Sekretaris itu tidak berkomentar apa pun. Mengusap bibirnya dan merapikan penampilan sebelum bergegas pergi meninggalkan ruangan.

Tae Yong terpejam untuk merasakan kembali sentuhannya pada Ariana seperti tadi malam. Bibirnya terasa begitu lembut hingga ciuman barusan tidak mampu menandingi sensasinya.

Ia mengusak rambut merasa begitu frustrasi. "Ari," gumamnya sembari berjalan ke arah meja kerja.

Ponselnya berdering. Ia bergegas meraihnya. Irisnya membulat, merasa tercengang karena Ariana yang menghubunginya.

"Halo?"

"Tae Yong, aku ingin bertemu denganmu."

"Ak- aku akan menjemputmu."

"Tidak. Temui aku di kafe," bantah Ariana.

Telepon itu pun terputus. Jo Tae Yong memandangi ponselnya dan memikirkan apa yang akan ia lakukan dengan Ariana hari ini.

Ariana tidak punya pilihan lain. Dari pada harus bersedih memikirkan hubungannya dengan Jeong Jimin, lebih baik sekarang ia bersiap untuk menemui Jo Tae Yong di tempat yang sudah dijanjikan. Sambil bercermin memandangi penampilannya, ia pun teringat kata-kata pria itu, bahwa dirinya menyukai wanita cantik yang energik.

Ariana mengabaikan pekerjaan untuk pertama kalinya. Ia tidak ingin memikirkan sanksi dari orang tuanya dan tidak ingin memikirkan beban apa pun saat ini. Ia ingin bahagia menjadi diri sendiri. Ia pergi tanpa sopir dan mengendarai mobilnya untuk menemui Jo Tae Yong. Sesampainya di tempat yang dijanjikan, ia turun dan melangkah seperti biasanya penuh dengan percaya diri.

Jo Tae Yong tercengang ketika melihat kedatangan Ariana.

"Ariana?" gumamnya.

Kali ini penampilan perempuan tersebut memang sangat berbeda. Bahkan pakaian yang ia kenakan persis seperti wanita-wanita yang Jo Tae Yong inginkan. Terlihat sangat percaya diri dengan rambut yang dibiarkan tergerai.

Ariana masuk ke dalam kafe, kemudian menoleh ke sana dan ke mari mencari sosok Jo Tae Yong.

"Selamat datang, Nona?" Tae Yong menepuk pundaknya dari belakang. Ariana sontak menoleh.

"Apakah aku membuatmu terkejut?" Tae Yong mendekat dan berbisik. Ariana menggeleng, hingga Tae Yong mengukir box smile dan memeluknya di hadapan banyak orang.

"Bagaimana keadaanmu?" Tae Yong hanya ingin memastikan bahwa Ariana baik-baik saja setelah mabuk semalam.

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja," sahut Ariana.

Tae Yong Mengangguk seraya memberi pujian, "Looking great!"

Ariana tersenyum. Wanita itu tidak pernah tahu bahwa apa yang dilakukannya sekarang akan semakin membuat Jo Tae Yong menginginkannya.

"Tae Yong, apakah aku mengganggu waktumu?"

"Tidak."

"Kau merasa tidak keberatan, bukan, kalau aku terus menghubungimu?"

"Tentu saja, justru sebaliknya, aku merasa senang karena hubungan kita semakin dekat," tutur Tae Yong. "Jadi, apa yang akan kita lakukan hari ini?" ia pun mendekat dan merangkul bahu Ariana tanpa ragu.

Ariana mulanya hanya berdiam diri. Ia menatap pada Tae Yong karena sikap pria tersebut yang terkesan kurang ajar. Baiklah ia tidak akan marah atau pun merasa risi olehnya. Justru ia ingin menari di atas permainan yang sedang ia ciptakan. Tidak ingin memikirkan bagaimana hasilnya, yang jelas ia merasa senang oleh apa yang ia jalani akhir-akhir ini.

"Maaf karena semalam aku mabuk, aku jadi tidak tahu bagaimana gaya kencanmu yang sepenuhnya?"

"Jadi, kau ingin aku menunjukkan ulang padamu?" ucap Tae Yong dengan seulas senyum tipis. Sedangkan Ariana mengangguk, pun dengan diiringi senyum pula.

LDRWhere stories live. Discover now