"Baiklah." jawab Diana lalu memilih duduk di meja makan. Kapan-kapan ia pasti akan memakai dapur mansion Dirgantara itu untuk eksperimennya.

***

Selesai sarapan Diana mengambil tasnya dikamar. Seperti rencananya semalam ia akan memesan tiket, namun sebelum itu ia akan ke mall bersama Mila untuk membeli beberapa kebutuhan yang diperlukan saat berada di Bali nanti.

Untung saja Diana sudah memesan taxi online, jika tidak mungkin ia harus berjalan sekitar dua ratus meter dari Mansion Dirgantara ke jalan besar agar bisa menemukan transportasi umum.

Kini Diana sudah tiba di apartemen Mila, sebab mereka akan ke mall menggunakan mobil wanita itu. Mengetuk pintu, lalu tak lama kemudian keluarlah Mila dengan wajah khas bangun tidur yang membuat Diana menggelengkan kepalanya.

"Jam segini baru bangun, kalau kata orang rezekinya udah keburu dipatuk ayam."

Mila mengangkat bahunya acuh. "Kalau dipatuk ayam, ntar ayamnya aja yang bakalan geprek."

"Gak gitu konsepnya Julehaa."

"Bodo amat."

Diana mendudukkan dirinya di sofa, mungkin dua jam lagi mereka akan ke mall. Lihat saja, sahabatnya itu malah kembali tidur diatas meja makan. Dengan kesal Diana mengambil kacang kulit yang terdapat diatas meja lalu melemparkannya tepat dikepala Mila.

"Diana!!"

"Apa?!"

Mila memilih untuk mandi, ia sudah tidak mood untuk melanjutkan tidur. Sedangkan Diana menonton tv dengan serius, apalagi sekarang tv itu menampilkan berita tentang Vano suaminya. Disitu tertulis jika Vano merupakan seorang pengusaha muda sukses, namun sayang sudah menikah. Dan yang membuatnya kesal adalah berita itu malah membicarakan Jessika yang diduga sebagai istri dari Vano karena melihat kedekatan diantara keduanya.

"Ck, dasar berita murahan. Udah jelas-jelas yang jadi istrinya tuh Diana Maheswari bukan si nenek lampir!"

E-h tapi kan waktu pernikahan Vano dan Diana dulu diadakan secara privat, makanya banyak yang tidak mengetahui siapa istri Vano sebenarnya. Memang ya keluarga Dirgantara ini benar-benar membuatnya emosi.

Mila yang baru datang menatap bingung Diana. "Kenapa kau terlihat kesal?"

Diana menunjuk tv dengan dagunya. "Berita murahan itu membuatku ingin membakar mansion Dirgantara."

Mila menatap tv dan melihat berita apa yang membuat Diana kesal. "Terus kau mau apa? Mau mengumumkan kepada dunia kalau yang sebenarnya istri Vano itu kau, Diana Maheswari. Seorang wanita lemah yang tidak punya keahlian apa-apa?"

Diana terdiam lalu menggeleng. "Aku juga tidak berniat mengumumkan hal itu. Aku hanya kesal, pasti sekarang si nenek lampir lagi kesenangan!"

"Biarin aja dia senang dulu, setelah itu hancurkan dia sampai sehancur-hancurnya. Bahkan untuk tersenyum pun wanita itu tidak akan mampu." ucap Mila sadis.

Diana tersenyum miring lalu mengangguk. "Ya, kita harus menghancurkan hidup Jessika. Dia harus mendapatkan balasan atas apa yang selama ini telah dilakukannya."

***

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang, dan Diana beserta Mila baru sampai di Mall setelah memesan tiket penerbangan. Rencananya mereka akan makan siang dulu, barulah berkeliling.

"Di ayo kita ke resto itu, temanku baru saja membukanya beberapa waktu lalu." Ajak Mila yang diangguki Diana.

Didalam resto lumayan banyak orang, mungkin karena waktu yang sudah menunjukkan jam makan siang. "Kau pesan apa?" tanya Mila.

"Aku spagetty sama cake red velvet. Untuk minumannya jus jeruk aja."

"Okee."

Saat menunggu pesanan mereka datang, tiba-tiba saja datang seorang pria menghampiri meja mereka. "Mila?"

Mila yang dipanggil menoleh dan ia terkejut mendapati Bagas sudah berada disampingnya. Mengapa fansnya Daisy itu selalu ada dimana-mana? batin Mila kesal.

"Eh Bagas, kau ngapain disini?" tanya Mila basa-basi.

"Aku baru saja meeting, dan tidak sengaja melihatmu disini." jawab Bagas namun matanya malah menatap Diana intens.

"Oh Bagas kenalin ini temanku Diana." ucap Mila terpaksa. Karena sepertinya pun Bagas ingin mengenal siapa Diana. Andai saja pria itu mengetahui siapa sebenarnya Diana, entah reaksi apa yang akan ditampilkan pria itu.

"Diana." ucap Diana sambil mengeluarkan tangannya dan menampilkan senyum tipis.

***

TBC

Selamat tahun baru semuanya! Semoga semua harapan untuk tahun 2023 dapat tercapai, Aamiin.

Spam Next



Transmigrasi DianaWhere stories live. Discover now