24. Again and Again

15.7K 1.5K 57
                                    


Selamat malam minggu! Walaupun agak telat, nggak papa lah yaa! Btw coba vote dulu dong, sebelum baca biar enggak kelupaan🫠

Happy reading🤩🤩

Lave tidak menghitung sudah berapa lama ia tidak berkomunikasi dengan Natya. Yang jelas sudah lama sekali.

Lalu tiba-tiba saja beberapa hari lalu, Natya mengirimkan pesan panjang sekali padanya.

Kurang lebih isinya begini:

"Ve, gue nggak tahu harus berapa kali bilang ini, tapi gue bersyukur banget, Tuhan mempertemukan gue sama lo. Kita udah kenal bertahun-tahun, dan sepanjang itulah gue bahagia karena ada lo di dekat gue. Makasih banyak karena selama ini lo selalu peduli sama gue, bahkan melebihi siapa pun. Lo juga selalu mendahulukan gue dibanding diri lo sendiri. Gue tahu bilang makasih sekali aja enggak cukup, makanya gue bakal mengulangi kata itu berkali-kali di sini. Makasih ya, Ve, karena lo selalu ada dalam setiap ups and downs hidup gue beberapa tahun terakhir. Bahkan rasa-rasanya lo lebih sering menemani gue pas lagi down. Makasih karena keberadaan lo, gue nggak perlu bingung harus curhat ke siapa. Dan gue minta maaf juga kalau selama ini selalu bikin lo kesel, entah karena sifat gue yang moody nggak jelas, atau karena Tama.

Sumpah gue udah berusaha biar urusan cinta ini nggak berimbas sama pertemanan kita. Nyatanya, tetep aja sulit. Gue sadar banget kalau selama ini gue super annoying dan tolol. Malahan gue kagum sama lo yang masih sabar nemenin dan dengerin curhatan gue beberapa tahun terakhir, meski isinya sama aja. Yakin deh, orang lain nggak ada yang sesabar lo kayaknya. Dan kalau sekarang kesabaran lo udah habis untuk menghadapi gue, nggak masalah kok. Kalau gue ada di posisi lo juga pasti gue bakal kesel banget punya temen kayak gue. Bahkan tanpa harus memposisikan diri sebagai lo, sekarang pun gue juga kesel sama diri sendiri.

Intinya, gue mau minta maaf sekalian terima kasih. Gak tau setelah ini kita bisa temenan lagi atau enggak, yang jelas gue bersyukur atas semua hal yang pernah kita lalui bareng. Sekalian gue mau ngabarin, kalau minggu depan hari Rabu jam 1 siang gue sidang. Akhirnya setelah nangis darah dan perjuangan berbulan-bulan, juga berkat banyak bantuan lo, skripsi gue kelar juga. Sorry karena enggak ngasih tau lebih awal, soalnya gue bingung banget mau ngasih tau gimana. Jujur gue malu banget ngechat lo panjang banget kayak gini. Setelah ini enggak usah lo bales yaa!

Gue juga enggak maksa lo buat dateng pas gue sidang kok. Ini cuma informasi aja, biar lo tahu kabar ini dari gue, bukan dari orang lain. Gue bakal sangat mengerti apa pun alasan lo kalau enggak dateng. Yang penting doain aja ya, Ve, semoga nilai gue bisa sempurna kayak lo."

Dalam pesan sepanjang itu, Natya bilang kalau dia tidak ingin dibalas. Dan Lave juga bingung mau membalas apa, karena takut nanti akhiranya malah jadi mellow dan hubungan mereka bisa semakin canggung. Dengan membaca pesan itu saja, bola mata Lave sudah berkaca-kaca. Ia tidak ingin memperburuk semuanya dengan membalasnya.

Alhasil sampai hari ini pun, Lave belum berkomunikasi lagi dengan Natya. Meski Natya berpesan agar ia nggak perlu datang, tetap saja Lave bakal datang. Bagaimana pun pertemanan mereka selama ini sangat berharga. Dan Lave enggak mau semuanya semakin buruk cuma gara-gara Tama si bajingan itu. Malahan kali ini Lave bakal berusaha mencairkan hubungan mereka, agar tidak terlalu canggung.

Semakin lama merenung, Lave sadar kalau selama ini dia juga cukup jahat pada Natya. Dia langsung menghakimi Natya sebagai perempuan yang sangat tolol tanpa pernah memikirkan bagaimana perasaan Natya.

Setelah ini ia bakal berusaha untuk enggak lagi menghakimi atau mengomentari apa pun yang menyangkut soal Tama. Biarlah Natya yang menjalani semuanya, dan mengambil keputusan. Ia hanya akan menjadi pendengar sekaligus pengamat dari jauh, meski setelah ini pasti dia bakal sering emosi.

Love Foolosophy (COMPLETED)On viuen les histories. Descobreix ara