EP. 2 (1/2)

77 11 0
                                    

Entah sejak kapan menyendiri menjadi hal yang paling menyenangkan bagi Louis. Entah terlalu lelah dengan keramaian atau kurang nyaman dengan dunia sekitarnya atau entahlah. Louis tidak tau apa alasan dibalik itu semua. Yang jelas ia suka saat ia sendiriandi bawah lampu jalan yang remang-remang. Ia bisa melihat kendaraan lewat. Melihat langit malam dengan bebas dan menikmati hujan kala datang.

Tapi akhir-akhir ini tepatnya semenjak pemuda bermotor itu melirik kearahnya, Louis menjadi sedikit gusar. Bukan karena terganggu, hanya ia tidak suka dihantui rasa penasaran siapa pemuda di balik helm fullface yang 2 hari ini sering melewati jalan tempat Louis menyendiri. Bahkan tadi pemuda itu memandang wajahnya lumayan lama.

Tak mendapatkan kejelasan dari pikiran nya, Louis memilih untuk segera kembali ke rumah nya. Ia tak mau ibunya khawatir karena ia yang pulang terlalu malam. Jalan ini lumayan dekat dengan rumah Louis. Hanya butuh waktu 26 menit jalan kaki sudah sampai di rumah. Rumah Louis terbilang cukup luas namun sederhana. Lumayan luas untuk ditinggali berdua.

Rumah ini milik ibunya sendiri lho, hasil dari kerja ibunya sebelum menikah dengan ayahnya. Saat setelah orang tuanya bercerai Louis pindah ke rumah ini. Dan pindahan nya dibantu sangat ayah walaupun ayahnya tidak tinggal di sini tetapi jika libur kerja ayahnya akan meminta izin untuk membawa Louis bermain atau menginap untuk tidur dengan Louis. Aneh kan.

" Aku pulang! " Ucap Louis begitu memasuki rumah nya.

Ia tersenyum saat melihat ibunya yang duduk tertidur menyangga dagu menunggu nya kembali. Ada rasa bersalah di hati Louis tapi ada rasa senang juga karena ibunya menyayangi nya sangat.

"Mae! Ayo kembali ke kamar. " Kata Louis sembari membangunkan Toptap perlahan.

Toptap yang merasakan sentuhan seseorang di bahunya pun terbangun dari tidur nya. Ia melihat putra semata wayang nya tersenyum menatap nya. Mau tak mau iapun ikut tersenyum.

" Baru pulang ya? " Tanya Toptap.

" Iya. Maaf membuat mae menunggu lama. Ayo tidur di kamar. Besok Lui punya kelas siang. Lui akan membuka cafe untuk mae. " Ucap Louis menjawab pertanyaan Toptap.

Toptap pun mengangguk kemudian berdiri berjalan ke kamarnya bersama dengan Louis. Ia akan mengantar Louis dahulu ke kamar memastikan anaknya tertidur dengan nyaman baru ia kembali ke kamar nya sendiri untuk beristirahat. Toptap tau Louis sudah besar, hanya apa salahnya memberikan kasih sayang lebih sama seperti saat kecil? Toptap tidak ingin Louis kekurangan kasih sayang walaupun hanya dari satu orang tua.

" Phi Mike, anak kita menjadi anak hebat sekarang. Benar katamu, aku hebat menjadi seorang ibu." Gumam Toptap menatap foto seseorang di nakas tempat tidur nya. Itu foto dirinya, Louis kecil dan Mike. Mantan suami nya.

Jika kalian bertanya pada Toptap apa alasan dia dan mantan suami nya bercerai, dia hanya akan menjawab mereka tidak berjodoh. Lalu kenapa mereka menikah dan memiliki Louis? Entahlah apa yang ada di pikiran mereka berdua saat itu. Hubungan mereka tidak rumit tetapi berakhir dengan rumit. Walaupun sudah selesai pertanyaan untuk keduanya masih belum berakhir.

Berbeda lagi dengan keluarga Nanon yang berawal dari hubungan yang rumit. Cerita saat ayahnya tidak sengaja menghamili ibunya yang menghadirkan Pluem kemudian menikah karena tanggung jawab yang memberikan Tay sebuah pukulan terhadap kehidupannya. Tay yang selalu bebas kemana pun menjadi terbatas. Tetapi entah bagaimana ia bisa sebersyukur ini memiliki Newwie.

Rasa cinta nya pada Newwie langsung meningkat begitu ia menggendong Pluem untuk pertama kalinya. Memori yang indah untuk seorang Tay Tawan dalam hidup nya. Begitu juga saat Frank dan Nanon hadir. Ia menunjukkan pada Newwie sebesar apa cintanya melalui 3 biji anak yang ia hasil kan. Yahh anggap ini sebuah pencapaian luarbiasa.

Citylight memory [ Neolouis ]Where stories live. Discover now