Ngemis/Transaksi?

27.9K 266 23
                                    

Selamat malam apa kabar kalian?
Kalo fisik ku yakin sehat la ya?
Walau mental ya paling sama semua, masih pada gilaa kek aku hahaha

Maaf baru bisa up.
Buat semua readers aku tolong banget jangan suka rude di kolom komen kalo aku lama up.nya, dan aku ga suka dipanggil 'woy' panggil aja eve atau kak atau apapun yang penting sopan!

Dan lagi, dari awal cerita ini sebenernya punya alur dan udah sampe end redline.nya jadi aku mungkin ga bisa masukin semua fetish kalian,

because its all about my fetish!

Oke? Cus lanjut ke cerita!



***

Ayu membuka mata dari tidurnya, tubuhnya yang terasa ringan sudah lengkap dengan pakaian melekat disana, dilihatnya ruangan yang terlihat sedikit berbeda dengan tempat tinggalnya dari yang ia ingat.

Apa ia ada di tempat lain?

Ia menoleh kesebelah, max masih ada disampingnya dengan mata yang sudah terbuka juga,

Hanya ia duduk di kursi sebelah ranjang tempat ia berbaring.

Kini sosok itu berubah menjadi sosok yang... berbeda?

Ah tidak berbeda sebenarnya, ia masih tampan dan menawan pikirnya.

Hanya saja ada yang berbeda.

Senyum yang sangat indah mungkin?

Max hanya tersenyum menatap ayu yang baru saja terbangun.

"Kita dimana?" Tanya ayu dan max masih tersenyum, sesekali mengelus pucuk kepala wanita itu.

Ayu yang bingung melihat sekelilingnya,

Ruangan itu terlihat serba putih, apa dia meninggal? Kenapa juga ia merasa sangat tenang sekarang?

"Max? Apa aku udah mati? Kok rasanya aku tenang banget ya?" Ayu bertanya dengan lembut, mungkin karena ia baru saja bangun tidur.

Max hanya terkekeh.

"Jangan bercanda, tidur lagi, mungkin kamu masih bermimpi"

Ahh, ayu memang masih mengantuk,

Dan mendengar itu ia benar-benar kembali menutup matanya.

***

Ayu kembali membuka mata dari tidur panjangnya, ia kembali melihat sekelilingnya, ahhh yang tadi memang sepertinya mimpi, karena ia sudah berada di kamarnya sekarang.

Namun max sudah tidak ada disana.

Ia sedih? Mungkin? Entahlah.

Yang jelas ayu memang sedikit menyukai iblis itu.

Dilihatnya anjing hitam itu juga masih anteng di depan kamar ayu seperti biasa.

Suara bell apartement terdengar membuat ayu memakai baju dengan asal tanpa menggunakan pakaian dalam.

Lagi pula jika ada yang nafsu dengannya ia tak peduli.

Bian adik ayu kini ada dihadapannya.

Ayu sempat bingung kenapa juga anak ini bisa tau tempat tinggalnya

Namun sedetik kemudian ia ingat jika sebelumnya bian sempat meminta alamatnya, ia pikir itu adalah kesempatan yang bagus untuk menjadikan adik kurang ajarnya ini budak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nafsu Sekutu IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang