2

15.4K 1.2K 22
                                    

Aku bisa merasakan hembusan angin yang sayup-sayup membuat mataku berat. Kurebahkan tubuhku dibawah rindangnya pohon tanpa terasa aku tertidur.

Dug...

"aduh.." aku mengaduh saat kurasakan ada sesuatu yang mengenai kepalaku. Apa buah dari pohon ini jatuh tepat dikepalaku

Sial hari ini aku benar-benar sial. Sudah bangun kesiangan, sampai kantor malah dipecat eh sekarang lagi tidur dibawah pohon malah kejatuhan buah. Sepertinya Tuhan memang sudah merubah namaku menjadi Alexandra 'Sial' Jensen.

"maaf kak. Aaron gak sengaja nendang bolanya terlalu keras" aku mengerjapkan mataku ketika melihat bocah laki-laki yang sekitar berumur 4 atau 5 tahun berjongkok disebelahku

Jadi yang tadi itu bola dan anak ini pelakunya. Bisa-bisanya dia mengganggu tidurku, dimanakah orang tuanya. Tapi anak ini sopan juga, langsung menghampiriku dan meminta maaf. Padahal kalau anak biasanya pasti akan berlari mencari orang tuanya.

"orang tua kamu dimana?"

"Mami aku masih kerja kak. Kakak cantik gak kerja?" eh dia bilang apa barusan? Kakak cantik. Apa anak ini menggodaku

Aku harus berbangga diri karena anak kecil tidak pernah berbohong. Itu adalah fakta apabila anak kecil mengatakan kita cantik itu berarti memang benar adanya kalau kita cantik.

"tadinya kerja, tapi udah gak lagi"

"kenapa kak?"

"dipecat"

"dipecat itu apa?" apa yang harus aku jawab sekarang. Bagaimana caraku untuk menjelaskan padanya. Sepertinya aku harus mencari topik lain

"kamu umur berapa?"

"empat tahun kak"

"tadi nama kamu siapa?"

"Aaron kak"

"kenapa kamu panggil aku kakak bukannya ibu, tante, aunty atau yang lain gitu"

"kakak kan belum tua" benar juga, aku memang masih pantas dipanggil kakak oleh bocah empat tahun ini

"oke Aaron sekarang kita berteman, namaku Alex. Jadi kamu disini sama siapa?" ucapku bersemangat karena anak ini mampu membuat mood ku menjadi baik

Aaron mengedarkan pandangannya ke penjuru taman dan menunjuk seseorang yang berpakaian baby sitter. Aneh dia malah tidak menghampiri Aaron disini dan membiarkannya bermain sendiri. Bahkan orang itu sama sekali tidak melihat kearah sini. Bagaimana kalau anak ini diculik.

"orang itu?" tanyaku dan Aaron mengangguk "dia yang jagain kamu?" Aaron kembali mengangguk

Apa orang tua anak ini tidak tahu kalau anaknya dibiarkan bermain sendirian di taman tanpa pengawasan.

"Aaron, mau main sama aku gak?" aku bangkit dan mengambil bola yang tadi sempat mengenai kepalaku

Cukup lama aku dan Aaron bermain sampai baby sitternya itu menghampiri kami dengan tampang yang menyebalkan

"Aaron ngapain main sama orang asing, gimana kalau dia mau culik kamu" bisa-bisanya dia mengatakan aku berniat menculiknya padahal sedari tadi dia memberikan kesempatan penculik asli untuk menculik anak ini

"heh mbak, kalau saya mau culik Aaron udah dari tadi saya bawa dia kabur. Lagian mbak kerjanya itu jagain Aaron, bukan malah telponan di jam kerja. Untung aja saya gak punya niat untuk nyulik anak"

Setelah mengatakan itu aku berjongkok dan mensejajarkan posisiku dengan Aaron

"sampai ketemu lagi ya. Nanti kita main bola lagi"

My Killer Boss (COMPLETED)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें