suamiku." Ucap taeyong.
"Ne." Angguk renjun.
"Kqpan renjun? Kenapa tak beritahu kami?" Kaget yuwin.
"Mianhe Mama, baba. Aku hanya belum siap saja."
"Siapa orangnya?" Ucap yuta menatap anak sematawayang nya itu.
"Dia Na Jaemin."
"Kau seriys?" Ucqp jaehyun.
"Ya Paman. Dia berjanji akan membiarkan kami dekat selama sebulan baru memutuskan akan bagaimana tentang semua ini."
"Wah, syukurlah kalau memang dia orang yang terikat denganmu." Ucap taeyong senang.
"Apa maksudmu tae?" Ucap yuta.
"Dia anak kami hyung." Ucap jaehyun dan itu cukup membuat yuwin dan renjun sangat kaget sekali.
"Jadi sudah berapa lama?" Ucap taeyong.
"Beberapa hari lagi tepat sebulan."
"Kalau begitu, kerjain saja dia. Aku sangat malas melihat wajah datarnya itu."
"Tapi bibi?"
"Tak masalah." Ucap taeyong dan renjunpun melihat kedua orangtuanya yang mengangguk dan diapun pada akhirnya menganggukkan kepalanya dan meminta maaf pada jaemin walaupun belum kejadian sama sekali.
Flashback end.
"Kau tau? Aku hampir gila." Ucap jaemin sembari menatap renjun.
"Mianhe."
"Hmm, kau tau aku sangat-sangat mencintaimu."
"Arra." Ucap renjun lalu ntah siapa yang memulai akhirnya keduanya saling mendekat dan ciuman yang sebenarnya terjadi dengan penuh cinta antara keduanya. Setelah beberapa menit, keduanya saling melepaskan dan jaeminpun menghapus Saliva yang tertinggal di bibir renjun lalu tersenyum begitu pula dengan renjun yang sekarang sedang merona.
"I love you Huang Renjun."
"I love you too Na Jaemin."
END.
Akhirnya cerita yang langsung sekali up nya selesai juga😁
Kalau sampai 10k pembaca dan 10k vote, Ara akan update dengan semangat book yang lainnya ya😁
Makasih atas dukungannya reader-nim😁
Jangan lupa komennya di banyakin😁
Jaga kesehatan selalu😁
We love you💚😍😘
YOU ARE READING
Red String of Fated (jaemren)END✔
FanfictionStart: 11-01-2023 End: 11-01-2023 Huang Renjun tiba-tiba bisa melihat benang merah takdir yang mengikat jari kelingkingnya begitu pula dengan Na Jaemin yang tak pernah berpikir kalau dia akan bisa melihat benang merah takdir itu, akankah keduanya me...
10. Akhir dari "Red Stred Of Fated"
Start from the beginning
