Bab 3: Pembelajaran Baru

58 12 0
                                    

Gadis bersurai panjang, dengan model ponytail itu tengah sibuk membersihkan seragamnya yang terkena percikan air hujan

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Gadis bersurai panjang, dengan model ponytail itu tengah sibuk membersihkan seragamnya yang terkena percikan air hujan. Penjaga yang melihat siswi memakai seragam sekolah tapi baru datang saat bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu segera bertanya, "telat ya?"

"Bukan pak, saya murid baru. Ini surat izinnya," tangannya mengulur surat yang dikirim oleh sekolah beberapa hari lalu.

Setelah memikirkan semuanya, dia memantapkan diri untuk kembali ke tempat kelahirannya. Rumah lamanya yang lama tidak berpenghuni. Beruntung sekolah ini menerima siswi pindahan, berbekal beberapa prestasi yang dirinya punya selang 2 minggu pembelajaran baru dimulai, Ocean memilih untuk pindah.

"Baik, masuklah." Langkahnya membawanya ke ruang guru, tidak sulit menemukannya. Tinggal bertanya di lobi utama dan diantar.

Hujan deras kembali mengguyur ketika dirinya berjalan di koridor, hawa dingin begitu mengganggu mengingat dirinya memiliki alergi. Setelah melewati beberapa kelas, berhenti juga guru yang mengantarnya di depan pintu kelas IPA 3.

Guru yang mengajar membuka pintu, begitu mendengar ketukan. Ocean tidak terlalu menyimak obrolan kedua guru tersebut. Matanya setia menatap butiran air yang jatuh ke tanah dan daun tanaman di depan kelas. Sekilas Ocean kagum dengan tata letak sekolah ini, terdapat kursi permanen di depan kelas yang berhadapan langsung dengan lapangan upacara.

"Mari masuk," ujar guru yang tadinya membuka pintu. Kini bisa dia rasakan jika banyak sekali pasang mata yang menatapnya.

"Anak-anak, ini teman baru kalian. Tolong bantu untuk memperkenalkan sekolah dan jangan ada yang iseng! Kamu bisa mulai memperkenalkan diri, silahkan," ujarnya.

"Hai, namaku Seeva Oceana, kalian bisa memanggilku Eva. Aku dari SMP 13 Jakarta, salam kenal." Perkenalan singkat yang diakhiri dengan senyuman tipis.

"Saya Ranjana, wali kelas, kelas ini. Kamu bisa duduk di kursi yang sudah disediakan, ya." Ocean mengangguk.

Netranya melihat tempat duduknya, tidak buruk mendapatkan bangku di urutan ketiga dari depan. Terlihat teman sebangkunya itu melempar senyum, begitu dia duduk di sana. Namun, sapaan dari bangku samping kanannya menyambut indra pendengaran Ocean.

"Ocean?" nadanya ragu, tapi berhasil mengalihkan pandangannya. Sedikit mengingat seseorang yang tampak familier itu, sampai satu nama terlintas di benaknya.

"Lingga?" tanyanya, laki-laki itu mengangguk dan tersenyum penuh.

Sekian lama tidak bertemu dan putus kontak kini sosok yang dicarinya kembali. Pertemanan yang hanya terjadi beberapa hari, berhasil membuat Lingga rindu sosok yang ada di sampingnya ini. Kau tau, memori masa kecil yang paling Lingga ingat ketika jemari mungil Ocean waktu itu menggenggam jari telunjuknya.

Tanpa sadar Lingga terus-menerus memperhatikan Ocean dan mengabaikan pembelajaran yang berlangsung. Rasa senang menghampiri relung hatinya, sampai bel yang menandakan waktu istirahat terdengar. Lingga melihat Ocean yang mulai menutup bukunya segera tersadar.

Ocean (Choi Hyunsuk)Место, где живут истории. Откройте их для себя