piano mahesa

145 7 0
                                    

Note : hii guys, sorry mungkin di Chepter ini, cukup pendek, karena cuma menggalau galau nya mahes aja

_______________________________________

di malam hari yang cukup dingin dengan derasnya tetesan air dari langit seorang pria yang duduk di kursi kayu Dengan piano di depannya

Lampu redup yang sangat mendukung kegalauan pria bernama mahesa itu

" huhh " hembusan nafas yang terus menerus berderu

mahesa yang memegang satu foto polaroid yang bergambar wanita cantik yang sangat ia kagumi

" andai umur kita ga jauh, gw pasti bakal berjuang buat dapatin restu abg lo.. " mahes menunduk dan menaruh polaroid itu di sebelah huruf huruf lagu di depan nya

" huhh " mahesa menempelkan tangannya di jejeran tuts piano.

beberapa detik terjadi keheningan lantunan pelan piano mulai terdengar

Mahesa menyanyi dengan irama yang pelan dan tenang

" Aku dihadapkan pilihan  "
" Antara benar dan salah "
" Aku mencintai kamu, sangat mencintai "
" Kamu berjalan bersamanya "
"selama kamu dengan ku "
" Begitu rumitnya dunia hanya karna sebuah rasa... cinta "
" Jadilah aku, kami dan dirinya "
" Berada didalam dusta yang tercipta "
" Mengapakah harus ku rasa " suara mahesa meninggi
" Sepenting itukah cinta mu? " Mahesa bernyanyi dengan nada tinggi
" Kita berawal karna cinta "
" Biarlah cinta yang mengakhiri " mahesa mengakhiri lagu nya dengan tetesan air mata dan memukuli sedikit dada nya

" sesak ya Allah, mengapa begitu sakit? Apa kah ini semua salah? Tapi maaf ya allah, hamba mu sudah terlanjur.. " air mata mahes semakin deras seperti hujan yang semakin deras mengikuti air mata mahesa







_______________________________________

selamat membaca dan menikmati
Maaf jika byk typo atau sebagai, sorry kalau Chepter kali ini pendek bgt,
Jangan lupa vote yaa

_______________________________________
Diary J

DIARY J Where stories live. Discover now