"Untuk segala sesuatu ada masanya. Untuk apapun di bawah langit ada waktunya."
DAHULU KALA, berpuluh-puluh tahun sebelum aku dilahirkan, pernah terjadi suatu masa kekelaman yang mencekam bagi Romania. Kisah itu suatu kali diceritakan oleh pengasuhku, Madam Gissele saat aku berusia tiga tahun. Itu sudah lama sekali, hingga aku hampir tidak mengingatnya.
Yang kuat menindas yang lemah. Wabah penyakit mematikan berjangkit dimana-mana, tidak dapat disembuhkan. Seluruh jalanan dipenuhi oleh mayat... entah itu mayat orang yang sakit atau terbunuh.
Mereka yang mati terbunuh ialah buah dari perlawanan terhadap kekejaman ekspansi Kesultanan Ustamaniyah.
Penduduk yang masih hidup, harus menderita kelaparan dahsyat. Harta terakhir yang tersisa hanyalah pakaian compang-camping yang melekat di kulit mereka.
Kehidupan seakan tertutup rapat selamanya, saling berimpitan dengan yang namanya kematian. Bahkan langit pun murka dan tidak menurunkan setetes pun hujan. Seluruh negeri dilanda kekeringan. Tiada yang tahu sampai kapan bencana ini akan berakhir.
Suatu masa kekacauan yang tak tertandingi, dimana negara besar seperti Romania harus terpecah akibat perang panjang. Tanah pertanian menjadi sunyi karena kekeringan ekstrem, penyakit merajarela, dan bandit serta pencuri menjarah orang-orang selama zaman kegelapan ini.
Hingga setitik terang muncul di tengah kegelapan yang tak berujung~
Ia adalah makhluk tertua yang ada di Romania. Mustahil untuk mengatakan apakah itu orang atau roh, tapi itu terlihat seperti naga. Jadi orang menyebutnya, "Dracula". Yang berarti "Putra sang Naga".
Dracula sangat menyukai manusia tetapi sangat ingin membunuh mereka pada saat yang bersamaan. Jadi, ia membunuh banyak sekali pasukan musuh. Penyulaan adalah metode eksekusi favoritnya. Sehingga ia memperoleh julukan, "Dracula the Impaler".
Masyarakat sangat takut kepadanya, menghormatinya, dan kagum padanya. Dan dengan demikian, mereka menjadikannya raja atas mereka sekaligus "Tuhan" yang mereka sembah. Bangsa itu dinamainya menurut namanya, dan disebut "Transylvania".
YOU ARE READING
HIS BLOODY BRIDE
VampireShe wore a wedding gown, but she felt like she was going to her funeral. Tumbuh besar tanpa kasih sayang seorang ayah, membuat Bonita Vladimir terbuai oleh kebaikan dari pria yang mengulurkan tangan kepadanya, yang rupanya adalah tunangannya sendiri...