Bab 6 : Land of Blood

388 250 67
                                    

SETELAH dua puluh tahun berlalu, tepatnya tanggal 18 Juni 1465

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SETELAH dua puluh tahun berlalu, tepatnya tanggal 18 Juni 1465. Untuk pertama kalinya, Count Dracula memanggil Bonita Vladimir kembali pulang ke Bran Castle, istana tempat ia dilahirkan sekaligus tempat ibunya menghembuskan napas terakhirnya.

Transylvania, inilah negeri dimana Bonita harus tinggal sekarang. Suatu negeri yang penuh kesesakan dan kesempitan, tempat ular beludak dan ular naga terbang. Entah itu dapat dikatakan suatu hal yang baik atau justru hal buruk. Diperintah oleh kepemimpinan yang bijak atau semena-mena. Tempat bagi para umat religius atau atheis. Ataukah suatu bangsa yang diliputi oleh kefasikan dan pemberontakan?

Hal itu menimbulkan keragu-raguan di hati Bonita. Sekarang segala sesuatu terbentang dihadapannya di tengah kehampaan yang membayang.

Malam telah berlalu, digantikan langit biru yang menaungi cerahnya matahari. Sejak pukul tujuh pagi, Bonita telah terbangun dari mimpi erotisnya yang membara, kini dirinya harus berhadapan dengan realita. Wajah pucatnya mengintip melalui sela-sela teralis jendela kamarnya, menatap lebih jauh cahaya matahari terbit.

Namun alih-alih memandang indahnya suasana pagi, kening Bonita justru mengkerut menyiratkan adanya suatu kejadian mengerikan di depan matanya. Apakah dia masih bermimpi? Bonita merasa ragu. Namun dia sadar betul penampakan di depannya adalah nyata.

Dengan memanfaatkan posisi ketinggian kamarnya, Bonita dapat melihat pemandangan seluruh Brasov, kota dimana istana Dracula berada.

Sebuah pertunjukkan tidak manusiawi di tengah kota seperti memenggal tangan, mencabut lidah bahkan tiang sula yang menembus lubang pantat manusia sampai keluar ke dadanya. Jeritan histeris sang korban saat batang kayu dipaksa menembus masuk dengan palu.

Sungguh amat sadis, terlebih tubuhnya kemudian diangkat dengan batang sula yang ditancapkan ke tanah. Kini sosoknya terlihat seperti sate hidup yang dibiarkan dan memohon-mohon kepada orang disekitarnya untuk langsung membunuhnya segera daripada harus menanggung rasa sakit yang teramat sebelum menemui ajal. Sayangnya usahanya sia-sia, tak ada yang mengabulkannya. Sungguh teknik eksekusi paling kejam dalam sejarah dunia.

Jantung Bonita berdegup kencang, dan tubuhnya mulai limbung. "Apa yang terjadi?" tanya Bonita di benaknya.

Meski dirinya adalah seorang vampir yang meminum darah manusia untuk bertahan hidup, tindakan penyiksaan seperti itu bukanlah hal yang dapat ditolerir olehnya.

Segala napas manusia berkumpul menjadi satu. Di tengah kerumunan warga Translyvania, ada orang-orang yang tidak kebagian tempat duduk untuk melihat pertunjukkan. Sehingga mereka harus berjinjit, ada pula yang memanjat pohon meski nyaris terjatuh.

Mereka bagaikan kawanan lalat hijau yang menanti-nantikan jasad sang korban. Sunguh miris, jangankan memperoleh simpati warga, melihat tubuh yang dijagal dan dihancurkan justru mendapat tepuk sorak-sorai dari para penonton. Sungguh ketertarikan yang bengis dan tidak manusiawi.

HIS BLOODY BRIDEWhere stories live. Discover now