Tapi kenapa pemuda itu justru meninggalkannya sendiri?

Lalu kemana dia akan pulang setelah ini?

Rumahnya telah pergi,

Tempat ia berbagi kesedihan dan berbagi keluh kesahnya telah hilang,

Dan tempat dimana kebahagiaannya tercipta juga kini sudah tidak ada lagi.

Lantas apa tujuan hidupnya sekarang?

"Lapor, Bos."

Jerry yang semula mematung pun kini mengalihkan perhatiannya ke anak buahnya dan menaikkan sebelah alisnya tanpa berkata.

"Beberapa dari kami tadi sempat melihat seseorang yang sangat mirip dengan kekasih anda disekitar taman kota, Bos. Namun saat hendak menghampirinya, orang tersebut sudah menghilang."

"FUCK! KESANA SEKARANG!"

Dan dengan berlari seperti orang kesetanan, Jerry pun langsung menuju ke parkiran guna mengambil mobilnya dan pergi ke taman yang dimaksud oleh anak buahnya tadi.

Namun naas, sepertinya yang dikatakan anak buahnya tadi memang benar bahwa kekasihnya itu sudah menghilang.

"Arghhhh... Sialan! Dasar kalian semua tidak berguna! Aku tidak mau tau, cepat cari kekasihku sampai dapat atau kepala kalian terlepas!"

Dan kerumunan orang berbaju hitam tadi pun langsung berpencar ke segala penjuru arah untuk mencari calon nyonya mereka.

"DEV,"

"Saya disini, Tuan."

"Tutup akses orang-orang yang akan keluar dari kota ini sekarang juga dan periksa setiap tempat itu."

"Baik, Tuan."

******

Sementara itu dilain tempat,

"Hah... Hah... B-brengsek, kenapa... hah... aku seperti buronan saja dan ughh.... p-perutku sakit... s-sekali,"

Orang-orang yang berlalu lalang di Stasiun itu pun sontak mengalihkan perhatian sepenuhnya kepada pemuda yang masih mengenakan pakaian Rumah Sakit itu.

Mereka jadi heran, itu pasien Rumah Sakit Jiwa yang sedang kabur atau bagaimana?

Bukan bermaksud begitu, tapi dari penampilannya yang berantakan dan kelakuannya yang tidak jelas lantaran mengoceh sendiri lah yang membuat mereka mengira jika pemuda itu adalah pasien buronan dari Rumah Sakit Jiwa.

"Aku harus pergi secepatnya.. Aku yakin jika sebentar lagi bajingan bedebah itu akan menyuruh anak buahnya untuk menutup akses Stasiun ini."

Dan benar saja,

Tak lama setelah itu, orang-orang yang dia duga berasal dari pintu Stasiun pun kini berhamburan masuk sembari berteriak histeris seakan-akan telah melihat hantu.

Dan yang paling membuat dia terkejut adalah disaat salah satu orang disana berkata bahwa ada segerombolan orang berbaju hitam yang membawa pistol tengah melakukan pengecekan dan seperti tengah memburu seseorang.

Oh sial sial sial!

Kini dia jadi yakin jika orang-orang sialan yang datang kesini itu adalah suruhan dari si bedebah maniak yang akan membawanya.

Shit, itu tidak boleh terjadi!

Maka dengan mengandalkan instingnya, Daniel pun langsung berlari cepat menjauh dari sana.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 29, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

REVENGE OR LOVE, BABY? Where stories live. Discover now