Menunggangi kuda (Jaemren)

58.2K 1K 24
                                    

❗❗ ATTENTION ❗❗

🔞🔞🔞🔞🔞

THIS IN NOT FOR CHILDREN

IF U DON'T LIKE IT

FEEL FREE TO LEAVE

HAPPY READING 😊😊
.
.
.
.
.

“Nanti jangan menyusahkan pangeran Jaemin ya. Jika lelah, berhentilah sebentar” sang ibunda mencoba untuk memperingati sang anak manisnya yang hendak pergi belajar menunggangi kuda bersama dengan pangeran lainnya.

Kalian semua pasti bingung mengapa seorang pangeran yang sudah berusia 19 tahun ini belum bisa menunggangi kuda. Padahal, semua keturunan Raja apalagi lelaki harus bisa mengendarai kuda takut-takut ada kejadian yang tidak mengenakkan untuk menyelamatkan diri. Mau dominan maupun sub, mereka setidaknya harus bisa berkuda.

Nakamoto Renjun, atau biasa dipanggil Injun merupakan anak dari pasangan Nakamoto Yuta dan Nakamoto Winwin. Renjun merupakan anak tunggal yang sangat disayang dan dijaga ketat oleh keluarganya terlebih sang baginda Raja. Pasalnya dirinya pernah diculik oleh musuh diperbatasan kerajaan wilayahnya. Hal itu membuat Yuta dan Winwin semakin protektif.

Alasan itu juga yang membuat Renjun setelah kejadian itu selalu berada dalam kawasan kerajaan dan tidak pernah diperbolehkan untuk keluar. Kegiatan kegiatan yang berat dan berbahaya pun tidak boleh dilakukan. Padahal Renjun juga ingin bermain, belajar bela diri, bahkan belajar pedang bersama teman dan sepupu-sepupunya. Kegiatan itu juga bisa melatih pertahanan untuk membela diri kan.

Renjun hanya bisa pasrah. Yang bisa ia lakukan adalah kegiatan-kegiatan kewanitaan. Seperti memasak, menjahit, membuat ramuan, melukis,  dan bermain alat musik. Sungguh bosan rasanya. Tak heran jika badan Renjun mungil dan tak berotot.

Kesempatan hari ini adalah hari yang paling Renjun tunggu. Meski butuh 1001 cara bujukan yang diberikan kepada sang ayahanda. Tak lupa dibantu ibundanya juga. Dan akhirnya sang ayah mengizinkan meski tak ikhlas.

..

“Pangeran Renjun, aku sedang melihatmu” suara yang tak asing itu menyadarkan renjun.

“Selamat siang, pangeran Haechan. Senang bertemu denganmu” ucap Renjun dengan senyuman manisnya.

“Kita akan bekuda dan kamu memakai pakaian seperti ini?” Tanya haechan

“Maaf pangeran, tapi apakah ada baju khusus untuk berkuda?” Wajah polos renjun saat bertanya itu membuat haechan menahan gemas

“Tentu saja ada, bodoh!! Hahh… aku lupa jika kamu baru keluar dari sangkar”

“Kalau begitu, aku akan berganti baju dahulu”

“Tidak perlu!! Pangeran Jaemin, Jeno, dan Mark kini sudah menunggu di lapangan. Aku tidak mau mereka memarahiku karena dirimu” Haechan langsung menarik tangan Renjun untuk sedikit berlari menuju lapangan. Sedangkan Yangyang, sang prajutit penjaga pribadi Renjun ikut berlari cepat takut terjadi sesuatu pada sang tuannya.

Di lapangan, Haechan dan Renjun dapat melihat kedua temannya itu tengah bercengkrama. Dan tak lama, Jeno melihat keduanya yang sibuk berlari kearahnya.

“Lama sekali!!” Jeno merengut kesal dan berkacak pinggang.

“Maaf pangeran, aku harus berceramah dulu pada pangeran Renjun” ucap Haechan yang masih menciba menetralkan nafasnya.

“Ohh.. selamat siang pangeran Renjun. Kamu masih mengingatku kan?” Mark menghampiri jeno yang kini sudah berhadapan dengan haechan dan renjun.

Renjun and his life 🔞Where stories live. Discover now