4

348 66 5
                                    

Akhirnya Sunoo menginjak jenjang sekolah menengah pertama kawan-kawan!

Mari berbahagia untuk Sunoo!

Dengan seragam baru, tas baru hingga sepatu baru, Sunoo melangkah riang keluar dari kamarnya; melintasi koridor dan turun dari tangga menuju ruang makan.

Di dapur ada bibi pengurus rumah tangga yang memasak bersama nenek Kim serta Jungwon yang berusia 10 tahun lengkap dengan seragam sekolah dasar sedang membantu menyusun piring di atas meja panjang berbahan kayu mahoni.

"Selamat pagi, Sunoo hyung," sapa Jungwon ceria, netra kelamnya yang cantik berbinar bahagia saat menatap Sunoo; si remaja berusia 13 tahun menuruni tangga dengan seragam baru.

Seperti Sunoo dengan seragam barunya adalah hal paling menarik pagi ini untuk Jungwon tatap.

"Selamat pagi untukmu, Jungwon. Terima kasih karena ikut membantu mengatur meja," balas Sunoo tak kalah ceria, kala tungkainya mencapai Jungwon, ia menepuk pucuk kepala adiknya itu.

Jungwon tertawa riang dan membalas, "Sama-sama hyung! Kau dan seragam barumu sangat keren, apa kau senang bersekolah di tempat yang sama dengan Hero hyung?"

Sunoo terkikik, "masih memanggilnya Hero hyung, hm?"

Wajah Jungwon memerah malu tetapi Riki yang duduk di kursi dengan seragam yang sama dengan Jungwon hanya membalas, "Itu keren," dengan wajahnya yang polos.

Mereka berdua masih memanggil Sunghoon dengan sebutan Hero hyung.

Seiring bertambah usia dan berteman cukup lama dengan Sunghoon, Sunoo jadi paham beberapa hal dan mulai peka akan temannya yang sangat spesial untuknya itu. Sunoo mulai peka bahwa Sunghoon malu dipanggil seperti itu oleh kedua adiknya dan Sunoo cukup terharu; mengingat ia sudah mulai paham dengan sifat Sunghoon, melihat bagaimana alis tebal Sunghoon menukik saat Jungwon dan Riki memanggil seperti itu, seketika Sunoo paham bahwa Sunghoon merasa tidak nyaman dan malu.

Yang membuat Sunoo teharu, dengan sifat tidak acuh dan keras kepala Sunghoon, pemuda itu tidak menolak atau marah ketika adik-adik Sunoo memanggilnya seperti itu hanya karena Sunoo senang adik-adiknya tersenyum lebar ketika memanggil Sunghoon dengan panggilan 'Hero hyung'.

Tentu saja! Sunghoon hyunya memang yang terbaik! pikir Sunoo.

"Apa kalian pernah melihat Sunghoon hyung saat berlating skating?" tanya Sunoo tiba-tiba, rautnya berubah jahil dan matanya berbinar cantik mengarah pada kedua adiknya.

Jungwon dan Riki kompak menggeleng.

Pun Jungwon, dengan saraf kognitif yang begitu cepat mengelola informasi; alisnya mengerut dan ia balik bertanya, "aku hanya pernah melihatnya memeragakan gerakan di dojo. Memang Sunghoon hyung bisa skating?"

"Bisa!" jawab Sunoo cepat, ia ikut duduk di sebelah Riki dan membantu adik termudanya itu memperbaiki dasinya, "itu sangat hebat. Karena kebetulan jadwal latihan kami saat itu ditunda, Sunghoon hyung menyeretku menuju gelanggang es," lanjutnya.

Riki ikut menanggapi, "benarkah?"

"Hng!" Sunoo mengangguk.

"Aku ingin melihatnya juga," sahut Jungwon muram, ia memainkan jarinya; pun setelah ia menyimpan garpu terakhir yang harus diletakkan di sebelah piring, Jungwon menyusul dan duduk di sebelah Sunoo.

Alhasil Sunoo dihimpit oleh dua adiknya yang menggemaskan!

Sunoo menepuk-nepuk pucuk kepala Jungwon, berusaha menghibur agar adik yang sangat ia sayangi tidak sedih.

"Akan aku tanyakan pada Sunghoon hyung nanti. Jika diizinkan aku akan membawa kalian berdua melihat latihan Sunghoon hyung dan mungkin Sunghoon hyung bisa mengajarkan cara berseluncur di atas es nanti," ujar Sunoo, senyumnya mengembang cerah dan begitu membayangkan bagaimana pusingnya Sunghoon mengajarkan satu dua trik pada adik-adiknya membuat Sunoo tergelak geli.

Sempiternal [SungSun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang