"andai aja kamu nggak nglakuin tindakan sepicik itu mungkin aku udah mulai bener-bener suka sama kamu, tapi kesalahan kamu nggak bisa aku tolelir lea.

Jadi aku minta maaf karena kayaknya aku nggak bisa nerusin hubungan kita"raka berdiri dan melangkah pergi meninggalkan lea yang kini menangis sendirian disudut cafe dan menjadi bahan bisik-bisik pengunjung cafe yang menyaksikan pertengkaran raka dan lea.

>--<

Raka memarkir motornya dihalaman dan masuk kedalam rumah dengan langkah gontai

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Raka memarkir motornya dihalaman dan masuk kedalam rumah dengan langkah gontai.

"dari mana lo? Kusut amat tu muka?" sapa tara yang sedang merebahkan diri di sofa sambil membaca komik favoritnya.

"ketemu lea"jawab raka singkat

"oohhh,,"tara tidak bertanya lagi dan mendudukkan diri untuk minum lalu kembali merebahkan diri.

"minggir lo"raka menyingkirkan kaki tara yang terjulur untuk bergabung duduk di sofa

"ah ilah,,resek lo.disitu kan luas"tara justru menaruh kakinya dipangkuan raka sambil menunjuk sofa single diseberang meja

"gue maunya disini, minggir nggak kalo enggak,,,"raka menggelitik telapak kaki tara yang sukses membuat tara akhirnya mendudukkan diri, lalu dengan cepat raka menidurkan kepalanya di atas paha tara dan menyilangkan tangannya didepan dada lalu memejamkan mata.

"ck,,ganggu orang PW aja lo ka"gerutu tara, tapi tetap membiarkan kepala raka di pangkuannya.

Dan raka hanya tersenyum sambil memejamkan mata.

"lo lagi ada masalah sama lea?"tanya tara yang entah kenapa hari ini sedikit peka.

"gue baru aja putus"jawab raka masih memejamkan mata

"lah kenapa?"kata tara terkejut

"menurut lo gue bisa jalanin hubungan sama orang yang udah fitnah dan nyakitin orang yang gue sayang?"tanya raka

Tara bergeming mendengar jawaban raka.

"gue nggak masalah ka, gue udah maafin lea kok"jawab tara

"tapi gue nggak bisa ra, siapapun orang baru yang dateng diantara kita berdua nggak boleh misahin kita. Dari awal udah seperti ini, kalo dia mau nerima aku, dia juga harus nerima kedekatan kita.

Atau nggak usah sama sekali."raka berkata dengan serius, membuat tara tertegun.

"itu namanya egois ka, nggak semua orang bisa nerima hubungan persahabatan antar lawan jenis"jawab tara yang kini melanjutkan kegiatannya membaca komik sambil sebelah tangannya memainkan rambut raka.

" gue tau, tapi gue nggak bisa ra kalo harus dijauhin sama elo lagi. Gue nggak mau, cukup sekali aja "jawab raka, diam-diam tara tersenyum kecil di balik komiknya.

Permana yang sedari tadi mendengar percakapan kedua anak kesayangannya itu dari ruang kerjanya tersenyum kecil dan geleng-geleng kepala, Seolah merasa dejavu dengan apa yang baru saja dia dengar.

Tara dan raka hening, tara yang fokus dengan komik ditangannya dan raka yang tengah fokus mengamati wajah tara yang sedang fokus.

"go food"teriak seseorang diluar pagar

"yeeaay,,makanan gue dateng.

Ayaaahhhh minta uang"teriak tara

"awas lo"tara langsung berdiri dan membuat kepala raka yang sedari tadi tidur dipangkuannya terbentur meja

"aaacckkhhhh,,,parah lo"pekik raka sambil mengelus pelipisnya yang sepertinya benjol. Dan tara hanya menjulurkan lidahnya pada raka dan berlari keluar mengambil pesanannya.Permana yang menyaksikan kejadian kekerasan itu hanya geleng-geleng kepala.

"yah, kamar di atas disulap jadi perpus mini donk yah.

Raka udah ngomel-ngomel terus aku simpen buku di kamar dia" kata tara di sela-sela kegiatan makan siang mereka

"bukan buku yah, itu komik semua yah."protes raka

"Buku gue ngga ada 10, buku lo sampe menuhin rak. Bawa pulang sana, biar di bakar sama mama"omel raka

"tuh yah, denger kan? Di dunia ini dia doank yang nggak ngertiin tara"keluh tara

"boleh aja sih ra, nanti kita panggil tukang kayu buat ukur rak yang kamu butuhin ya?"kata permana

"yess,,,

Makasi yah"pekik tara girang

"jangan diturutin yah,lama-lama jadi penuh komik rumah kita yah.

Dikamar si harie aja penuh sama komik dia yah" profokasi raka

"jangan di dengerin yah, tara Cuma nitip kok.

Nanti kalo tara menang di ASEAN games, bonus dari pemerintah kan gede tuh. Tara ada rencana mau buka comic cafe gitu yah, jadi tara bisa beli komik terus tanpa di omelin mama"tara mulai berkhayal

"yakin banget lo bakal menang?PON besok aja lo belum tentu bawa pulang emas"ledek raka, yang sukses membuat tara mendelik kesal

"nggak boleh gitu raka, didukung donk bukan malah doain jelek begitu."nasehat permana

"omong-omong kamu udah dapet tanda tangan mama kamu belum?"tanya permana

"udah yah, Cuma ya gitu banyak syaratnya."tara mengedikkan bahunya

"ayah ngerti kenapa mama kamu bersikap seperti itu, Cuma ayah juga tau seberapa keras kamu berusaha buat sampai titik itu.

Ayah bangga sama kamu, ayah pasti dukung kamu sayang"
permana mengusak kepala tara

"makasi ayah, ayah emang paling ngertiin tara.

Nanti kalo tara bisa wakilin negara kita di ajang ASEAN ayah harus dateng dan bawa spanduk gede buat dukung tara ya"tara mengacung dua ibu jarinya.

"siap,,ayah bakal bawa supporter dari klub tenis ayah sama anak buah ayah dikantor deh"jawab permana

"lah, emang ayah mau biayain mereka semua keluar negeri?kan negera kita udah pernah jadi tuan rumah?hahhahaaa"tara terbahak

"lah iya ayah lupa, bisa jual villa nenek kalo ayah bawa semua ya?"semua yang ada di meja makanpun tertawa bersama.

Permana adalah penggambaran ayah yang hangat dan selalu mendukung keputusan anaknya, tidak pernah menuntut dan selalu mengutamakan kebahagiaan anaknya.

Itulah kenapa tara selalu nyaman berada didekat permana, selain papanya sendiri tara selalu menyempatkan waktu untuk bisa menghabiskan waktu bersama permana, entah hanya bermain seharian dirumah raka atau pergi berbelanja dan makan bersama diluar.

Sebuah bentuk perhatian sederhana yang selalu di inginkan setiap orang tua, terkadang kedewasaan membuat anak-anak sibuk sendiri dan lupa bahwa orang tua mungkin juga merasa rindu dan kesepian. Dan permana hampir tidak pernah merasa kesepian karena tara yang selalu menanyakan kabarnya, menghampirinya saat dia rindu, dan mengajaknya melakukan hal-hal menyenangkan jika dia merasa bosan. Walau dia sudah bertahun-tahun menjadi orang tua tunggal dari raka yang kini sudah sedikit malu untuk bersikap manja padanya.

Permana berjanji akan selalu menjaga dan mendukung tara, entah sampai kapan janji itu bisa dia jaga.


>----<

aku juga mau punya ayah angkat kayak ayah permana euy,,

adem bener.hehehehee....

btw, makasi yang udah baca.

jangan lupa follow ya..

tinggalin komenn dan vote kalian juga di tiap part cerita.

makasi semua.

love yoy

-author-

I LOVE YOU,BUT,,Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt