three

121 17 0
                                    

-Black?

-Black?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Brukk.....

Seseorang telah sengaja menabrakan dirinya kepadaku, lantas buku buku yang kupegang jatuh berantakan di lantai.

"Watch out redhead" ucap seseorang dari balik ku, aku perlahan berdiri dan ternyata di depan ku ada seorang anak laki-laki.

tidak, dia bukan lelaki yang mendorong maupun meledek ku, dia hanya diam berdiri di depan ku. Arah mata nya tertuju pada buku buku ku yang tergeletak di lantai, apakah anak laki-laki ini akan membantu ku?

Aku sangat tidak suka keadaan seperti ini, tidak ada interaksi diantara kami berdua membuat keadaan menjadi canggung.

"apa ada yang bisa ku bantu?" ucapku memecah keheningan.

"Cepatlah Reg, kami menunggu mu tinggalkan saja darah lumpur itu"

laki-laki itu menatap teman-temannya dan pergi begitu saja, aku segera mengambil bukuku yang terjatuh di lantai.

Aku sudah biasa dengan kata "mudblood" jadi tak kuhiraukan perkataan mereka.

Hari ini aku pergi ke black lake untuk membaca novel yang baru ku beli, pride and prejudice adalah nama buku yang ku baca saat ini, aku membawa roti dan sebotol susu untuk ku makan saat membaca buku ini.

Aku bersandar di pohon dan mulai membaca buku yang kubawa ini, ceritanya menarik, aku terlarut oleh novel ini, hingga langit berwarna jingga, aku tak sadar bahwa aku sudah membaca buku ini selama 3 jam, aku segera membereskan semua barang yang kubawa, aku berjalan ke danau terlebih dahulu untuk menikmati sunset yang berada di danau ini.

mataku tertuju pada anak laki-laki yang sedang melempar batu ke danau.

aku berjalan lagi hingga sejajar dengannya meskipun aku dan anak laki-laki itu berjarak sekitar 8 meter tetap saja dia bisa melihat ku.

aku duduk di pinggiran danau, mengintip sedikit untuk melihat apa yang dia lakukan, dia terus menerus melemparkan batu ke danau, dari penglihatan ku dia sepertinya sedang emosi.

Sejauh ini dia tidak pernah melakukan apapun kepadaku, walaupun teman temannya sering membully ku biasanya dia hanya berdiri diam tidak ikut campur.

Aku melafalkan mantra "avis". sekawanan burung mulai muncul dari tongkat sihirku, mereka terbang menuju anak laki-laki itu dan memutari anak lelaki tersebut.

senyuman tipis mulai terpampang di bibirnya, dia menatapku.

Ku alihkan pandanganku ke danau, senja mulai terlihat, angin sore bertiup melawan wajahku hingga rambutku bertebaran, aku menutup mata dan menghirup udara, menikmati waktu sore ini.

Euphoria |Regulus BlackWhere stories live. Discover now