2. Warteg

2.6K 152 13
                                    

Maaf kalo cringe nih baru mulai nulis lagii setelah liburan Natal, btw selamat tahun baru💐💫✨🍾

HAPPY READING

Bella Anggriani, gadis ceria yang beruntung bisa meluluhkan hati seorang laki-laki bernama Axel.

Bella lahir di keluarga yang bisa dibilang sangat harmonis, tetapi dibalik semua kesempurnaan yang ia miliki itu Bella memiliki penyakit.

Penyakit yang bisa saja merenggut nyawa gadis malang itu, karena penyakit yang ia derita, keluarganya dan Axel sangat over protektif padanya.

Seperti tadi saat Bella terus membujuk agar bisa ikut study tour, sebenarnya Axel ingin menolak.

Tetapi pemuda itu merasa kasian, Bella akan sangat kecewa jika ia tidak jadi pergi.

"Mau makan di warteg, boleh ya" ucap Bella yang saat ini sedang bergelayut manja pada Axel di sofa depan televisi.

"Kemarin kan udah" balas Axel sambil menatap ke depan.

"Yah gakpapa, aku mau lagi. Boleh yah" pinta Bella sekali lagi, sambil menarik lengan Axel agar pria itu menatapnya.

"Boleh yah, kita ke sana. Kalo kamu gak mau kesana gakpapa aku ke sana sendiri naik gojek." ancam Bella dengan tangan yang ia lipat di depan dada.

Axel menghela nafas pasrah, bukannya Axel tidak ingin Bella memakan makanan warteg. Tetapi gadis itu memiliki alergi jika makan makanan di sana, dan ibu Bella melarang anaknya jika terus-terusan makan di sana.

"Yaudah ayo," ajak Axel yang sudah berdiri.

"YEY!" girang Bella segera mematikan televisi dan mengikuti Axel keluar.

Saat ini mereka berada di rumah Axel, ya rumah Axel bukan rumah orang tuanya. Sejak kecil Axel sudah memiliki rumah sendiri, rumah itu tidak dibeli tetapi warisan dari kakek dari ibunya. Beberapa fasilitas juga ia miliki, seperti dua mobil dan satu motor.

Sedangkan perusahaan kakeknya diwariskan kepada si kembar, yang tak lain adalah adik Axel. Walaupun kedua adik Axel masih sangat kecil, tetapi perusahaan itu sudah atas nama mereka.

Beberapa menit menempuh perjalanan akhirnya Axel dan Bella sampai di warteg favorit gadis itu.

Saat sudah masuk ke dalam, Axel melirik jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 19.25.

"Sayang aku mau itu," ucap Bella yang sedang memilih makanan.

Axel mengangguk kemudian segera memesan makanan mereka.

Lima menit menunggu, akhirnya pesanan mereka datang, dengan minuman es teh kesukaan Bella dan teh anget pesanan Axel. 

"Wahh," mata Bella berbinar menatap makanan yang ia pesan ternyata lumayan banyak.

Tiba-tiba Axel menukar teh anget miliknya dengan es teh milik Bella.

"Ihh ko ditukar!" ketus Bella tak terima.

"Udah malam Bell"

"Tapikan itu pesanan aku, gabisa gitu dong,"

"Bella."

Axel menatap pacarnya itu dengan tajam, seolah memperingati untuk tidak membantah.

Bella langsung menunduk sedih, tapi tak lama ia kembali mengangkat wajah lalu segera menyantap  makanannya dengan girang.

"Gakpapa deh gak minum es teh, yang penting bisa makan enak" batin Bella.

Prangg!!

Karena terlalu kegirangan memakan makanannya, Bella sampai tidak sengaja menjatuhkan salah satu piring yang ada di atas meja mereka hingga membuat piring itu pecah, dan sisa makanannya berserakan di lantai.

"Bella! kenapa gak hati-hati," tegur Axel dengan tegas.

"M-maaf gak sengaja" cicit Bella merasa bersalah sekaligus takut.

"Maaf Axel, aku gak sengaja, aku tadi gak liat kalo ada piring di samping aku, maaf...." Bella merapatkan tubuhnya pada Axel karena takut, sebab pembeli yang lumayan ramai menatap ke arah mereka sambil berbisik-bisik.

"Gakpapa," balas Axel mengusap surai Bella dengan sayang, kemudian berdiri memanggil salah satu pelayan di tempat itu.

"Iya mas ada apa?"

"Ini, istri saya gak sengaja jatuhin piring sampe pecah, maaf mbak nanti saya ganti rugi,"

"Ouhh itu, gakpapa mas, gak usah diganti, nanti anak saya yang bersihin pecahannya" balas ramah orang itu yang ternyata pemilik warteg.

Tidak salah lagi Axel menjadikan warung ini menjadi favorit mereka karena pemiliknya yang sangat baik dan ramah.

"Sekali lagi maaf mbak, emang istri saya suka ceroboh"

"Aduh gakpapa mas, dilanjutin aja acara makannya ya."

"Maaf yah mbak" ucap Bella pelan dari belakang Axel.

"Iyah mbak gakpapa" balas orang itu tersenyum ke arah Bella.

Setelah kepergian mbak-mbak itu, Axel segera menatap Bella yang hanya menampilkan cengirannya.

"Ibunya baik yah hehe" kata Bella.

"Lain kali hati-hati, gak semua penjaga warteg sebaik itu." balas Axel memperingati.

"Iya-iya, aku kan gak sengaja."

"Emm, oh iya kenapa tadi  kamu bilang nya aku istri?" lanjut Bella bertanya.

"Emang kenapa? Kan nanti juga nikah, jadi istri." jawab Axel santai.

Sontak hal itu membuat pipi Bella memerah, karena baper mendengar ucapan pacarnya.

"Apaan sih!" balas Bella yang sudah salah tingkah.

"Buruan makan, udah jam delapan ini" kata Axel, dan mereka segera menghabiskan makanannya.

Setelah selesai makan, Axel segera mengantarkan Bella pulang ke rumah gadis itu.

"Besok jemput aku jam enam yah! Awas aja kalo telat, nanti kita ketinggalan bis" ucap Bella setelah turun dari motor.

Cup

"Iyaa," balas Axel setelah mengecup pipi Bella.

Itu sudah menjadi kebiasaan Axel setelah mengantarkan Bella sampai ke rumahnya atau kemana pun gadis itu pergi.

"Yaudah, kamu hati-hati gak usah ngebut. Kamu pulang ke rumah atau ke rumah mama Vania?"

"Ke rumah mama, aku tidur di sana."

"Ouhh yaudah langsung ke rumah mama, gak usah kemana-mana lagi."

"Iya sayang, aku pergi dulu yah" balas Axel setelah kembali memakai helmnya.

Setelah itu Bella langsung masuk ke dalam rumah, dan Axel kembali melajukan motornya menuju ke rumah ayah dan ibunya.

 ***

Udah 2023 aja, harapan kalian untuk tahun ini apa??
Kalo aku sih, pengen bikin cerita dan karya yang menarik dan lebih banyak lagi🥰😻

True LoveKde žijí příběhy. Začni objevovat