"Ucapan ayah kamu jangan didengerin.Karna ayah mu itu sesat" jelas gus iwan.

"Okey" Balas dito memberikan jempol pada gus iwan.

" Hay ditoo" Sapa seseorang menghampiri mereka.

"Hay om mimi" Sapa dito yg masih fokus menghitung jari tangannya.

"kapan sampainya?" Tanya gus iwan pada El.

"Tadi pagi..Eh, Gimana sama syifa? udah ngasih gw ponakan nggk nih?" Goda El pada gus iwan.

"Lo mau nambah ponakan?yakin?" Tanya gus iwan memastikan.

"mau sih,Biar nih tuyul ada temen.nggk gangguin gw mulu" jawab El menatap malas kearah Dito.

"Om!.. itu kak sipa, dito mau kesana ya?"
Tanpa mendengar jawaban dari Kedua om nya itu..Dito langsung berlari menghampiri Syifa dan hana yg sedang Memakan sesuatu dibawah pohon mangga dekat pagar.

"tuh bukannya istri lo ya?" Tanya El menatap syifa.

"Itu bukannya cewe yg lo suka?" Tanya balik gus iwan.

"Kalo suka ya halalin,Nanti jadi zina" pesan gus iwan lalu beranjak dari duduk nya dan menghampiri Syifa .

"Kalian curi mangga disini?" Tanya gus iwan tiba' dan mengagetkan Syifa dan Hana.

"Nggk kok pak,Kita cuman minta doang" Jawab Syifa.

"udah ijin belum?" Tanya gus iwan." Udah kok sama Allah" Jawab syifa.

"It-" Ucapan gus iwan terpotong karna tiba' Syifa menyumpal mulut gus Iwan dengan potongan mangga muda.

"Asemmm" Pekik gus iwan.lihatlah wajahnya sekarang..siapa saja yg melihatnya akan tertawa.

"Eh syifa,gus iwan nggk biasa makan yg asem' nanti bisa sakit perut" Tegur El yg datang menghampiri mereka.

"Iya Kak,Klo om iwan sakit tuh manjanya jadi nambah" timpal Dito yg sepertinya ia juga suka makan yg asam'.

"Noh hati' lo sif, auto nggk keluar kamar nih" Goda Hana manakut'i.

"Bisa kok,Kan gw udah pro, jdi lewat jendela lah" Jawab syifa santai.

Tuk

"Shhhht" ringis syifa kala satu batu yg lumayan besar kena bagian punggungnya.

"WOI APA LO" Teriak hana saat melihat seorang pengendara motor yg seperti sengaja melempar batu kearah syifa.

"Kamu nggk pp" Tanya gus iwan khawatir,Tidak juga mendapat jawaban dari syifa, gus iwan langsung menggendong syifa dan membawanya kendalem.

Hana dan El memandangi gus iwan yg berjalan semakin jauh dari mereka,Lalu tatapan mereka beralih ke sebuah batu yg ditempeli sebuah kertas.

"Apa an nih" gumam hana saat ia mengambil batu itu,Dan secarik kertas diluarnya yg diikat dengan Gelang karet.

"Mundur atau mati!"

begitu lah tulisan dikertas tersebut.Hana langsung memasukkan Kertas itu kedalam saku celananya.

"Kita susulin syifa" Ajak Hana pada El dan tak lupa El menggendong Dito.

"Ini menantu umi kenapa?" Tanya umi salma pada gus iwan.

"Tadi ada yg lempar batu di punggungnya syifa mi" jelas gus iwan.

"Yaudah, Umi mau ambil salep ya buat ngobatin memarnya itu, lalu umi keluar kamar.

Keluarnya umi,Masuklah Hana dan El.dito dititipin ke santri.

"Wan"panggil El.gus iwan pun menoleh.

"tadi ada suratnya dibatu" ucap el lalu melirik hana agar memberikan surat itu pada Gus iwan.Hana pun mengambil dari sakunya dan memberikannya pada gus iwan.

"Maksudnya apa" tanya gus iwan setelah membaca tulisan tersebut.

"Mana saya tau" Jawab hana asal.

"Kita kumpulin aja dulu ,Biasanya kalo masalah teror kek gini nggk cuman satu" usul El.yg diangguki oleh Gus iwan dan hana.

Beberapa menit hening diantara mereka..tidak ada yg memulai percakapan kembali.

Pintu terbuka menampilkan Umi yg membawa salep." Wan. nih kamu olesin dipunggung Syifa" Suruh umi.

" loh kok iwan mi?"  gus iwan mulai was-was.

"Umi mau nemenin abi kamu kerumah calon istri El" Jawab umi sambil melirik El yg tersenyum.beda dengan hana yg raut wajahnya berubah.

"Suruh hana aja ya mi?" Pinta gus iwan.

"No,no,no! Hana mau ngabisin mangga tadi bareng santri lain,Assalamualaikum..Dadaaa" hana langsung pergi dari Sana.

"gw aja,, mau?" Tawar El dengan wajah songong nya."Nggk usah makasi" Ketus gus iwan.

"yaudah umi keluar ya" Pamit umi.

"Gw keluar dulu,Hati' ya takutnya kebablasan" setelah mengatakan itu El langsung keluar dari kamar, takut kena amukan gus iwan.

"Kalo kebablasan ya bagus"

"Kebablasan apa an pak?" tanya syifa yg sudah sadar dari pingsannya.ia tak selebay orang pada umumnya yg kalo bangun dari pingsan langsung meringis atau apa,Kan Syifa kuat.

" Nggk pp" jawab Gus iwan cepat.

Syifa mengangguk saja."Buka baju" suruh gus iwan.

"Loh apa'an ini pak!"

"Mau ngasih salep"

"NO!.Biar nanti syifa minta tolong sama temen syifa aja" Tolak syifa.

"Kalo nanti takut memarnya lama sembuh" ucap gus iwan.

"yaudah sekarang syifa keasrama aja ya" Pinta syifa lagi.

"Menolak suami itu dosa loh" Jawab gus iwan

"Mana ada dosa! itu tuh kalo suami ngajak itu kalo kita nggk mau baru dosa" jelas syifa.

Gus iwan menganggukkan kepalanya." Tapi tidak ada penolakan" Ucap gus iwan lagi.

"Yaudah tapi yg dibuka bagian punggung aja kan?" Tanyanya memastikan.

"Iya,Udah cepetan buka" Suruh gus iwan tak sabaran.

Nggk sabar pen keluar dari part ini woii-Gus iwan.

Sabar wan sabar, Orang sabar imannya kuat-Author.

-----------------------------------------------------------

Jangan lupa vote yeee:()

Makasih yg udah vote dan juga udah baca sampe part ini.nanti dilanjutin...

08,Des,2022

Jodoh pilihan Guru^[TAMAT]Where stories live. Discover now