[41]Sakit

56 5 0
                                    

Lope-lope 5000++++ buat kaliannnnn❤️

---

Di pagi buta terdengar suara orang yang sedang menggigil.Itu adalah Rendi.Rendi tidur dengan selimut yang ia pegang erat-erat dan badan yang sangat panas.Anisa terbangun dan tidak lupa ia mencari bonekanya yang ternyata ada dipelukan Rendi.

"Mas Rendi..,sakit?"tanya Anisa dengan polosnya.

Rendi membuka matanya dan memaksakan diri untuk bangun."Ngga kok sayang..,ekhmm!k-kamu kenapa bangun j-jam segini?"tanya Rendi dengan wajah pucatnya.

"No!suami Anisa sakit!"ujarnya dengan ucapan yang dijeda.

Rendi terkekeh dan mengusap rambut Anisa."Nggapapa sayang."ujarnya bohong.

Rendi berusaha berdiri dan berjalan menuju ke meja yang berada didekat pintu kamar untuk mengambil minum.Anisa yang terlihat polos itu hanya diam memandangi Rendi.

"Ayo Ren,Lo kuat!Lo jangan sakit!"batin Rendi dengan tangan yang memegang kepalanya sendiri.

Setelah ia minum,Rendi beranjak untuk kembali ketempat tidurnya namun ia harus jatuh pingsan karena pusing yang begitu hebat.

"MAS RENDI!!"teriak Anisa spontan membuat semua orang rumah terbangun.

Orang-orang rumah berlarian menuju kamar Rendi.Dean yang berhasil membuka pintu kamar itu terlebih dahulu terkejut melihat kondisi Rendi yang tergeletak dilantai dengan Anisa yang duduk disampingnya sambil menangis.

"REN!!REN!!Lo bisa denger suara gue??"ujar Dean panik mencoba membangunkan Rendi.

"Bangunin suami Anisa!!"perintah Anisa sambil menangis.

"Rendi,kemarilah nak.."ujar wanita cantik yang tengah berdiri dengan cahaya yang ada dibelakangnya.

"Mamah.."lirih Rendi sambil berjalan mendekati wanita itu.

"Sekarang dirimu sudah tumbuh dewasa,"ucap lelaki yang ada disamping wanita itu.

"Papah.."lirih Rendi meneteskan air mata.

Lelaki dan wanita itu bergandengan tangan dan memegang pundak Rendi yang kekar.Sepasang suami istri itu tersenyum pada Rendi.

"Jaga istrimu,jaga ayah ibu mertuamu,jaga sahabatmu,jaga keluargamu,dan jaga reputasi keluarga Vernando.Kini derajatmu sudah sama seperti papah.Bagas,anggap dia ayahmu Ren.Kami selalu ada dibelakangmu nak,kami bayanganmu.Tinggalkan sifat burukmu yang selalu membunuh orang.Papah sudah salah mengajarkanmu.Berjanjilah pada kami Ren."ujar lelaki itu.

"Rendi akan menepati janji itu,mah,pah.."jawab Rendi.

Wanita dan lelaki itu tersenyum dan mencium pipi Rendi bersamaan.Mereka berdua berjalan mundur dengan senyuman yang terus terukir,hingga akhirnya mereka masuk kedalam cahaya itu dan menghilang begitu saja.

"Mah..pah.."lirih Rendi mengigau dan siuman.

Bagas yang duduk ditepi kasur itupun menoleh kearah Rendi dan mengelus rambut Rendi."Saya disini Ren."lirih Bagas.

Rendi memaksakan bangun dan memeluk erat Bagas.Ini untuk pertama kalinya lagi Rendi memeluk Bagas setelah beberapa tahun lamanya Rendi hanya memeluk Bagas saat ia wisuda.

"Mamah sama papah Dateng.."lirih Rendi ditelinga Bagas.Bagas mengangguk,"terimakasih mas,mba.."batin Bagas.

Semua keluarga terharu hingga meneteskan air mata.Anisa yang ada disamping Bagas pun tersenyum tipis.

PSYCHO OBSESSION ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang