♡ 27 ♡

192 23 11
                                    

Happy reading sister😊👇

Rowoon menghentikan laju kendaraannya tepat di depan gudang tua yang ia tuju. Bergegas ia turun dari mobil, matanya memicing ke seluruh penjuru gudang yang tak terawat. Bagian dalam gudang terlihat lebih terang dari pada bagian luar yang remang-remang. Dan beberapa pria berseragam hitam berdiri menyebar disekitar gedung.

Tanpa rasa takut sedikit pun ia berjalan mendekat ke arah pintu masuk, yang hanya dijaga oleh dua orang berperawakan tinggi besar sama seperti dirinya. Rowoon sedikit mengendurkan dasi yang terasa sangat kencang dan menyesakan lehernya tersebut.

"Aku datang! Segera beritahu bosmu." ucapnya saat ia sampai di depan pintu masuk.

"Apa ada yang mengikutimu?"

"Tidak! Aku selalu menepati janji. Seperti permintaan bos kalian aku datang sendiri. Sekarang tunjukan di mana kalian menyekap Hyeyoon?"

Terlihat seringaian keluar dari salah satu bibir orang yang berperawakan tinggi dan berkulit hitam legam. "Kau penurut sekali!"

Ingin sekali Rowoon menonjok wajah yang menyebalkan itu, apalagi setelah melihat seringaian penuh ejekan yang nampak di bibir mereka. Jika saja tak ingat dirinya dalam misi menyelamatkan Hyeyoon, wajah penuh luka itu pasti akan dibuat babak belur olehnya sejak tadi.

"Tunggu di sini!" Ucap pria berkulit legam itu senang, "Max, segera beritahu bos, jika tamu kehormatannya sudah datang."

Seseorang mengangguk lantas masuk ke dalam. Sementara itu dia yang memberi perintah tetap berdiri di pintu dan menghalangi langkah Rowoon.

"Masuklah! Bos sudah menunggu dari tadi," perintah Max.

Rowoon berjalan melewati pria berkulit legam tersebut. Tetap tak ada sedikit pun rasa takut dalam dirinya, satu-satunya yang ia takutkan adalah keselamatan Hyeyoon. Meski ia tau jika saat ini dirinya masuk ke dalam kandang singa seorang diri, namun semua itu tak membuat keberaniannya luntur ataupun surut. Ia percaya dirinya bisa menyelamatkan Hyeyoon apapun caranya__ meski dia yang harus kehilangan nyawa.

Semakin dalam Rowoon melangkah, rasa takut dan geram semakin menyelimuti hatinya. Langkahnya terhenti saat melihat pemandangan yang nampak di depan matanya. Hatinya mencelos saat netranya menangkap sosok Hyeyoon yang tengah duduk dengan kondisi tangan terikat, gadis itu nampak tak berdaya. Rambut yang biasa berkilauan terlihat kusam akibat banyaknya keringat yang keluar. Dan mata itu, mata yang selalu bercahaya bagai sinar matahari terlihat begitu sayu oleh bekas air mata yang hampir mengering.

Rowoon menarik nafas panjang sebelum dia melangkah kembali mendekati Hyeyoon dan beberapa orang yang menjaganya. Tangannya mengepal, giginya bergemeletuk menahan marah. Dia mencoba menahan diri agar tak melakukan sesuatu hal yang bodoh__ semisal menerjang secara membabi buta, atau apapun yang bisa ia lakukan untuk Hyeyoon. Tidak, ia tidak akan melalukan hal itu, atau kalau tidak keadaan Hyeyoon tak akan lebih baik dari sekarang. Bahkan mungkin gadis itu akan semakin menderita karena kebodohannya nanti, "Lepaskan dia! Aku sudah datang!" Ucapnya penuh penekanan.

Beberapa orang yang sudah melihat kedatangan Rowoon menyeringai, tak terkecuali, Jiun. Bahkan pria berwajah tampan itu tak sekedar menyeringai dia tertawa dengan lebar.

"Selamat datang tuan Kim Rowoon. Aku pikir kau tak akan datang. Ku kira kau laki-laki yang kuat, laki-laki yang berpendirian. Tapi ternyata.. perkiraanku salah. Kau hanya seorang laki-laki yang diperbudak oleh cinta."

Winning Your HeartWhere stories live. Discover now