Dan entah memang kebetulan atau bagaimana, didepan Daniel sana ada kereta api yang akan berangkat meninggalkan Stasiun ini.

Lalu tanpa berlama-lama lagi, Daniel segera masuk menyelinap melalui kerumunan orang-orang yang juga akan masuk kedalam kereta api itu.

Dan,

Berhasil.

Kini dia sudah berhasil masuk dan duduk manis dikursi paling belakang yang bertempatan disebelah jendela.

Bukan apa, hanya saja dia ingin memastikan jika pria-pria yang disebutkan orang tadi itu memang suruhan Jer--Bajingan itu.

Huh, menyebut namanya saja membuatnya muak.

Tapi tak apa, setidaknya kini dia sudah berhasil pergi sejauh-jauhnya dari jangkauan bajingan itu.

Ya meskipun dia tidak tahu kemana tujuan--Tunggu dulu,

Sepertinya ada yang janggal disini...?

Hmmm... Tujuan, ya?

WTF??

D-dia,

Dia tidak tahu kemana tujuan kereta api ini?!!!!

Fuck, brengsek, bedebah, sialan, bajingan!

Apa yang harus dia lakukan?!!!

Oh tidak tidak!

Dia tidak mau menjadi gelandangan saat sudah sampai dikota tujuan kereta ini!!!

Argh..... Bangsat!!

Tenang Daniel tenang....

Kau pasti bisa menemukan jalan keluarnya...

Ya.. Benar,

Pasti ada jalan keluarnya...

Ada baiknya juga kan dia menaiki kereta tanpa tujuan?

Ya setidaknya dia tidak akan bertemu lagi dengan orang itu.

Hm benar... dia tidak akan bertemu dengan orang itu lagi.

"Hahahaha aku akan pergi darimu, brengsek..... tapi, tapi kenapa pipiku basah, ya?"

"Hiks... i-ini... hiks... k-kenapa aku menangis saat mengingat p-pria itu...?"

"S-sial! Kenapa air mata ini hiks... tidak mau berhenti?!!!"

Dan dengan kasar, Daniel pun mengusap air mata yang ada di pipinya.

Tapi naas, semakin dia mengusap dan berusaha menghentikannya, maka akan semakin deras pula air mata yang keluar dari kedua maniknya itu.

"Sakit... sakit sekali rasanya hiks... m-maafkan aku, Jerry..."

Daniel memukul-mukul dadanya berusaha menetralkan rasa sesak yang ada disitu.

Tapi sepertinya percuma saja karena itu sama sekali tak mengurangi sedikit pun rasa sesak disana.

Apalagi saat memikirkan jika setelah ini dia tak akan pernah bertemu lagi dengan orang yang dia cintai itu membuat hatinya semakin terasa hancur.

Bohong jika ini semua adalah keputusannya.

Tidak, itu sebenarnya tidaklah benar.

Tapi keadaan yang mengharuskan dia untuk pergi meninggalkan orang tercintanya itu.

Kalian pasti tau kan bagaimana rasanya meninggalkan seseorang yang sangat kalian cintai karena keadaan?

Benar, itu sangat menyesakkan.

Tapi mau bagaimana lagi?

Sepertinya dia dan pria itu tidak berjodoh..

Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa Jerry memulai hubungan dengannya hanya karena rasa balas dendam,

Ya setidaknya itulah yang dia ketahui dari mulut Jerry sendiri beberapa waktu lalu saat pria itu tengah berbicara dengan temannya tanpa sepengetahuannya.

"Aku mencintaimu dan

... Selamat tinggal."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
TBC.

Dorrr....

Oke sepertinya kalian akan muak mendengar kata maaf dariku,

Tapi aku beneran minta maafff soalnya up telat bgt :(

Semoga kalian ga bosen² baca crita ini mskipun aku up nya lelet bgt T_T

Tapi srius kmrin² aku bnrn sbuk bgtt...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REVENGE OR LOVE, BABY? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang