To be different (Chenren)

30.1K 591 11
                                    

❗❗ ATTENTION ❗❗

🔞🔞🔞🔞

THIS IS NOT FOR CHILDREN

IF YOU DON'T LIKE IT

FEEL FREE TO LEAVE

HAPPY READING 😊😊

Warn : boy pussy

.
.
.
.
.

Brughh

Dengan kasar chenle mendorong tubuh renjun ke arah kasur. Dengan tatapan tajamnya, chenle membuka jas dan kemeja renjun kasar hingga kancing kancing itu terlepas.

“Ku-kumohon… lepaskan aku hikss…” renjun berusaha menutupi bagian dadanya yang kini terpampang nyata dihadapan chenle.

“Hey, jangan konyol. Kita sudah menikah dan aku harus mencicipi pilihan papa bukan. Aku ingin lihat, sebagus apa jalang yang papaku pilih ini” ucap chenle menyeringai.

Renjun tahu. Dirinya tahu bahwa kehidupannya tidak akan berjalan mulus begitu saja. Kata kata menyakitkan yang chenle katakan padanya cukup membuat dirinya sakit hati.

Jika saja bukan karna kata perjodohan, maka renjun juga pasti akan secara terang terangan menolaknya. Renjun yang sengaja dijual oleh sang paman dan bibinya, kemudian datanglah kedua orang tua chenle yang dengan rendah hati menolongnya. Seharusnya dirinya senang karena terbebas dari sumber deritanya. Namun, satu kenyataan baru mengenai dirinya. Dirinya harus menikahi putra mereka.

Renjun ingin menolak, sangat ingin. Namun melihat kedua orang tua chenle yang sangat baik padanya membuat renjun tidak enak hati untuk menolak.

Renjun tersadar dari lamunannya saat chenle dengan tiba tiba mengikat kedua tangannya dengan tali yang entah ia dapat dari mana. Kedua tangannya chenle ikat ke besi headboard sekuat mungkin hingga dirinya memekik kesakitan.

“C-chenle…”

Plakk

“JANGAN PERNAH MENYEBUT NAMAKU, JALANG!!” Chenle geram. Dirinya sangat membenci renjun yang tiba tiba hadir dalam kehidupannya dan menghancurkan segala impiannya.

Srak

“MINUM!!” Chenle menyodorkan gelas yang berisikan air putih itu ke arah renjun dan menyuruh sang empu untuk meminumnya habis.

Glek

Glek

Glek

Tak

Gelas itu chenle letakkan di atas meja kecil didekatnya. Dirinya berjalan mendekat kearah remote control AC yang berada di kamarnya dan menurunkan suhunya.

Lagi lagi chenle menatap renjun tajam. Setelah membuang asal jasnya sendiri, chenle dengan kasar melucuti celana bahan renjun dan hanya menyisakan celana dalamnya.

Renjun sekarang hanya mengenakan celana dalamnya yang berwarna putih. Tiba tiba dirinya merasakan bulu kuduknya berdiri di sekujur tubuhnya. Ruangan ini menjadi sangat dingin membuat tubuh renjun bergetar kecil.

Chenle yang melihat tubuh renjun bergetar pun hanya terkekeh kecil. Dirinya bahkan kini hanya duduk dikursi kebesarannya dan meminum segelas wine. Menatap renjun yang saat ini sedikit tampak menggoda.

“Chenle shh… tolong lepaskan aku..”

“Kamu tahu bukan, bahwa aku tidak akan pernah mendengarkanmu. Apapun yang tengah kamu rasakan saat ini, aku tidak peduli”

Renjun and his life 🔞Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon