Lo bener-bener anaknya mama kalo begini, dan gue bener-bener mirip ayah.

Bener, kayaknya dulu itu kita ketuker deh.hahahaaa...

Raka-raka, nggak berubah lo"ledek si wanita

Dua orang paruh baya itu adalah tara dan raka yang kini sudah berusia 50an, keduanya kini hidup bahagia dengan anak-anak yang kini sudah dewasa dan mulai disibukkan dengan kehidupannya masing-masing. Sehingga tara dan raka lebih sering menghabiskan waktu bersama untuk sekedar jalan-jalan atau makan bersama.

Mereka sudah memaafkan masa lalu dan menjalani setiap waktu yang mereka punya hanya untuk bisa melewatinya bersama dan bahagia bersama menikmati masa tua dan sisa waktu dan usia yang mereka miliki.

Saling menjaga,saling mendukung dan saling memaafkan bahkan hingga maut memisahkan keduanya.

Kini mereka menikmati masa tua dengan saling berbagi cerita dan masalah, mengesampingkan cerita masa lalu yang sudah termaafkan oleh waktu.

Meski mereka masih sering bertengkar, tapi hingga saat ini tidak ada yang bisa membuat mereka benar-benar terpisah.

"bye the way belok kiri donk, gue mau makan bubur yang didepan"perintah tara saat mereka akan sampai dipersimpangan

"nggak gue mau makan soto betawi"raka membelokan mobilnya ke arah kanan tak menghiraukan perintah tara

"kiri woy,,"tara memutar stir ke kiri

"kanan"raka memutar lagi stirnya kekanan

"kiri nggak?"ancam tara

"kanan"raka tak mau kalah

"ah ilah, kiri nggak? Gue lempar dompet lo keluar ya"tara mengancam sambil mengayun-ayunkan dompet raka yang entah sejak kapan sudah ada ditangannya.

"wah mulai gilanya, balikin nggak"raka hendak merebut dompet ditangan tara

"belok kiri dulu"tara membuka jendela dan mengayun-ayunkan dompet raka diluar jendela.

Namun yang terjadi diluar dugaan, sebuah motor tiba-tiba saja menyamakan kecepatan mobil raka dan dengan cepat merampas dompet yang tara ayun-ayunkan diluar jendela.

Tara dan raka membeku sekejap lalu saling tatap.

"COOOPPEEEEEEETTTTT.....!!!!!"teriak keduanya bersamaan.

"KEEJAAAAAARRRRRR" Teriak tara yang dengan sigap dilaksanakan oleh raka.

Kemampuan raka dalam berkendara tidak diragukan lagi meski usianya sudah setengah abad, raka berhasil menyamakan kecepatan kendaraannya dan memepet motor pencopet itu kepinggir dengan mobil hingga pengendaranya kehilangan keseimbangan dan terjatuh di trotoar.

Saat pencopet itu memekik kesakitan karena kakinya terjepit badan motor, dengan cepat tara melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobil menghampiri pencopet itu.

Tara meraih kerah baju pencopet itu hingga berdiri,

"macem-macem lo, kalo mau duit kerja bukan ngrampas hak orang.

Masih muda bukannya nyari kerja yang bener malah nyopet"omel tara

"nenek mau apa?lepasin nggak"gertak pencopet itu

"nenek,,nenek,, hehh gini-gini gue masih sanggup lempar lo pake satu tangan"gerutu tara tidak terima dipanggil nenek meski kenyataannya dia memang sudah tua sekarang

Pencopet itu tertawa "masa??"ledek pencopet itu yang sukses menyulut emosi tara

"ck,,,jangan salahin gue ya" dengan satu gerakan tara berhasil mengguling tubuh sang pencopet hingga terbanting kedepan

"aaaaacckkhhhh,,,"pekik pencopet itu sambil memegangi pinggangnya..

Tara berjalan menghampiri pencopet itu dan berjongkok untuk mengambil kembali dompet raka.

"inget ya, nyari kerja yang bener baru masa depan lo bener. Lo nggak mau kan anak istri lo makan uang haram?"omel tara masih dengan posisi berjongkok

"satu lagi,, gue bukan nenek loo,,!!!"tara memukul kepala pencopet itu dengan dompet raka

"ampun nek,,"pencopet itu melindungi kepalanya dengan punggung tangannya

"nenek lagi,,?"tara memukulnya lagi kali ini dengan serangan bertubi-tubi

"Aa,,ampun nyonya"pencopet itu ketakutan dengan kegilaan wanita tua didepannya, dia tidak tau baru saja berusan dengan seorang mantan atlet taekwondo.

Tara sudah lelah dan menghentikan aksi gilanya,lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompet raka dan menyerahkannya pada pencopet itu.

"nih, makan yang bener, jangan nyopet lagi, kasian orang tua lo udah capek-capek gedein elo biar jadi orang bener malah jadi penjahat."

"terus ini"tara mengeluarkan kartu nama dari dompetnya

"lo dateng kekantor ini, bilang dapet rekomendasi dari ibu tara. Minta mereka kasih kerjaan yang sesuai sama ijasah lo.

Awas aja kalo sampe gue liat lo nyopet lagi"tara menoyor pencopet yang sepertinya berusia sekitar 25 tahunan itu.

Tara meninggalkan pemuda yang baru saja mencopetnya itu dan kembali masuk ke mobil.

"ini minumnya boss"raka memberi sebotol air mineral pada tara dan langsung diteguk tara hingga tandas.

"aauuusss nek?"ledek raka yang sukses membuatnya mendapat lirikan maut dari tara

"hehehe,,,,piss"goda raka sambil berpose dengan dua jari tengah dan telunjuknya.

"aaadududuuuuhhh,,,"pekik tara

"ngapa lo?kan..kan,,yang begitu nggak mau dipanggil nenek"

"adduuuhh pinggang gue"keluh tara sambil memegangi pinggangnya

"makanya jangan sok-sok an,pake acara banting orang lo.

Encok kan lo sekarang"omel raka

"diem nggak lo.."ancam tara

"hahahhaaaaaa,,,,nggak inget umur sih lo"ledek raka

Tiba-tiba saja tara menarik rambut raka dan memukuli kepalanya bertubi-tubi,,,

Yah,,begitulah..

Umur tidak menentukan kedewasaan..

Karena sesungguhnya selalu ada jiwa anak-anak yang bersembunyi didalam tubuh orang dewasa, hanya saja tidak semua orang mau mengungkapkan sisi ke kanak-kanakannya dengan alasan ingin terlihat berwibawa.

hahahahaha...


****


kebayang ada nenek-nenek sebadas tara kocak kali ya. hahahaa

thanks for reading guys.

jangan lupa folloW, vote dan komen ya..

sampai jumpa di work aku selanjutnya..

makasi, luph you all..

-author-

I LOVE YOU,BUT,,Where stories live. Discover now