"Kenyataan? Apa itu, aku sangat membencinya, satu kata yang membuat hidupku hancur."
Lalu bagaimana dengan hidup seorang gadis yang penuh dengan kebohongan? Yang awalnya hidupnya bahagia lalu berakhir menderita.
Sebagian orang berpikir kenyataan itu...
"apaan si lo, mana ada" ucap citra dan memukul pelan lengan langit
"semua ini salah mou, salah, harus nya lo ga lakuin ini semua" - batin zergio
debby yg sibuk menghapus air matanya kini menunggu jawaban dari vino
"sekarang, semua tergantung sama lo vin" ujar debby sesegukan
vino pun berdiri dari duduknya dan menatap lembut debby
debby yg melihat vino berdiri, ia pun ikut berdiri
"deb, sebelumnya, makasih untuk semua ini, makasih udah nyiapin ini semua, dan makasih udah mau ungkapin perasaan lo ke gua, gua hargain, tapi gua gabisa terima lo, karna" jelas vino tak tega
"karna apa, karna gua jelek? Atau karna gua miskin, ga selevel sama lo? " tanya debby, sekarang tangisnya ingin pecah, tapi ia tahan
"karna gua udah punya pacar, gua ga mau nyakitin hati lo, gua gamau, lo tambah berharap sama gua, jauhin gua deb, maaf sekali lagi" ucap vino menunduk, ia sungguh tak tega dengan debby
yap benar, tangis debby sudah tidak bisa ditahan lagi, debby menangis terus menerus, rasanya sakit sekali, sakitttttt, ia tak tau harus bagaimana lagi, ia sudah tak sanggup
laki laki yang ia pikir bisa membahagiakan nya, ternyata sama saja seperti ayah nya
"LO JAHAT VIN, LO JAHAT... " teriak debby, debby terus saja menangis, dan vino hanya terdiam
sebenarnya ini bukan salah vino, vino tidak menyuruh debby untuk suka dengan dia kan
teman temannya yang mendengar itu, langsung menghampiri debby dan vino
citra pun langsung memeluk debby, ia tau, pasti ini tidak mudah untuk debby, ia tersakiti untuk ke 2 kalinya, sungguh malang nasib debby
"iyaa deb, ini ujian, lo harus tabah, dibalik ini semua pasti ada kebahagiaan yang menanti lo ya" ucap citra menenangkan debby yg dari tadi tak berhenti menangis
"biarin aja debby nangis, biar dia sedikit tenang" ujar amoura yg ikut menenangkan debby
"kok lo ga pernah cerita sama gua vin klo lo udah punya pacar? " tanya anesha yg hampir meneteskan air matanya
anesha sangat merasa bersalah, ia yang menyarankan semua ini, kalau saja anesha tau, pasti dia akan mengatakan nya dari awal
"maaf nes" sekali lagi keluar kata maaf dari vino
"deb, maaf ya, gua yg salah, gua yg nyaranin semua ini, tapi gua ga berniat buat bikin lo nangis, gua beneran gatau" ucap anesha lalu ia pun ikut menangis, sungguh ia merasa sangat bersalah
zergio yg melihat anesha menangis, dengan sigap zergio memeluk anesha, zergio tau, pasti anesha saat ini sedang menyalahkan dirinya
"hehh, gausah nyalahin diri sendiri, kamu ga salah nes" ucap zergio menenangkan anesha sambil mengelus elus rambut anesha
"udah, ini salah debby, salah sendiri ia berharap sama vino, vino kan ga nyuruh debby suka sama dia" cibir fahrezi, ia masih kesal dengan kebohongan debby yang membuat semuanya panik
"jaga bicara lo" bentak amoura
Fahrezi yang mendengar bentakan amoura, rasanya ia ingin membalasnya, tapi dihalangi oleh insan
"woy zi, ingett, dia cewe"
"sok iye juga lo " kesal fhrezi
"sekarang kalian semua mending pulang" suruh zergio
"mou, baju lo kurang bahan apa gimana ya, ga dingin apa?" sewot zergio, ia tak suka melihat baju yg dipakai amoura
"iyaaa berisik, bawel" kesal amoura
Dan mereka semua pun, kembali ke rumah masing masing
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
( kue piano)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
( makanan yg dimasak debby)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
( hadiah debby / buket rajut)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.