Matahari turun digantikan oleh bulan yang mulai naik ke atas menandakan waktu sudah berganti menjadi malam, sebelum kembali ke asrama aku melihat kembali ke arah anak lelaki itu, tadi teman-temannya memanggil dia Reg, apakah dia Regulus?

Aku sering mendengar nama Regulus, tapi aku tak pernah tau yang mana wujud dan bentuk orangnya.

dia sepertinya sudah tenang, duduk di pinggir danau sambil melihat senja memang merubah emosi, syukurlah jika dia sudah tenang.

aku pun segera kembali ke asrama.

saat sudah sampai di pintu gryffindor, nyonya gemuk bertanya password nya dan aku pun menjawabnya, kemudian pintu pun terbuka.

Aku segera masuk.

Aku bersih-bersih, mandi dan mengganti pakaian ku, aku berencana untuk ke perpustakaan malam ini.

Setelah selesai mandi, dan mengganti pakaian aku langsung menuju perpustakaan untuk melanjutkan novel yang ku baca, aku duduk di tempat biasa kutempati di sebelah jendela.

Aku menyalakan lilin dan mulai membaca.

Suara langkah kaki mengganggu kegiatan membacaku tumben sekali ada seseorang yang ingin membaca di perpustakaan pada malam hari, ku amati dengan baik-baik siapa orang itu.

Seseorang dengan buku di depan mukanya langsung duduk di tempat ku tanpa menyadari bahwa aku ada.
haruskah aku memberi tahu nya, apa ku harus pergi, entahlah sepertinya itu akan menjadi canggung.

aku melanjutkan baca tak menghiraukan anak-
tunggu dia adalah anak laki-laki itu, regulus, kurasa itu tak masalah, dia anak yang baik.

dia menggeser halaman bukunya dengan sangat hati-hati, dari penglihatan ku dia sepertinya tipe orang yang akan menyelamatkan buku bukunya terlebih dahulu jika rumahnya terbakar, dia melihat ke arahku dan lompat dari kursinya.

"merlin, maafkan aku, aku benar-benar tidak tahu kau berada di meja ini"

"tidak apa-apa, kau membaca dengan sangat fokus aku tidak berani mengagumu" ucapku

"thank you, excuse me " ucapnya dan langsung keluar dari perpustakaan.

aku melihat kearahnya sampai ia benar benar tidak terlihat lagi di pandanganku, dan melanjutkan membaca ku.

Satu jam berlalu, mataku sudah sangat berat untuk melanjutkan membaca walaupun hati ku masih memaksaku untuk terus melanjutkannya, aku pun segera kembali ke asramaku untuk tidur.

Setelah sampai aku langsung berbaring di kasur ku dan menutup mataku perlahan.

>✯<~~>✯<~~>✯<~~>✯<~~>✯<~~>✯<

Aku terbangun dan melihat bayangan diriku, di kereta itu saat aku..

aku menggelengkan kepala ku dan berteriak sekencangnya meminta pertolongan.

Aku terbangun lagi nafasku terasa sesak, aku lihat sekitar dan aku kembali ke kamar asramaku, keringat mulai membasahi tubuh ku, aku memegang kasur ku dengan kencang.

Aku menenangkan diriku, aku menarik nafasku dalam dalam dan menghembuskannya perlahan, aku mengulangi nya hingga aku merasa tenang.

Di malam itu aku tidak tidur karena takut mimpi itu muncul kembali...

Alarm teman sekamarku berbunyi, satu persatu dan meraka pun bangun dari kasurnya.

Ruby, Ophelia, inez teman sekamarku mulai mempersiapkan diri satu persatu untuk sarapan di great hall.

"Jane bangunlah, nanti kau telat sarapan" sangat mengejutkanku, biasanya mereka langsung pergi ke great hall.

Aku bangun dan menatap Ruby yang berdiri di samping kasurku.

Menurutku Ruby memang yang terbaik di antara Ophelia dan Inez, dia paling netral dari yang lain, Ophelia dia wanita paling anggun yang pernah kutemui mungkin karena dia anak dari keluarga pureblood, sedangkan Inez dia seperti daily prophet nya Hogwarts, dia selalu tau berita/gosip terkini di dalam maupun di luar Hogwarts.

"Terimakasih Ruby aku akan segera ke great hall untuk sarapan" mendengar perkataan itu ia langsung tersenyum ke arahku

"great, see you in the great hall Jane!"
dia menepuk pundak ku dan berjalan pergi.

Aku mencoba untuk tidak memikirkan hal-hal buruk yang akan menggangu ku untuk belajar kali ini, aku menarik nafasku dan memulai hari ini dengan normal, setidaknya aku mencoba agar aku dapat menjalani kehidupan ku dengan normal.

mungkin dimulai dengan sarapan di great hall..

Makanan sudah terpampang di meja, aku dapat mencium aromanya, tapi entah kenapa aku tidak ingin memakan apapun yang ada di meja, mungkin aku belum lapar.

Aku mengambil roti dan memasukkannya ke dalam tas, untuk ku makan di kelas nanti.

Karena tak mau telat aku langsung menuju ke kelas pertamaku, ramuan.

Aku harus berurusan dengan mulciber lagi, jenggot Merlin aku hanya bisa berdoa untuk kebaikan ku untuk saat ini.

Aku membuka buku catatan ramuan ku, ku baca dan pelajari sambil memakan roti yang kubawa.

Seorang anak laki-laki datang, tepatnya Regulus datang. Dia menatapku dan langsung duduk di tempatnya

Tak lama setelah aku menghabiskan roti yang kubawa tadi, beberapa murid mulai datang termasuk Mulciber, aku hanya diam dan membaca catatan ku, dia berbincang kepada temannya.

Setelah Profesor Slughorn datang Mulciber segera duduk di bangkunya tepatnya di sampingku.

“Kenapa kau takut kepadaku Spencer?” kata kata itu berbisik di telingaku, walaupun aku tidak melihat asal suara itu tapi aku tahu itu Mulciber.

Aku menarik nafasku dan melanjutkan membaca catatan ramuan ku, tangan ku gemetar walau aku sudah berusaha untuk stabil agar tanganku tidak bergetar lagi.

“Profseor Slughorn”

“Yes Mr Black?”

Seorang anak laki-laki itu pun berdiri dan berjalan ke arah profesor slughorn.

Tunggu dia Regulus..

𝑩𝒍𝒂𝒄𝒌?

<<<<>>>>>>>>>>>☆<<<<<<<<<<<<>>>>

Euphoria |Regulus BlackOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz