12

1.7K 179 32
                                    

Rate aman semua umur
Tidak ada Adegan kekerasan
Hanya bahasa yang tidak patut kalian contoh!

.

Enjoy Your Reading❤

.

Note baca sampai part terakhir jangan di skip!

.

Jungkook berjalan menyeret, tulang ekornya, sakit bung. Saat ini dia berada di kamar Jennie menunggu hingga Jennie bangun dan ia berpamit pulang.

Masa bodoh ia tinggalkan Taehyung di kamarnya sendiri. Pria licik itu sangat membuatnya jengkel! Lain kali dia tidak ingin berkunjung ke mansion keluarga Kim.

"Ah, sial! Bokongku sakit sekali," gumam Jungkook.

"Jam berapa sekarang?"

Jungkook mengalihkan atensinya pada Jennie karena tadi dia sedang meringis menerawang.

"Kau sudah bangun? Aku tidak tahu ini pukul berapa karena tadi aku, pun sama ketiduran. Omong-omong Jen, aku pulang dulu. Ya? Sepertinya sudah terlalu lama aku di rumahmu."

"Yahh... kau tidak ingin menginap saja?" Jennie menjawab dengan nada tidak setuju.

Jungkook langsung menjawab tanpa berpikir panjang. "Tidak mau."

"Huh? Kenapa?" Aneh Jennie, pasalnya tanpa alibi dan basa-basi Jungkook langsung menolak.

"Aku tadi sempat keluar untuk mengambil kunci yang masih terkait pada motor, lalu aku bertemu dengan kakakmu. Dari wajahnya ku lihat seperti tidak menyukaiku." Alibinya.

"Mwo? Aish! Terus? Apa dia memarahimu?"

''I--ya! Dia bilang aku tidak boleh ke tempatmu lagi." Jungkook mencari alibi sebagus mungkin, agar dirinya terbebas dari kandang harimau tidak kasat mata.

Jennie mengumpat dalam batin, kakak sulungnya itu semakin semena-mena Jungkook lancar beralibi membuat Jennie percaya dengan mudah.

"Jadi Jenn, aku harap lain waktu kau mengerti jika aku tidak bisa menemanimu disini." Jungkook mengumpat dalam batin, Ya karena ini adalah kali terakhir aku berkunjung ke mansion Kim. Jika saja aku tahu kalian kakak beradik, Cih. Aku mana sudih berurusan dengan kalian. Cukup hanya membully Taehyung membuatku merasa senang tidak dengan jebakan yang dibuatnya! Nista Jungkook dalam batinnya.

Dengan rasa sebal Jennie mengangguk pasrah menyetujui akan ujaran atas penuturan Jungkook tentang perlakuan Kakaknya.

Setelahnya mereka pamitan, Jungkook memekik senang dalam hati. Akhirnya ia bisa keluar menghirup udara bebas, terlalu lama disini tidak baik untuk pernapasannya.


|| Trap 12 ||

Ke esokan harinya Jungkook pergi untuk mengambil kuliah, dari kemarin sampai sekarang luka di bokong tidak kunjung sembuh, membuatnya kesusahan untuk berjalan. Libur kemarin yang harusnya ia habiskan untuk jalan-jalan di pantai terpaksa ditunda. Karena lukanya yang masih belum sembuh total. Seharian penuh dia di mansion sehabis pulang dari rumah Jennie, layaknya pasien covid yang sedang di karantina.

"Eh...? Kau kenapa jalannya ngangkang begitu?" Merasa aneh ketika melihat kawan bangsatnya berjalan tidak seperti orang normal kebanyakan. Ingin tertawa meledek, tapi di depannya ini Jungkook bisa wassalam nantinya.

"Diam bangsat! Aku... tadi kelamaan duduk," ujarnya asal bicara.

"Memangnya kau habis darimana? Apa kau berpergian jauh kemarin?" tanyanya lagi.

TRAP {VKOOK}Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin