𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟐𝟑 : 𝐀𝐢𝐫 𝐌𝐚𝐭𝐚 𝐆𝐮𝐥𝐟

4.4K 273 33
                                    

*
*
*
*
*
*
*
*
*
Happy Reading🌹

Sudah 3 hari terlewati, hubungan Mew dan Gulf mulai menjauh. Kejadian 3 hari yang lalu membuat Gulf benar benar kecewa dan marah pada Mew, ia sudah bicara pada Mew untuk menceraikannya tetapi si dominan hanya diam dan tak berbicara sama sekali dengannya sampai saat ini.

Gulf tak ambil pusing, apalagi selama 3 hari ini Mew dan Sheila kembali dekat Gulf hanya memandang mereka dengan datar, tapi bukan berarti Gulf selesai dengan Sheila ia akan membuat gadis itu menyesal karena telah bermain main dengan dirinya.

Gulf menatap kesal kearah mobil yang baru saja datang, mobil itu milik rio.

Sudah 3 hari ini dirinya pergi bersama rio hanya untuk sekedar menceritakan pernikahannya.

"Telat 25 menit!! Ck" Decak Gulf kesal pada rio yang keluar dari mobil dengan muka menyengir

Rio menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. "Maaf, tadi ada pasien yang harus aku periksa hehe" Cengir rio

Gulf memutar bola matanya jengah. "Yasudah lah ayo pergi" Ucap Gulf dan berjalan masuk kedalam mobil diikuti oleh rio dan pergi dari perkarangan kampus

Gulf sama sekali tak pulang atau pun pergi bersama Mew, ia tahu bahwa Mew selalu bersama Sheila.

Tanpa Gulf sadari selama 3 hari ini Mew selalu mengikutinya jika pergi bersama rio, seperti sekarang ini Mew memandang tajam mobil rio yang telah menjauh.

Tadinya Sheila merengek padanya untuk diantarkan pulang sekalian jalan jalan tetapi Mew menolak dengan alasan hari ini dirinya dan para gengnya ingin pergi.

Mew menggeram kesal dan masuk dalam mobilnya menyusul rio dan Gulf. "Sialan, dia sudah punya suami tapi masih bersama lelaki lain" Geram Mew

((------------------------------------))

Rio dan Gulf turun dari mobil, Gulf meminta pada rio untuk pergi ketaman yang dulu pernah ia kunjungi dengan Mew. Seperti bisa Gulf akan langsung ketaman khusus bunga matahari.

"Nah, pentol kesukaanmu" Rio memberi satu kantong plastik berisikan pentol

Gulf yang sedang duduk sambil menatap bunga matahari langsung mengambil pentol itu dari tangan Rio. "Makasih Rio" Senang Gulf

Rio mengangguk dan duduk disamping Gulf sambil meminum air Putih dingin yang ia beli, ia tak membeli makanan seperti Gulf yaitu pentol atau sempol Dll ia adalah seorang dokter jadi tahu makanan seperti itu kurang sehat.

Dirinya bahkan sudah berkali kali memberi tahu Gulf tapi anak itu bandel ingin terus memakannya dan Rio hanya menghela nafas asalkan jangan keseringan saja.

"Jadi, kau dan suami mu sampai sekarang belum baikan?" Tanya Rio sambil memejamkan matanya

"Hm, dia masih main sama Sheila.. Yaudah sih kalo dia mau balikan lagi" Ucap Gulf

Rio tersenyum tipis. "Serius? Emangnya kamu ikhlas??" Canda Rio

Gulf menabok kepala Rio. "Ikhlas lah, kalo dia balik lagi sama Sheila yaudah aku nikah aja sama kamu" Ucap Gulf menjahili Rio

Rio terdiam mendengar ucapan Gulf, muka nya benar benar tegang dengan rona merah di kedua pipinya.

Gulf yang melihat nya pun tertawa. "Haha!! Aku bercanda!!! Lagian mana mau juga aku nikah sama kamu, kamu nakal sih..." Tawa Gulf

Rio seketika malu mendengar ucapan Gulf. "Mana ada aku nakal, kamu kali yang nakal" Rio menatap kearah lain menyembunyikan wajahnya yang masih terlihat ada rona merah dipipi

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐆𝐞𝐧𝐠 𝐌𝐨𝐭𝐨𝐫 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 (𝐌𝐞𝐰𝐆𝐮𝐥𝐟) 𝐄𝐍𝐃√Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt