"haii,, everybody"sapa nya dengan senyum ceria ,yang membuat seisi aula terkejut dan riuh

"terima kasih lho sudah menyempatkan diri menonton potret bahagia keluarga saya..

Dari kemarin Kalian penasaran kan siapa aja yang ada difoto itu?

Oke-oke akan saya perkenalkan disini."gadis itu memberi kode pada seseorang disamping panggung, tak lama layar kembali menyala dan menampilkan sebuah slideshow foto.

"ini adalah keluarga inti saya, ini mama-papa dan kakak saya.

Ah ini yang di mading itu lho, ganteng ya?iyalah, liat adeknya aja begini"katanya percaya diri

Semua orang masih menyimak meski sebagian gaduh dengan kalimatnya masing-masing

"ini sahabat papa dan anaknya, dan mereka sudah seperti keluarga bahkan sebelum saya ada. Dan saya juga sudah bersahabat dan tumbuh dengan anak yang ada difoto ini sejak dalam kandungan"kata gadis itu setelah slide berganti

"dan ini,,ini teman kakak saya.

Ah iya, Khusus yang satu ini saya tidak akan mengelak,kalian boleh menggosipkan saya sesuka hati dengan yang satu ini. "gadis itu tertawa, lalu melangkah maju kedepan panggung.

"ada lagi yang belum jelas?"tanya tara dengan tatapan dingin yang menyeramkan, namun semua orang bergeming.

" Apa saya juga harus menjelaskan foto kita saat serah terima piala tahun kemarin pak? " Tara menatap ke arah kepala sekolahnya

"kalian tau? cara paling mudah untuk terlihat bodoh adalah dengan mempercayai berita yang kamu tidak faham maksud dan kebenarannya.

Saya tidak tau saya yang terlalu pintar, atau seisi sekolah ini yang memang terlalu bodoh."gadis itu tertawa mengejek

"Dan ini "gadis itu mendekati deretan piala yang sedari tadi sudah berjajar diatas panggung sambil menyeret tongkat baseball ditangannya, entah kapan dia berhasil membawanya dari ruang kepala sekolah.

"ini adalah piala-piala yang sudah saya sumbangkan untuk sekolah ini, 

kok saya jadi kesal ya melihatnya?. 

ck,,,Tidak ada gunanya juga kan?jadi lebih baik tidak ada"gadis itu mengayun kan tongkat baseball yang dia bawa ke arah deretan piala diatas panggung hingga membuat beberapa diantaranya patah dan hancur

"cukup tara.."pak jonash hendak naik ke atas panggung untuk menghentikan tara namun langkahnya berhenti dan dia melangkah mundur saat tara menunjuknya dengan tongkat baseball

"bapak diem aja , saya belum selesai !!"kata tara dengan tatapan menusuk sambil menunjuk jonash dengan tongkat baseball ditangannya, yang sukses membuat wali kelasnya menciut

semua orang tau tara seorang atlet bela diri meski tidak pernah melakukan tindakan kekerasan dan menunjukkan sikap tempramen di sekolah tetap saja semua akan ngeri jika berurusan dengan tara.

"saya tidak mau kerja keras saya di bangga-banggakan oleh sekolah yang bahkan tidak bisa saya jadikan rumah, dan saya tidak mau prestasi saya di jadikan bahan bualan oleh kalian-kalian yang bahkan tidak bisa mempercayai saya."dengan terengah-engah tara berhenti menghancurkan piala-pialanya sendiri dan menatap semua orang yang menontonnya didepan panggung, semua orang kini terdiam melihat betapa mengerikannya tara dalam mode mengamuk

"anda,,"tara menunjuk wali kelasnya..

"berapa kali bapak menjadi mentor dan menemani saya ikut kompetisi?apa selama itu saya terlihat seliar gosip yang bapak dengar?apa pernah saya bersikap semurah itu pada orang lain?"kata tara

I LOVE YOU,BUT,,Where stories live. Discover now