O3 : Kemampuan

Mulai dari awal
                                    

"Menurutku Zilong itu manusia paling baik.. tidak masalah jika aku dijual nanti.. "

"Jika dengan di jual bisa membayar, aku tidak akan pernah lari darimu"

Entah kenapa hatinya langsung berdenyut sakit. Kalau dirasakan lagi, seperti nya hati ini sudah jatuh kepada Ling. Buktinya rasa sakit yang ada pada dadanya, terus terasa seakan akan hati ini menolak untuk menjual Ling ke bangsawan. Jangankan menjual ke bangsawan, di sentuh orang lain saja tidak ia izinkan.

"Zilong, kau melamun lagi?" - entah sejak kapan pria bersurai putih itu berhenti dengan sesi menyelam nya dan justru kini ia memperhatikan Zilong. Ling berenang mendekat ke arah Zilong dan berhenti didepan nya, posisinya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Netra berkilau nya menatap lurus ke arah Zilong yang masih berada di luar kolam berenang, ia seperti nya punya ide. "Zilong, kau ingin melihat atraksi tidak? " - ide yang aneh memang, cuma daripada ia membiarkan Zilong tenggelam dalam pikiran nya, membuat Ling merasa seperti main sendiri.

Zilong hanya mengangguk, tidak terlalu tertarik, namun tidak ingin mengabaikan juga. Ia menunggu Ling menunjukkan aksinya, sampai pada Ling mulai menggerakkan kedua tangan nya. Tangan dengan jari jemari yang lentik itu ia bentuk menjadi sebuah simbol tertentu, gerakan tangan nya tidak terlalu cepat, namun Zilong bisa melihat itu gerakan yang rumit.

Bukan itu bagian yang bagus nya. Jari Ling memang bagus, tapi ada yang lebih bagus. Sesuatu dari bawah air mulai bergerak, seperti ada pusaran air yang ukuran nya tidak terlalu besar namun letaknya berada di depan ling. Air yang berada di kolam itu mulai bergerak dengan rusuh, padahal hanya ada Ling di dalam air, tapi air itu bergejolak tidak mau diam dengan sendirinya. Ling sedikit memposisikan kedua tangan nya kebawah, tepat di atas air. Air itu bergerak, namun gerakan nya ikut kebawah, seperti sedang mengikuti tangan Ling. Lalu ling menggerakkan tangannya ke arah depan, air itu mulai terangkat ke atas. Ling terus menggerakkan tangan nya kesana dan kemari, air itu terus mengikuti arah tangan Ling, dapat Zilong simpul kan, Ling dapat mengendalikan air.

Zilong menganga, bagaimana dia melakukan nya? Air itu berterbangan, kini arah air nya mendekati posisi Zilong duduk. Zilong sangat penasaran, jadi ia menyentuh air yang telah Ling kendalikan. "Wah.." - air itu membuat jari Zilong basah, tekstur nya tidak berubah. Hanya bisa terbang saja.  "Hebat kan" - Ling tersenyum dengan angkuh, wajah nya penuh dengan kesombongan namun aneh nya Dimata Zilong itu menggemaskan.

"Apa lagi yang kau bisa?" - malas menjawab pertanyaan Ling, Zilong malah kembali bertanya. Ia tidak pernah tahu kalau duyung memiliki sihir atau kemampuan seperti ini. Jadi kalau boleh jujur, Zilong sangat penasaran dan ingin tahu lebih mengenai Ling dan segala  kemampuan nya.

Ling melepaskan kendalinya terhadap air, air itu kembali berjatuhan dan menyatu kedalam kolam. Mengusap dagu sambil menaikkan sebelah alisnya, Ling terlihat sedang berpikir. "Banyak yang ku bisa, selain mengendalikan air, kurasa aku juga bisa mengobati luka. Baik itu luka luar atau dalam. "

"Kalau begitu kenapa kau tidak mengobati dirimu sendiri? " - entah ini penasaran atau tidak percaya dengan omongan Ling, namun dari nadanya, Zilong sangat mengintimidasi.

"Kalau aku bisa sudah ku lakukan, itu hanya berlaku untuk orang lain. Diri sendiri tidak bisa disembuhkan. " -

"Hanya itu yang kau bisa?" - kalau yang ini terdengar sangat meremehkan. Benar benar tidak sopan Zilong ni. Ling saja yang mendengar perkataan itu dari Zilong sudah membuatnya kesal sampai ke ubun ubun. Lihat saja sekarang, Ling sudah badmood dengan wajah yang menunjukkan rasa tidak suka nya. Jangan lupakan bibirnya yang cemberut dengan alis yang saling bertautan seperti angry bird.

Kedua tangan Ling berada di depan dada, ia silangkan tangan nya , matanya menatap Zilong dengan tatapan seperti - ayo kita by one , only mid , ga boleh recall -

"Itu sudah sangat banyak, Zilong. Duyung ras lain seperti ras noldie dan oscanto tidak memiliki kemampuan seperti ini. Mereka hanya bisa menangis dan mengeluarkan mutiara." - Ling masih berusaha menahan amarahnya. Niat nya menunjukkan kemampuan nya kepada Zilong adalah untuk dipuji, bukan di rendahkan seperti ini .

Untuk sepersekian detik wajah Zilong berubah ketika kata noldie dan oscanto yang Ling sebutkan terdengar olehnya. Jadi duyung yang selama ini ditemukan adalah dari dua ras tersebut? Pantas saja Zilong seperti pernah dengar nama ras nya. Tapi Zilong tidak terlalu perduli, sekarang yang terpenting adalah membuat Ling kesal dan memperoleh informasi penting darinya.

Dengan wajah sengaknya yang seperti tidak berdosa, Zilong membalas tatapan sangar Ling dengan - ayo sini maju, ga boleh mundur ke turret , ga boleh terbang ke batu ya - gitu guys. "Apa kau juga bisa menangis lalu mengeluarkan mutiara?"

Ling memutar bola mata nya dengan malas, "tentu saja bisa. Aku ini duyung ras lautan Pasific. " - sebenarnya tidak ingin sombong. Hanya saja sikap Zilong membuat Ling ingin pamer dan harus dikasih paham. Jadi mau gimana lagi.

Zilong jadi teringat perkataan Rafaela, ternyata dokter cantik itu benar mengenai jenis ras Ling. Duyung Pasific memang belum punah, ini kesempatan emas bagi Zilong untuk mengetahui identitas duyung ini beserta ras duyung terlangka itu.  "Bagaimana itu terjadi? Bukankah ras itu sudah lama punah? Tempat nya pun sangat jauh dari Northern Vale, bagaimana kau bisa kemari? "

Ling mengerutkan dahi, yang awalnya kesal kini malah memasang wajah bingung nya. "memang nya kenapa kalau aku kemari? Lagipula ras duyung Pasific tidak pernah punah, manusia saja yang kurang pintar. " - Ling dengan santai mengatakan hal itu dengan kedua bahu yang terangkat layaknya orang yang acuh.

Gaya plus sikap asli Ling sudah mulai ketahuan dan terlihat. Duyung ini menyebalkan juga, pikir Zilong. "Manusia sudah pintar, yang tidak pintar itu duyung. Manusia meskipun tidak tinggal di lautan tetapi masih bisa berenang, kenapa duyung tidak bisa berjalan? "

Bukan kah itu terlalu sensitif? Jelas duyung tidak bisa berjalan karena ia tidak punya kaki! Astaga Zilong. Ini candaan yang gelap tahu!

"Ya ya terserah kau saja, kalau kau menganggap manusia lebih pintar dari duyung, coba kau suruh manusia mencari pulau ras duyung Pasific. Kalau para manusia menemukan nya, aku takjub. Aku rela menjadi ikan goreng, kau bebas memanggangku. " - Ling membuang wajah nya, kini ia menatap ke arah lain. Ingin rasanya ia pukul wajah Zilong, namun ia tidak tega.

Apa sekarang Ling sedang bertaruh? Tapi benar juga apa kata Ling. Ras itu tidak mungkin punah begitu saja. Tidak ada faktor yang membuatnya punah, mereka hanya hilang dan tidak pernah ditemukan lagi. Apa ras duyung Pasific menyembunyikan keberadaan nya? Untuk apa disembunyikan? Mengapa Ling bisa berada disini sedangkan yang lain nya tidak pernah terlihat? Tadi apa ia bilang? Pulau? Dimana pulau yang ia maksud? Zilong kembali overthinking.

"Ah sudah lah. Aku badmood" - Ling mengibaskan ekor nya, ia bilang ia telah badmood tapi apa nyatanya? Ling jutsru berenang mendekat ke arah Zilong sembari mengangkat kedua tangan nya. "bawa aku ke kamar"

"Kau barusan bilang kalau kau badmood kan? Kau masih punya muka untuk meminta bantuan kepadaku?" - Zilong menaikkan salah satu alisnya. Menatap Ling yang berada dibawah nya dengan tatapan - Napa Lo dek? Sakit Lo? -

Sekali lagi, dengan memasang wajah tembok, Ling mulai menggerayuti kaki Zilong yang tercelup ke air. "Aku tidak bilang badmood denganmu. Aku tidak ada mood berenang lagi.. gendong aku Zilong.." - kini ia menariki kaki Zilong. Wajah nya sungguh memelas, seperti anak tk yang merengek meminta permen dari ibunya.

"Makanya punya kaki" - dengan tubuh kekar itu, Zilong dengan mudahnya mengangkat tubuh Ling dan menggendong nya ala bridal style. Meskipun diluar ia mengatakan hal yang kasar , tapi Ling dapat merasakan detak jantung Zilong yang berdegup kencang. Ling yakin Zilong tidak akan pernah menolaknya.

Setidak nya tidak lagi.

Ling menyenderkan kepalanya ke dada Zilong, tidak ada yang sadar kalau disana Ling sedang tersenyum miring.











"Kau milikku Zilong , jangan tinggalkan aku lagi"















TBC

Love Story of the Merman [ZiLing] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang