Chapter 7

233 29 6
                                    

Chapter 7





Gw minta komen pada kagak komen!! Sadis banget sih kalian

Ngambek gak gw update lagi baru tauu rasa

Saking bagusnya cerita gw jadi ogah ya komen

Serah lu pada

Hari kamis diminta sampai 200 pembaca diumumin di ig biar gw update pada kagak sampai
Gw tunggu sampai malam kagak sampai





Happy reading



























Sinar mentari pagi menyapa keadaan rumah yang bernuansa mewah dikeluarga Hermawan. Sang mempuni rumah sudah menyibukan diri masing-masing selepas sholat subuh.  Ayana menyiapkan makanan untuk suami,anak dan orang lain yang akan menjadi bagian keluarganya.
Para maid/pelayan sudah diberitahu dan mereka semua berjanji untuk menjaga rahasia.
Sang kepala keluarga Rico Bagaskara Hermawan kini sudah berpakaian rapi dan casual dengan kemeja hitam dan dasi hitamnya juga jas hitam yang bertengger dilengan.
Tak lama Bryan datang dengan pakaian yang sama casualnya dengan sang ayah. Ia memakai kemeja putih dengan dasi warna hitam serta jas hitam yang sudah terpasang rapi. Dibelakangnya ada Walangsungsang yang mengekori dengan pakaian kaos hitam lengan panjang dan celana training coklat panjang milik Bryan.

"pagi Mom," sapanya sambil mencium pipi sang ibu tapi dengan wajah yang kentara kesal.

" pagi anak tampan." balas Ayana sambil tersenyum.

" pagi juga Walangsungsang," sapanya pada Walangsungsang.

" pagi bibi." balas Walangsungsang.

" silahkan duduk nunggu yang lain " Walangsungsang mengangguk dan menarik kursi untuk duduk.

" kenapa sama wajah kamu Bry? "tanya Rico karena menyadari wajah anaknya yang tertekuk kesal. Bryan menghela nafas kasar.

" ada yang bawa uang perusahaan aku Pah 2 triliun " Rico dan Ayana tercengang mendengar perkataan anaknya.

Jangan heran Bryan diusianya 23 tahun sudah menjadi seorang CEO muda cabang milik perusahaan ayahnya sendiri.  Itupun ia memulai dari modal ia kerja dari SMA diperusahaan pertama sebelum direngkrut jadi seorang CEO. Perusahaan cabang milik Rico yang berindustri makanan itu hampir bangkrut karena ada yang korupsi. Untungnya Bryan setelah lulus SMA langsung mengambil tanggung jawab walaupun ia sibuk dengan gelar sarjananya dalam bidang perbisnisan. Tetapi sekarang ia sudah berhasil mendapatkan gelar sarjananya dalam kurun waktu 2,5 tahun. Ia sekarang mengejar gelar magisternya dalam bidang bisnis juga.

" terus bagaimana?" tanya Ayana terdengar dengan nada khawatirnya.

" iya hari ini Bryan mau panggil pengacara dan laporin ke polisi. Soalnya ini uang pemasukan 3 bulan kemarin. Mana itu uang buat bikin tempat destinasi gitu di Bali." Rico mengangguk ia juga pernah mendapatkan masalah seperti itu.

" sabar ya sayang nanti in sha allah diganti lebih dari itu " ucap Ayana untuk menyamangati anaknya. Bryan mengangguk sambil mencomot buah apel.

" nanti Papah bantu." ujar Rico yang menepuk pundak anaknya.

" makasih Pah, " balas Bryan.

" PAGI MOMMY PAGI DADDY!!" teriak Chysara yang berjalan beringingan bersama Rara Santang. Chysara memakai pakaian sekolah SMAnya sedangkan Rara memakai dibby dol panjang warna hitam.

The Power of Kujang [ Kian Santang ] NEW VERSI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang