O4

1.9K 264 50
                                    

🗒 ❛ HAPPY READING ༉‧₊˚✧

Malamnya, semua klan Omaticaya telah masuk ke dalam tenda mereka untuk bermalam. Seluruh anak dari keluarga Sully sekarang berada di dalam rumah tenda sang Nenek, menemani Lore'ya untuk mengobati luka-lukanya, terkecuali Tuktirey yang diperintahkan oleh Neytiri untuk pergi tidur lebih dulu dari kakak-kakaknya yang lain demi menjaga kesehatan anak itu karena usianya yang masih sangat muda.

Lore'ya mendesis saat dia duduk di lantai dengan Neteyam yang berada di sisi samping kanannya, mengusap tangan gadis itu memberi semangat. Sementara Kiri yang berada di samping kirinya begitu Mo'at mengoleskan gel ke lukanya.

"Aw..want a kiss on the boo boo?" Ucap Spider dengan nada menggoda, memyebabkan Neteyam langsung menatap marah ke arahnya, dan Spider tertawa begitu melihatnya.

"Akhh!"

Sementara itu, Lo'ak menyandarkan dirinya pada kayu yang menyanggah tenda itu agar tetap berdiri kokoh seraya melipat lengannya di depan dada, memperhatikan bagaimana gadis itu meringis kesakitan, "Tidak bisakah kau sedikit berhati-hati, Nek?"

Mo'at menaikkan satu alisnya ketika mendengar teguran dari salah satu cucunya, "Ohh, ingatkan aku siapa Tsahik di sini?"

"Kau, tentu saja." Lo'ak menjawab yang sudah jelas.

"Aku tahu apa yang ku lakukan." Dia menjawab kembali, hampir tidak melirik ke arah anak laki-laki itu, karena dia menyadari sebagian besar luka cucu perempuannya telah sembuh.

"Ya, tetapi lihatlah bagaimana cara Nenek mengoleskan obat gel itu pada Leya." Dadanya terasa sesak karena tidak tega saat ia melihat Lore'ya yang terus-terusan mendesis menahan perih, "Itu membuatnya semakin kesakitan."

Kritikan Lo'ak berhasil membuat sang Nenek berdiri, dan berjalan ke arahnya, "Jika kamu begitu pintar maka, oleskan sendiri obat ini padanya." Ucap Mo'at menjulurkan semangkuk berisi obat gel ke arah cucunya.

Lo'ak menghembuskan nafasnya saat merenggut mangkuk tersebut dari tangan Neneknya. Lelaki itu melangkahkan kakinya, alisnya terangkat ketika matanya tak sengaja melihat ke arah sebuah benda yang melingkar di lengan gadis itu.

Kemudian ia duduk, dan mengambil posisi di hadapan gadis yang terluka, bersiap untuk mengobati luka di tubuhnya.

"Ini bukanlah ide yang bagus, Lo'ak." Neteyam memperingati adiknya ketika ia mengetahui adiknya tidak akan lebih baik dari pada Tsahik.

Bagaikan angin lalu, Lo'ak tidak mengacuhkan peringatan kakak laki-lakinya, tiga jari tangannya mulai mengambil obat gel yang ada di dalam mangkuk tersebut.

Sementara, jantung Lore'ya berdegup kencang, menatap cemas ke arah Lo'ak yang berada tepat di hadapannya.

Nafas gadis itu tercekat, kulit tubuhnya bergidik begitu merasakan suhu kulit Lo'ak yang dingin menyentuh kulitnya ketika remaja laki-laki itu mulai mengoleskan obat di permukaan kulit bagian tulang belikat Lore'ya yang terluka dengan sangat lembut.

Neteyam, dan Kiri mengernyitkan dahi mereka kebingungan sekaligus tercengang ketika melihat Lo'ak yang berhasil membuat Lore'ya tidak mengeluarkan reaksi kesakitan sama sekali ketika anak laki-laki itu mengobatinya, apa yang salah dengannya?

Begitu pula Spider, dan Nenek mereka yang tersenyum misterius saat melihat interaksi dari keduanya.

Spider bahkan tahu Lore'ya terang-terangan menatap wajah Lo'ak, mata birunya mengamati setiap inci dari wajah tampan milik seorang lelaki yang sedang serius mengobati setiap luka yang ada di tubuhnya.

Lo'ak menghelakan nafasnya panjang ketika ia berhasil mengobati gadisnya tanpa memberikan reaksi kesakitan.

Wajah lelaki itu terangkat, jantungnya berdebar saat manik kuningnya bertabrakan dengan manik biru milik Lore'ya, sementara gadis itu merasakan sesuatu yang menggelitik perutnya. Sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

𝗙𝗔𝗧𝗘𝗗 𝗚𝗜𝗥𝗟 | 𝗔𝘃𝗮𝘁𝗮𝗿: 𝗧𝗵𝗲 𝗪𝗮𝘆 𝗢𝗳 𝗪𝗮𝘁𝗲𝗿Where stories live. Discover now