" Emm.. mungkin tidak, karena batu ini terus bercahaya " - Rachel
Saat mereka menoleh lagi kearah batu yang dipegang Rachel, ternyata batu itu sudah memancarkan cahaya yang terang.
" Hei lihat! Di sana juga bercahaya! " - Racil
Racil menunjuk kearah bagian tengah meja yang ternyata juga bersinar. Cahaya ungu memancar dari tengah meja itu, membentuk lingkaran yang di dalamnya terdapat segitiga lalu dikelilingi oleh tulisan-tulisan sihir yang tidak dimengerti.
Rachel mengerti apa yang harus dia lakukan. Dia merentangkan tangannya ke depan dan meletakkan batu simbol Oktagram ke tempat yang bersinar. Setelah benar-benar jatuh di tempat yang tepat, batu itu mengeluarkan cahaya lurus kearah lampu kristal yang ada di langit-langit tempat meja itu berdiri.
Kini seluruh ruangan disinari oleh cahaya ungu, dan membuat seluruh ruangan terasa gelap karena semua cahaya hilang kecuali cahaya ungu yang memancar tersebut.
Batu itu kini kembali mengeluarkan cahaya lurus menuju ke arah tembok kosong. Cahaya itu membentuk siluet dan perlahan-lahan menghilang menyisakan pintu kayu besar yang menempel pada dinding.
" P-pintu? " - Racil
" Kenapa aku merinding " - Doni
" Apakah kita harus membukanya? " - Rumia
" Tunggu, kita perlu memastikannya dulu-- " - Grey
*Kreeek*
* ! * - semua
Semua orang terkejut. Mereka semua melihat pintu itu perlahan-lahan terbuka dengan sendirinya, dan terlihat cahaya terang yang mengharuskan mereka untuk menutup mata.
" Woah!! " - ?
Suara yang tidak mereka kenali tiba-tiba saja bergema di dalam ruangan. Perlahan-lahan mereka membuka mata untuk dapat melihat orang misterius itu.
" Wah ini benar-benar kalian " - ?
" Aa! " - Grey *kaget*
Grey hampir melompat dari kursinya. Saat baru saja membuka mata, tiba-tiba saja dia melihat sosok yang sangat mirip dengannya menatap langsung di jarak yang hanya beberapa inci dari wajahnya.
" Eh? " - Rachel
" Eh?!!! " - Serempak
" Bisakah kalian diam " - ?
Suara itu berasal dari pria dengan kantung mata dan rambut silver dengan beberapa helai berwarna ungu pada bagian poninya.
" Begini kah cara kalian menyambut kami -noda? " - ?
" T-tunggu dulu, a-apakah kalian.. " - Rachel
" Ya!!! Kita adalah Raja iblis Oktagram, hahaha!-- uhuk " - ?
" Ramiris, kamu terlalu banyak gaya " - ?
" Kamu salah Rimuru!-- uhuk! " - Ramiris
" Salah apanya " - Rimuru
Orang yang disebut Rimuru hanya bisa menatap dengan wajah heran kepada peri kecil yang disebut Ramiris itu.
" Okey-okey, mari kita perjelas " - Rachel
" Kamu benar, sepertinya semuanya terlihat kaget " - ?
Pria berambut biru tua berkata demikian seraya mengangguk.
" Baiklah mungkin pertama kita harus memperkenalkan diri masing-masing dulu. Namaku adalah Rimuru Crimson " - Rimuru
Seorang wanita cantik berambut silver kebiruan yang terurai, menggunakan gaun hitam panjang berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensura: Rimuru and the Parallel world | Fanfic Tensei shitara slime datta ken
FanfictionDunia Parallel, kira-kira apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata ini? Dunia lain? Kehidupan lain? Cermin? Atau bahkan hal yang lebih jauh lainnya? Saya pernah mendengar: "Dunia Parallel adalah sebuah dunia yang berjalan sejajar dengan dunia re...
(B) 8. Kalian!
Mulai dari awal