Taehyung yang mendengar penjelasan Jisoo sangat merasakan sakit di dadanya, dia ingin memaki bahkan menghajar Sehun, tapi dirinya juga sudah berbuat buruk pada Jisoo.

Taehyung sungguh sangat merasakan kesakitan yang dirasakan oleh wanita yang di cintainya sedari kecil ini.

Bahkan meskipun kini Jisoo tengah mengandung bayi milik pria yang dia benci pun, Taehyung masih sangat mencintai Jisoo dan tak bisa membencinya.

"Dia selalu meminta untuk melakukan itu ... Bahkan hingga aku mengandung ... Aku pernah memberitahunya saat kehamilanku yang pertama, tapi dia tak mau bertanggung jawab dan malah menggugurkan bayi kami yang tidak berdosa ...." Ujar Jisoo yang kini menutup wajahnya.

"Maka dari itu aku ... Aku tak memberitahukan kehamilanku yang kedua ini padanya ... Bahkan jika semua orang menolak anakku ... aku tak akan pernah membuangnya ...."

Taehyung ikut meneteskan air matanya, tangannya perlahan membawa Jisoo masuk ke dalam pelukannya, dia mengelus rambut panjang Jisoo yang di ikat sanggul dengan sangat lembut.

"Maaf ... Seharusnya aku ada disaat kau dalam kondisi seperti itu ... Maaf karna sudah membuatmu kecewa ... Maaf ... Maaf karena meninggalkanmu ...."

"Taehyung-ah ... Aku ingin mengakhiri semuanya ... Aku ingin berpisah dengannya ... Tapi dia selalu memukuliku jika aku mengatakannya atau bahkan membahasnya ... Apa yang harus aku lakukan, Taehyung-ah ...."

"Tenanglah ... Aku bersamamu, " Taehyung beralih mengelus punggung Jisoo dengan lembut.

"Maafkan aku, Taehyung-ah ... Maaf ...."

"Tidak, kau tak salah ... Jangan menyalahkan dirimu sendiri ... akulah yang salah ...." Lirih Taehyung. Taehyung melepas pelukannya lalu dengan lembut menghapus air mata Jisoo.

Jisoo menggelengkan kepalanya, "tidak ... Ini semua salahku karena aku tak menuruti dan percaya pada ucapanmu dan Seokjin Oppa, aku terlalu diselimuti kebodohan," ujar Jisoo yang penuh rasa penyesalan.

Jisoo kembali memeluk Taehyung dan kembali menangis hingga tertidur dalam pelukan Taehyung.

Keesokan harinya Jisoo membuka matanya dan mendapati dirinya yang sudah berada di sebuah kamar.

Tak lama pintu terbuka dan terlihat Taehyung dengan celemek yang terpasang di atas pakaian rapinya.

"Kau sudah bangun? Aku sudah membuatkanmu sarapan, jadi cuci wajahmu dan makanlah," titah Taehyung sambil tersenyum dan kembali menutup pintu kamar itu.

Jisoo yang masih belum sepenuhnya sadar hanya menuruti perkataan Taehyung, dia mencuci wajahnya di kamar mandi yang ada di dalam kamar itu lalu keluar untuk sarapan.

"Kau sudah bisa memasak?" Tanya Jisoo pada Taehyung yang masih sibuk menata makanan di meja makan.

"Ah tidak terlalu, dulu saat di Amerika aku hidup sendiri, karena makanan cepat saji lebih mahal di sana, mau tak mau aku harus memasak sendiri, meskipun masakanku tak seenak masakanmu tapi makanlah," jawab Taehyung sambil tersenyum.

Jisoo ikut tersenyum lalu duduk di kursi, namun baru saja dia duduk tiba-tiba saja dia mencium bau yang tak dia sukai dan otomatis langsung menutup mulut dan hidungnya.

"Ada apa?" Tanya Taehyung bingung, "Ba-u" Ujar Jisoo, "Bau?" Tanya Taehyung lalu mengendus untuk mencari sumber bau yang ada di sekitar mereka.

"Tidak, aku tidak mencium bau yang menyengat," jawab Taehyung.

"Kim- kimchinya ... Tolong tutup dan pin-dahkan kimchinya," ujar Jisoo dengan wajah kesal.

Taehyung yang sadar akan ucapan Taera kemarin atas kehamilan Jisoo langsung menutup kimchi dan menyimpannya ke dalam kulkas.

"Maafkan aku ... Bukannya aku tak menghargai buatanmu tapi ... bau kimchinya terlalu ...."

Taehyung tersenyum, "Tak apa, kau kan sedang mengandung, aku bisa memakluminya, lagi pula kimchinya aku beli di mini market yang ada di bawah tadi pagi," jelasnya.

"Maaf ...." Ujar Jisoo dengan wajah menyesalnya.

"Kenapa kau meminta maaf? Biasanya kau akan marah jika kau kesal," ujar Taehyung sambil tertawa kecil.

"Sepertinya sudah banyak perubahan padaku ya?" Tanya Jisoo, "Ah tidak juga, dimataku kau masih Jisoo yang dulu, kau juga masih cantik," puji Taehyung sambil tersenyum.

Jisoo tertegun dengan ucapan Taehyung, dia menundukkan kepalanya karna malu dan juga sedih.

"Memangnya kekasihmu tak akan marah Jika aku menginap di sini? Ini apartemen barumu bukan?" Tanya Jisoo seraya memegang sumpitnya.

Taehyung yang tadinya sedang makan, setelah mendengar pertanyaan Jisoo kini diam untuk beberapa saat, "Kekasih?" Tanya Taehyung, "Ah itu ...."

.

.

.

To be continued chapter 16 ....

Jangan lupa vote dan komen yaa ...
Dana : 083116782179
Oh iya kalo ada yang mau ngasih aku traktiran boleh bangett hehe, seikhlasnya aja juga gpp buat bantu aku beli kuota dan biar makin semangat nulis ceritanyaa😔🙏🏻 ... Makasih banyak yaaa udah baca dan dukung cerita akuu🥺🤗

Unconditional Love | VSOO | ENDWhere stories live. Discover now