"Apakah kita bisa berkencan?" tawar Jo Tae Yong yang berhasil membuat Ariana terperangah. Mulutnya sedikit terbuka dan seolah sulit digerakkan karena saking terkejutnya dengan ucapan Tae Yong baru saja. Berkencan?

"Bukankah kau menginginkan agar aku menunjukkan bagaimana caranya aku berkencan?"

Ariana mengangguk secara perlahan, teringat apa yang kemarin keduanya sepakati. Lantas Ariana mengangguk perlahan, menerima tawaran Tae Yong dan lekas menutup laptopnya. Menarik tas yang semula ia letakkan pada sudut meja sebelum beranjak dari tempat.

"Kajja!"

Tae Yong tertegun melihat penampilan Ariana yang kini terlihat lebih santai dari biasanya.

"Tunggu." Ariana mendadak menghentikan langkahnya karena terpikirkan akan sesuatu.

"Ada apa?" tanya Tae Yong yang turut penasaran.

Ariana berbalik dan memandang pria tersebut.

"Kau belum memberitahuku. Wanita seperti apa yang kau inginkan?"

Pertanyaan itu sontak membuat Jo Tae Yong terpaku. Namun, dengan secepat kilat ia mengubah mimik wajahnya dan kembali tenang. "Aaku menyukai wanita yang cantik dan santai, tapi juga energik," ungkap Tae Yong seraya menyematkan senyum.

Ariana hanya mengangguk paham dan tak memberikan tanggapan berarti.

"Tae Yong." Mendadak Ariana meraih salah satu tangan Tae Yong hingga berhasil membuat pria itu terdiam dengan kedua iris sedikit melebar memperhatikan tangan keduanya yang menyatu.

"Apakah aku termasuk ke dalam kriteriamu?"

Satu pertanyaan yang mampu membuat Tae Yong kacau.

"Jawab aku!" pinta Ariana karena Tae Yong yang masih diam saja.

Pria itu tersipu karena Ariana menginginkan jawabannya segera. "Baiklah aku akan menjawabnya, apakah kau tahu, Nona Go? Kau adalah sosok wanita yang lebih dari yang kuinginkan selama ini," ungkapnya yang berhasil membalikkan suasana. Kini giliran Ariana yang dibuat bungkam oleh ungkapan Tae Yong yang tak perempuan itu sangka.

Melihatnya hanya berdiam diri membuat Jo Tae Yong semakin melebarkan senyumnya, kemudian mendekat dan mengusap bahu perempuan tersebut secara perlahan. Memberikan ketenangan pada Ariana.

"Tap, wanita yang selama ini berkencan denganku, mereka tidak memakai pakaian yang terlalu formal seperti ini," ucap Tae Yong mengalihkan seraya mendekatkan wajahnya, kemudian berbisik pada rungu Ariana, "tidak masalah, karena ini adalah hari pertama kita berkencan." Maniknya begitu tajam, sementara kedua tangannya mulai meraba untuk mendikte bagian bahu hingga ke tengkuk leher.

Ariana kian meremang. Maniknya saling bertemu seakan menyatakan keinginan masing-masing.

"Kita hanya akan makan malam, setelah itu aku akan mengantarmu pulang." Pria itu tersenyum tak simetris, lalu memberi sebuah kode agar Ariana merangkul lengannya dan melangkah bersama.

Membawa Ariana ke sebuah restoran bintang lima yang cukup mewah dan penuh dengan nuansa romantis. Ariana tidak pernah heran jika pria seperti Jo Tae Yong akan memperlakukan pasangannya layaknya seperti ratu. Bagaimana tidak? Pria itu memang pemain cinta yang tidak pernah cukup hanya dengan satu wanita.

"Tae Yong, kau mengajakku ke restoran seperti ini? Aku rasa aku salah kostum." Ariana menoleh ke sana ke mari kemudian meraih gelas wine dan meneguknya secara perlahan.

Tae Yong tersenyum simpul. Wajahnya kini menunduk kemudian meraih gelas minumnya dan meneguknya secara perlahan.

"Apakah Nona Go merasa tidak nyaman?"

LDRWhere stories live. Discover now