your house is where my other sock is

431 28 8
                                    

⚠️17+
cw// lots of kisses, kinda cringey

Rumah keluarga Carpenter penuh dengan puluhan anak remaja siang ini. Walau di luar salju sedang turun, suasana meriah di dalam rumah besar itu sangat terasa merayakan kemenangan Argentina pada ajang Piala Dunia.

Pemilik rumah sebenarnya sedang pergi memanfaatkan kekayaan mereka untuk menonton pertandingan itu langsung di Qatar sana. Sedangkan sang anak dari pasangan kaya itu diam diam mengadakan sebuah pesta besar di rumahnya, mengeluarkan seluruh persediaan alkohol orang tuanya dan mengundang seluruh murid di sekolah.

Ini akan jadi masalah besar bagi Travis Carpenter saat orang tuanya pulang beberapa hari lagi. Namun siapa peduli, kan? Bagi sekumpulan remaja yang rata rata umurnya 17 atau 18 tahun, prinsipnya adalah bersenang senang dahulu, selesaikan masalah kemudian.

Seperti saat ini, Travis mungkin sudah tidak sadar bahwa ia sedang duduk bersila di atas meja billiard dengan sebotol bir di tangannya yang sudah habis setengah. Matanya sayu menatap jahil pada Justin, sahabatnya yang sedang akan mempersiapkan tembakan untuk memasukkan bola ke dalam lubang.

Justin Gray, laki laki berumur 18 tahun dengan ciri khas mata mirip serigalanya, membuat tembakan dengan tongkatnya di atas meja billiard. Matanya mendelik tanam seolah akan mengutuk bola merah itu jika tidak masuk ke dalam lubang.

Benar saja. Meleset.

"AH NO! FUCK!" Justin berteriak keras sambil memukul udara.

"YEAAAH!" Kawan laki laki di sekitarnya juga berteriak, hanya saja untuk alasan yang berbeda.

"Kau harus melompat ke kolam renang, kawan." ucap Travis dengan kesadaran yang tinggal setengah.

Justin mengusak rambutnya kasar. Cepat cepat ia melepas hoodie hitam dari badannya, memamerkan kulit cokelat yang melapisi otot tubuhnya.

"Sialan. Aku akan membalas kalian nanti." Jeongwoo berdecak, diam diam melafalkan doa dalam hati sebelum berlari menuju teras dan menyeburkan dirinya ke dalam kolam renang.

Suara keras terjadi saat tubuh besarnya bertemu dengan permukaan air, sehingga hampir semua orang di dalam rumah menujukan perhatian mereka pada kejadian tersebut. Tidak terkecuali bagi seorang perempuan yang sedang bergosip ria bersama teman temannya di ruang tv. Dikelilingi oleh sisa snack berserakan habis nonton piala dunia tadi, mereka mrmbicarakan tentang seorang guru yang tidak mereka sukai sampai pembicaraan itu teralihkan oleh suara keras dari luar rumah.

Di dalam gaun santa yang minim menutupi bahu dan kakinya, Jane Conklin juga berakhir di pinggir kolam renang bersama semua orang yang awalnya menikmati pesta di dalam rumah.

Perempuan berambut pirang itu menaikkan alisnya, menghela napas melihat siapa yang baru saja memunculkan wajahnya di tengah kolam. Laki laki itu mengibaskan rambut legamnya, membuat banyak perempuan fi rumah ini jatuh cinta seketika.

"You've got to be kidding," gumam Jane.

Sedangkan di sana, seluruh geng menertawai Justin. "JUSTIN GRAY! JUSTIN GRAY!" Sorak mereka, tidak terkecuali beberapa orang yang merekam kejadian itu.

Travis menawarkan sebuah tangan, tetapi membuatnya berakhir ikut terjatuh ke dalam kolam karena ditarik oleh Justin. Sepuluh orang sisa dalam geng yang belum tercebur ke kolam bersorak makin keras, entah apa yang sangat lucu.

"Is that... Is he drunk?!" Vicky, pacar Travis yang berdiri di sebelah Jane memekik melihat Travis justru melepaskan bajunya dan menari aneh di tengah kolam.

Jane mendengus kecil. "Tentu saja."

Justin sudah keluar dari kolam. Pandangan matanya dengan Jane bertemu. Perempuan itu menatapnya dengan datar, dan dibalas dengan cengiran khas ala Justin.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 30, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Strawberry Kisses | Park JeongwooWhere stories live. Discover now