Dua Belas

1.4K 288 39
                                    

there's no smut in this chapter. At least not yet. Dont get ur hopes up too high my child

-mom

Katie's POV

"Bangun pemalas,"

Aku mengerang rendah saat merasakan Melissa menggoyang-goyangkan tubuhku.

"Kemana saja kau semalaman tidak pulang," erangku.

"Harry yang memintaku tidak pulang agar kalian bisa berduaan, semalam aku menginap di apartemen Niall." jawabnya seraya memutar bola mata.

"Ia menyuruhmu melakukan itu?" tanyaku dengan terkejut dan dibalas dengan anggukan Melissa.

Didapur aku berdiri disamping konter sambil mengaduk teh manis hangatku sedangkan Melissa membuat sarapan.

"Jadi, ceritakan padaku, apa yang kalian lakukan semalam?" Melissa terdengar tertarik. Aku menyimpulkan sekilas senyum dan duduk dimeja makan dengan kedua tangan menggenggam cangkir untuk menghangatkan telapak tanganku.

"Semalam ia kemari dengan sebuket bunga dan makan malam dari Alfred's, rupanya ia masih ingat itu tempat pertama kali kami pergi berdua. Dan awalnya aku ragu untuk mengajaknya masuk tetapi aku tidak mau dianggap tidak sopan, akhirnya aku setuju. Dan saat aku tengah menyiapkan meja makan ia menghampiriku dan meminta maaf, dan ia berkata bahwa ia menyukaiku!" jelasku dan Melissa tersenyum senang lalu mengisyaratkanku untuk melanjutkan.

"Dan aku bilang aku menyukainya juga, dan ia menciumku. Ia bahkan meminta izin sebelum menciumku, benar-benar lelaki idaman." kataku dengan senyuman lebar mengingat kejadian kemarin malam. Melissa mematikan kompor dan beralih duduk diseberangku.

"Lalu? Kalian melakukan itu?" tanyanya dengan tatapan jenaka.

"Tentu saja tidak!" sergahku membuat Melissa tertawa.

"Oke, aku hanya bercanda. Jadi apa kalian berpacaran sekarang? Maksudku, resmi berpacaran?"

"Entahlah, maksudku, tidak satupun dari kami membahasnya jadi.. aku tidak tahu."

"Apa kau mau berpacaran dengannya?"

"Kau sudah tahu jawabannya,"

Melissa tertawa dan mengangguk, "Baiklah, lihat saja dulu kemana hubungan kalian mengarah baru nanti kalian membahas status kalian sebenarnya apa."

Aku mengangguk menuruti nasihat Melissa.

****

Hari ini hari terakhir aku dan Melissa bekerja dikedai sebelum libur Natal jadi kami cukup bersantai-santai dan menunggu sampai sif kami berakhir.

"Jadi, apa Harry bisa ikut makan malam dengan kita hari ini?" tanya Melissa.

"Terimakasih, semoga harimu menyenangkan." kataku pada seorang pelanggan sebelum.menoleh pada Melissa, "Ya, aku sudah meneleponnya tadi dan ia bilang akan menjemputku diapartemen malam ini."

"Baiklah, aku akan telepon Niall sehabis ini."

Melissa sudah berangkat lebih dahulu dengan Niall karena mereka akan mampir ke tempat kerja Niall untuk mengambil beberapa berkas sebelum ke restoran. Sedangkan aku masih ragu memilih pakaian yang akan kukenakan malam ini. Restoran yang kami datangi memang mewah dan terkenal didaerah Manhattan jadi aku memutuskan untuk mengenakan dress merah yang terakhir kali kukenakan ke pesta malam tahun baru kemarin. Dress ini bermaterial renda dan memiliki dua cut out berbentuk segitiga dibagian pinggang. Merasa puas dengan pakaianku, akupun beralih ke meja rias untuk menata rambut dan merias wajah.

Harry's POV

Aku memencet bel apartemen Katie pada pukul enam tepat. Sambil menunggunya membukakan pintu aku membenahi rambutku dengan berkaca dilayar ponselku.

"Hai,"

Aku tersentak kaget ketika pintu tiba-tiba terbuka dan seseorang berdiri dihadapanku dengan balutan dress merah dan heels nude. Wanita didepanku ini tampak beda sekali dengan Katie yang ada difoto dikamarku dan diponselku. Apa aku salah orang?

"Katie?" tanyaku dengan suara pelan.

"Harry," katanya sambil tersenyum malu.

Aku berdehem dan memandangi Katie dari atas sampai bawah.

"Kau cantik sekali," kataku sambil memerah ketika Katie tersenyum lebar padaku.

"Terimakasih, kau juga. Eh, maksudku kau terlihat tampan."

Aku tertawa kecil melihatnya salah tingkah, "Kau sudah siap?"

Ia mengangguk dan mengunci pintu apartemennya, lalu aku menawarkan lenganku dan ia pun langsung mengaitkan satu tangannya dilenganku.

****

"Hai," sapa seseorang yang kutebak adalah Melissa.

"Hei," sapa Katie balik.

"Harry, kenalkan ini Niall." kata Melissa padaku, spontan aku mengulurkan tangan pada lelaki pirang disebelahnya.

"Niall," katanya.

"Harry."

Aku menarikkan kursi untuk Katie terlebih dahulu sebelum duduk dan memesan makan malam.

Niall dan aku mengobrol banyak tentang pekerjaan, olahraga dan lainnya sementara kedua wanita sibuk menggosip sambil tertawa terbahak-bahak tiap berapa menit sekali. Setelah makanan pencuci mulut kami memutuskan untuk kembali sedangkan Niall dan Melissa berencana untuk pergi karaoke bersama beberapa teman mereka.

"Kau yakin tidak mau ikut mereka? Aku tidak keberatan," kataku pada Katie.

"Aku tidak suka karaoke," jawabnya sambil menggeleng. Well, untungnya aku juga tidak suka karaoke. Niall dan Melissa keluar dari restoran beberapa saat kemudian dan menghampiri kami.

"Sampai jumpa lagi, Harry." kata Niall seraya merangkulku.

"Sampai jumpa,"

"Berhati-hatilah!" teriak Katie pada Melissa. Melissa menoleh dan mengangkat ibu jarinya lalu tertawa.

"Kau mau langsung pulang atau?" tanyaku seraya menyalakan mesin mobil. Katie menoleh, terlihat seperti menimbang-nimbang.

"Aku tidak ingin pulang sekarang," gumamnya.

"Kau mau kita pergi ke suatu tempat?" tanyaku. Katie tidak menjawab, ia hanya memandangiku dan tiba-tiba mengusapkan ibu jarinya didekat daguku.

"Maaf, ada noda sisa makanan pencuci mulut tadi," gumamnya. Dengan sengaja aku mendekat dan membiarkan tangannya menangkup wajahku lalu mencium bibirnya. Katie terlihat terkejut sesaat namun ia langsung memejamkan matanya dan menciumku balik. Kedua tanganku menemukan pinggangnya dan mengangkatnya untuk duduk dipahaku, memang agak susah karena diantara kami ada console dan tuas tapi kini Katie duduk dipahaku dengan kedua tangannya dilingkarkan dibalik leherku.

"Mmhmm," aku mengerang tatkala Katie menggigit bibir bawahku. Aku membalas menggigit bibir bawahnya mengakibatkan Katie tertawa kecil. Aku menunduk sedikit dan menciumi rahangnya, tersenyum kecil ketika ia mengerang rendah. Aku kembali mencium bibirnya dengan pelan kali ini.

"Aku tidak ingin pulang sekarang," katanya sambil menggigit bibir bawah.

"Kau mau mampir ke apartemenku?" tanyaku. Katie mengangguk sambil tersenyum. Aku pun mengecupnya sekali lagi lalu membantunya kembali ke posisi semula sebelum menuju apartemenku.

Voteeee dan comment

HARry is a gentlemen am i right

What's the ship name? Karry? Hatie? Ide lain?

Half the love.

Aneurysm H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang