Episode 14

2.3K 372 13
                                    

—🍺—

[Name] tidak bisa berhenti menunjukkan wajah ketakutannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Name] tidak bisa berhenti menunjukkan wajah ketakutannya. Ini adalah pertama kalinya dia merasa tidak berdaya. Tubuhnya meringsut dan menjauh dengan perlahan. Kemana Hawky, kenapa dia belum pulang.

"Dia membawa pedang, apa kita harus membunuhnya?"

Wajah [Name] semakin menegang. Jika bisa dirinya dapat langsung kabur dan menebas semua orang tersebut. Tapi tidak, dia tidak akan melakukannya.

Tidak di depan anaknya yang bahkan masih belum bisa bicara.

"Maafkan kami nyonya, izinkan kami bertanya sesu—"

"PERGI! JANGAN MENDEKAT SIALAN!"

[Name] berteriak dengan kasar, tangannya semakin erat mendekap bayinya. Tidak apa, tidak masalah dirinya akan tetap bertahan seperti ini sampai Mihawk pulang.

"Kasar sekali...."

Orang tersebut dengan santai menghela nafasnya. Dirinya hanya berniat bertanya, tapi wanita itu malah membuatnya kesal. Kedatangan mereka kesini adalah untuk mencari jawaban serta penyelidikan.

[Name] semakin menjauhkan dirinya perlahan. Tubuhnya terlihat begitu bergetar, dirinya bahkan seakan lupa jika sedang membawa senjata. Perhatiannya hanya dapat terfokus pada bayinya, tidak pada hal lainnya.

"Bunuh dia..."

DORRRR!

[Name] membalikkan tubuhnya, berlari menjauh. Kenapa dia harus berlari? Seharusnya dia menyerang orang-orang itu dan menghabisinya begitu saja. Kenapa tubuhnya berlari menjauh. Apakah karena ketakukan akan kehilangan, tidak dia bukanlah orang yang seperti itu.

"Ahh sayangku, madre membuatmu ketakutan ya maaf..."

DORRRR!

[Name] tidak bisa memikirkan apapun, orang-orang tidak tahu diri itu mengejarnya dengan cepat. Pandangannya mengedar mencari tempat yang bagus untuk bersembunyi atau melarikan diri.

"Cepat sekali larinya...."

"Tuan! kami sudah menyelidikinya Dracule Mihawk memang tidak ada di kastilnya!"

"Begitu, jadi benar dia menerima tawarannya. Segera habisi wanita itu dan kita kembali ke markas..."

Sementara [Name] berlari menjauh, tubuhnya tidak dapat berhenti untuk bergetar. Tangannya sejak tadi terus menerus mendekap putrinya dengan kuat. Tidak membiarkan satu tembakanpun mengenai kulit mulus putrinya.

"Tenang saja, Madre akan melindungimu sayang...."

—|🍺

Mihawk mendecak kesal sekarang. Menjadi shicibukai membuatnya bebas? mungkin itu memang benar. Dirinya bisa dengan bebas melakukan apapun tanpa harus di buru.

Tapi sebagai timbal balik dia harus bekerja dengan pemerintahan membuatnya sedikit muak. Setidaknya bisakah mereka melakukannya di waktu lain.

SRAKKKK

"Dengan ini semuanya sudah selesai...."
Mihawk kembali menyampirkan pedangnya, berjalan menjauh setelah menghabisi seluruh kapal bajak laut yang menyerang markas angkatan laut.Hal kecil saja harus menggunakan shicibukai, memang angkatan laut tidak berguna.

"Kenapa harus terburu-buru begitu Taka no me no Mihawk...."

"Bukan urusanmu..." Mihawk melompat menjauh kearah perahunya. Kembali ke pulaunya adalah tujuannya sekarang. Sungguh suami yang buruk meninggalkan istrinya hanya dengan anak mereka berdua.

Ah walaupun banyak baboon dan taka disana. Tentu saja dirinya tidak bisa tetap tenang.

"Fufufu kalian mengajak orang dingin untuk bekerja sama, menjengkelkan sekali...."



























"[Name], kenapa kau..."























To be continued

||— AKHHH TIDAKKKK JANGAN HEHEHE KETAWA JAHAT BOLEH GAK NIH?!☺️

🗡|| Saya sangat menghayati peran sebagai istri mihawk <3

—cerita akan kembali saya lanjutkan jika votenya sudah 100an—

Jangan lupa untuk selalu melakukan....

VOTE dan KOMEN!

gaboleh panik harus tetap santai calm down~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gaboleh panik harus tetap santai calm down~

Sekian! Sampai Jumpa!

[Husband] Mihawk x Reader ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang