Bell melihat arlojinya. Sekarang sudah menunjukkan pukul 14.35.dia harus pergi sekarang.

"Ian. Kamu latihan aja dulu,mama mau pergi bentar". Ujar bell

"Iya ma. Papa disini kan ma?". Tanya Ian.

"Iya sayang". Jawab bell.

"Kemana?". Tanya Joy.

"Biasa". Jawab bell.

Ai mengerti. Dia hanya mengangguk kan kepalanya. Seperti nya orang itu sudah datang .

Bell berjalan keluar dari tempat latihan. Dia segera menghampiri suami nya untuk meminta izin.

"El". Panggil bell.

"Kenapa sayang?". Tanya Gabriel.

"Gue pergi dulu. Nanti gue balik lagi kesini". Izin bell.

"Mau kemana?". Tanya gabriel

"Ke perusahaan bentar". Jawab bell.

"Mau gue anterin?". Tanya Gabriel.

"Gak perlu. Gue pergi sendiri aja". Jawab bell.

"Ya udah,hati hati oke". Ujar Gabriel.

Bell mengangguk kan kepala nya. Sebelum pergi, bell mengecup pipi Gabriel lalu pergi dari sana.

Gabriel terdiam dengan perlakuan tiba tiba bell. Anggota yang melihat itu hanya bisa pasrah. Leader mereka sangat bucin.

Bell memakai helm dan segera menghidupkan motor besar nya. Dia segera meninggalkan markas. Ai hanya melihat dari atas.

'semoga  dia gak akan macam macam dengan Lo bell'. Batin ai.

Motor bell berhasil membelah jalanan yang sangat rame. Gadis itu berhenti ketika lampu lalu lintas berubah menjadi merah.

Dia menunggu sedikit lama agar Lambu berubah menjadi hijau. Bell melihat mobil yang sangat dia kenali.

Bahkan terlihat orang di dalam nya. Bell menyeringai melihat itu.

Lampu berubah menjadi hijau. Bell segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Dia akan menyuruh anak buah nya untuk menyeret gadis itu ke markasnya. Bell akhirnya sampai di perusahaan nya.

Dia melepaskan helm full face. Kemudian dia berjalan masuk kedalam perusahaan.

Bell menekan tombol menuju lantai 3.

Ting!

Pintu lift terbuka, bell menatap anak buah nya yang sedang berjaga.

"Seret dia ke markas lama". Pinta bell

Bell masuk ke dalam ruangan pribadi milik nya. Lalu duduk di sofa tunggal yang berhadapan dengan pria itu.

Pria itu tersenyum miring melihat bell.

"Lama tidak berjumpa nona bell,ah tidak nyonya bell". Ujar laki lak itu.

"Apa mau Lo?". Ujar bell to the point.

"Haha,sepertinya sifat anda tidak pernah berubah ya". Ujar nya.

"Jangan membuang waktu gue. Apa mau Lo sekarang?". Tanya bell.

Jujur saja dia sudah muak dengan laki laki yang berada di hadapan nya saat ini. Laki laki yang sangat bell benci dan menginginkan kematiannya.

"Jangan tergesa-gesa nyonya bell,lebih baik kita berbincang bincang dulu bukan". Ujar cowok itu.

"Don't waste my time, my time is very valuable". Ujar bell.

Laki laki itu terkekeh mendengar ucapan bell. Gadis itu bahkan menatap nya dengan tatapan dingin.

Quen Of MafiaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu