679 109 20
                                    

Gyomei yang sedang beristirahat disebuah kedai harus terganggu karena teriakan ketakutan orang-orang dari luar sana. Instingnya mengatakan bahwa orang-orang ini lari dari sesuatu yang berbahaya dan hanya satu yang ia tau. Oni.

"Kwak!"

"Aku mengerti."

Ia berjalan keluar dari kedai dan melihat sesosok iblis dengan ukuran dua kali lipat sedang berdiri menatapnya dengan kelaparan.

"Namu, aku tidak mengizinkan kau untuk membuat masalah lagi disini."

"GURAGHHHHH!!!"

Iblis itu segera maju menyerang Gyomei namun dengan mudah ia menghancurkan tubuh iblis tersebut dengan bola besi miliknya. Gyomei kembali maju menyerang dan menargetkan kepala iblis itu agar segera mati.

Namun, iblis itu melompat cepat menjauhi Gyomei dan melesat cepat kearahnya.

Tangan kurus iblis itu berupa menjadi air dan membuat tebasan Gyomei tidak mempan sama sekali.

Terlalu banyak warga disini. Aku tidak bisa bertarung dengan bebas! Batinnya sambil terus menyerang iblis itu.

Trang!

Pernapasan petir, bentuk pertama: Kilatan Halilintar!

Dalam sekejap, iblis tersebut tersengat listrik bertegangan tinggi. Dengan cepat iblis itu berusaha lari namun serangan muncul dari atas dan berhasil melemahkannya.

Tebasan pedang dari atas membuat kepala iblis itu terlepas dari tubuhnya dan perlahan mulai menghilang.

Gyomei menatap iblis yang menghilang itu dengan rumit.

"Hebat, seperti biasanya."

Pria itu menatap seseorang yang berdiri di depannya yang sedang memegang gemetar katana miliknya.

"Tidak berubah. Kau semakin kuat, Azumi."

Wanita itu, kini berdiri didepannya dengan keadaan yang sangat baik dan sehat. Hanya saja, ia kini memakai topeng yang menutupi seluruh wajahnya.

"Lama tidak bertemu, Gyomei." Sapaan suara lembut itu membuat Gyomei tersenyum kecil. Ia tahu, wanita didepannya ini sedang berusaha untuk tidak menangis. Bahunya bergetar.

Tanpa Azumi sadari, gagak milik Gyomei segera mencari Hashira yang terdekat agar bisa membantunya membawa Azumi.

"Bagaimana kabarmu lima tahun ini? Semua baik-baik saja?"

"Tidak buruk."

Gyomei dan Azumi merupakan rekan yang memang sudah sangat dekat satu sama lain. Mereka berdua adalah orang yang paling dewasa diantara para Hashira yang lainnya. Mereka tahu kelemahan satu sama lain. Hubungan mereka seperti seorang saudara bagi setiap orang yang melihatnya.

Azumi menenangkan dirinya dan merapikan katananya. "Sedang beristirahat?"

"Bukan, hanya misi membunuh iblis tadi. Arigatō, kau sudah membantuku."

Azumi melirik kiri kanannya. Ia melompat terkejut karena muncul sebuah serangan dari kiri dan kanan.

"Wah, bentuk pernapasan yang unik." Puji Azumi melihat beberapa ular yang menyerangnya dengan cepat.

Dari atas, muncul serangan namun berhasil di tangkis oleh Azumi dan melompat mundur dari tempat ia berdiri tadi.

"Sapaan kalian sedikit kasar."

Muncul dua orang yang kini berdiri di samping Gyomei. Mereka berdua menatap Azumi. Yang satu dengan wajah datar dan satu dengan wajah kaget sekaligus penasaran.

𝐎𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐢𝐭𝐲 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚Where stories live. Discover now