ancaman musuh

798 30 1
                                    

Malam ini, seperti biasa nya. Bell dan Gabriel makan malam bersama.

Mereka menikmati makan malam nya. Tidak ada suara yang keluar dari mereka hanya keheningan yang menemani mereka.

Setelah selesai makan. Gabriel membersihkan kotak bekal itu. Bell meminum obat yang di berikan dokter kepadanya.

"El, gue mau pulang". Ujar bell tiba tiba.

"Lo masih sakit bell". Ujar Gabriel.

"Gw bosan di sini. Gue mau sekolah". Ujar bell.

"Luka nya masih belum kering bell. Tunggu sampai sembuh dulu". Ujar gabriel. Bell mengembuskan nafas kasar.

"Udah sana tidur. Udah malam ini". Ujar Gabriel.

"Iya iya". Jawab bell.

Bell membaringkan tubuhnya di brankar. Gabriel mencium kening bell lalu mengusap kepala bell.

Bell sudah terlelap tidur. Gabriel tersenyum kearah bell yang sudah terlelap.

"Tidur aja Lo masih cantik bell". Guman Gabriel."selamat tidur cantik". Ujar Gabriel.

Gabriel membaringkan tubuhnya di sofa. Gabriel tidur setelah memastikan bell sudah terlelap.

***

Bell sudah bangun sebelum Gabriel bangun dari tidurnya. Bell berjalan menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajah nya.

Setelah itu bell kembali ke brankar nya. Tak lama Gabriel bangun dari tidurnya.

"Kamu udah bangun aja". Ujar Gabriel yang melihat bell duduk di brankarnya.

"Iya. Tiba tiba aja gw kebangun". Ujar bell.

Gabriel berjalan menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Setelah itu Gabriel keluar dari kamar mandi dan melihat bell yang sedang memainkan ponselnya.

Tiba tiba Clara datang kerumah sakit. Clara membawakan makanan untuk bell.

"Ini mommy bawain kamu makanan kesukaan kamu". Ujar Clara.

"Yey". Ujar bell kesenangan. Gabriel tersenyum melihat tingkah bell.

"Kalau gitu El pulang dulu ya Tante". Ujar Gabriel.

"Iya. Hati hati ya El". Ujar Clara.

"Iya Tante". Ujar Gabriel.

Lalu Gabriel keluar dari ruang inap bell. Clara duduk di samping bell.

Bell manatap wajah mommynya itu. Entah kenapa wajah mommy nya terlihat seperti orang kelelahan.

"Mommy". Panggil bell.

"Iya sayang". Jawab Clara sambil membuka tutup bekal yang dia bawa dari rumah.

"Kenapa wajah mommy kayak orang kelelahan?,apa ada masalah di rumah mom?". Tanya bell. Clara menghentikan aktivitasnya.

Clara menatap wajah putri semata wayang nya,lalu Clara tersenyum kearah bell.

"Gak kok sayang, mommy gak kenapa napa". Jawab Clara.

"Mommy jangan bohongi aku lagi, mommy Taukan bell gak bisa di bohongi". Ujar bell.

"Maafin mommy sayang, mommy gak bisa cerita sama kamu". Ujar Clara mengelus kepala putrinya.

"Mom,cerita aja ke bell. Bell gak apa apa kok mom". Ujar bell.

Seketika air mata Clara jatuh. Ia sudah tidak sanggup untuk menceritakan semuanya.

Jika Clara menceritakan semua nya. Maka bell akan menjadi sasaran mereka.

Bell berusaha menenangkan clara..dia sungguh tidak tau apa yang terjadi selama dirinya sakit dan dirawat di rumah sakit.

Quen Of Mafiaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن