PROLOGUE

448 32 0
                                    

Prologue

"Bell lo mau kan jadi pacar gue," ucap seorang laki-laki yang tengah menggenggam kedua tangan gadis di depannya. Ekspresi wajah sang gadis terlihat bingung.

"Betrand ngajak Bella kesini karna mau nembak?" tanya sang gadis diangguki laki-laki di depannya.

"Jadi jawabannya apa?" tanya laki-laki itu yang terlihat tidak sabaran.

"Eum.."

Gadis bernama Bella itu terlihat masih bingung, ia menimang-nimang jawaban apa yang harus ia berikan pada laki-laki di depannya.

Betrand Daniel adalah teman satu angkatannya. Dia menjabat sebagai ketua di club basket sekolahnya.

Bella cukup banyak mengenal tentang Betrand, walaupun memang mereka berbeda kelas. Parasnya tampan dan dia masih memiliki garis keturunan Jepang dari almarhum kakeknya. Betrand cukup populer di sekolah bahkan sekolah lain.

"Bell."

Bella terhenyak saat bahunya ditepuk ringan oleh Betrand. "Kok ngelamun?" ujar Betrand membuat Bella tersenyum canggung.

"Tapi masalahnya kan itu--"

"Lo masih permasalahin itu? Udah nggak usah dipikirin, gue yakin ke depannya nggak papa," ucap Betrand meyakinkan.

Betrand sedikit mendekat dan menenggerkan tangannya di atas bahu Bella. Bella mendongak karna tingginya hanya sebatas dada.

"Lo jangan bilang siapa-siapa, apalagi kakak lo. Mau ya jadi pacar gue?" ucap Betrand sedikit berbisik. Beberapa saat terdiam akhirnya Bella menganggukkan kepalanya membuat senyum manis terbit dibibir Betrand.

"Bell," panggil Betrand dibalas gumaman oleh Bella. Netra mereka saling menatap satu sama lain. Entah mengapa Bella jadi malu, suasana juga sangat hening.

"Lo belum pernah ciuman kan, Bell?" tanya Betrand tiba-tiba membuat Bella terkejut lalu menggelengkan kepalanya.

"Tenang aja gue bakal ajarin lo kok," kata Betrand terkekeh pelan. Arah pandangnya kini jatuh pada bibir Bella yang terlihat kering dan mengelupas. Kenapa Bella yang cantik dan memiliki warna bibir ke merah mudaan tidak pernah merawatnya sampai mengelupas seperti itu.

"Sekarang kita udah pacaran, Bell. Lo harus rawat bibir lo biar nggak kering apalagi sampe lo kelupasin gitu. Bentuk sama warna bibir lo udah bagus, imut apalagi yang bawah tebel, lo harus rawat mulai sekarang. Paham?" ucap Betrand membuat Bella menyentuh bibirnya yang terasa sedikit kasar.

Ya, Bella memang suka mengelupasi bibirnya sampai berdarah dan perih saat makan dan minum, tapi itu memang kebiasaannya dari kecil.

Tiba-tiba Betrand menangkup kedua pipi Bella membuat sang empu mendongak. Lalu Betrand mengikis jarak di antara mereka.

Prang!!

Mereka berdua terlonjak kaget saat tiba-tiba suara sangat keras seperti benda jatuh terdengar.

"Shit! Kucing!" umpat Betrand saat melihat ada kucing berlari setelah menjatuhkan kaca jendela yang sudah tidak terpakai.

"Kalo mau mesum jangan disini goblok!" sarkas seseorang membuat keduanya menoleh.

To be continued..

Hallo guys ketemu lagi sama aku Febi. Udah lama banget nih aku nggak buat cerita ataupun up cerita yang lain. Ada kesibukan lain jadi aku minta maaf yaaa.

So, aku kembali dengan cerita baru, semoga kalian suka. Jangan lupa vote, comment and share cerita aku. Tandai juga kalo ada typo.

Oke guys, see u next chapter 🧡🧡

Draft : Sabtu, 12 November 2022
Publish : Kamis, 23 Februari 2023

My Cute Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang