"En–enggak kok Tan—eh Mama.. maksud Salvio itu pisang.. iya Salvio mau pisang Tan—Mama.."

Saga menggeleng. Tak habis pikir dengan ucapan ajaib dari suaminya. Tapi tak apa, kehadiran Salvio di ruang makan malam ini membuat perbedaan suasana yang cukup signifikan. Biasanya ruang makan hanya terdengar suara alat makan, tapi malam ini penuh dengan suara tawa mamanya dan juga ucapan-ucapan Salvio.



《¤》



"Jadi Salvio ini siapa kamu Saga?" Pertanyaan dari papanya membuat Saga berdecih. "Dia suamiku. Bukannya tadi Papa sendiri yang mengantarkannya ke altar?"

Saat acara makan selesai, Tuan Ivander mengajak istrinya, anaknya, dan juga menantunya untuk duduk di ruang tamu. Katanya sih untuk mengakrabkan diri dengan anggota baru Ivander.

"Ah iya dia suamimu. Tapi yang Papa tanyakan, bagaimana bisa Salvio yang menjadi suamimu? Seingat Papa calon menantu Papa namanya Jazel Danendra bukan Salvio Delvian."

Dalam hati Salvio mulai ketar-ketir. Apa sinetron yang biasanya ditonton bundanya akan terjadi pada dirinya? Dihina oleh mertua yang tak mendukung pernikahan anaknya karena perbedaan kasta? Salvio sebenarnya sudah kenyang mendapat hinaan sedari kecil. Jika sekarang dirinya kembali dihina mungkin tak akan terlalu pedih rasanya.

Eh tapi tunggu, kalau orang tua Saga tak menyetujui pernikahan mereka, berarti Salvio bisa bebas dari pernikahan ini? Salvio bisa kembali ke kehidupannya sebelum bertemu Saga kan?

Senyum mulai muncul di wajah Salvio, yang awalnya keruh kini menjadi berseri-seri. Salvio tak sadar bahwa sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikannya.

Orang itu Saga, yang sekarang ikut tersenyum saat melihat wajah penuh senyum Salvio.

"Jazel kabur dan Salvio yang menggantikannya."

Mamanya Saga menutup bibirnya dengan kedua tangan. "Jadi kamu memaksa Salvio? Iya begitu Sa? Kamu dipaksa menikah sama Saga?"

"Iy—"

"Aku mencintainya."

Bola mata Salvio rasanya ingin menggelinding saking lebarnya dia melotot.

Berbeda dengan reaksi wajah Salvio yang pias seakan darah tiba-tiba hilang dari tubuhnya, mamanya Saga bertepuk tangan heboh mendengar ucapan lantang anaknya.

Anaknya terlihat berlipat gantengnya saat berbicara tadi dan beliau bangga.

Tuan Ivander mengangguk paham. "Lalu apa pekerjaanmu Salvio? Pekerjaan keluargamu?"

"Sa–saya kerja part time di minimarket, ngajar di salah satu tempat les, dan di toko bunga. Saya dari panti asuhan jadi saya tidak tau keluarga asli saya bekerja apa. Saya hanya orang biasa-biasa saja, malah tergolong tidak mampu. Jadi semisal Mama dan Papa tak setuju dengan pernikahan ini saya siap kalau harus cerai dengan Saga. Saga lebih layak bersanding dengan orang yang sepadan dengan dirinya daripada dengan saya yang orang biasa ini Pa."

Sebelum Saga membuat naskah drama baru lagi, kali ini Salvio ingin menceritakan siapa sebenarnya dirinya. Melihat seperti apa kekayaan keluarga Ivander, cerita yang akan dia ceritakan pasti akan menampilkan salah satu adegan sinetron kesenangan Bunda.

Si miskin di tendang dari kediaman si kaya.

Mamanya Saga dengan langkah cepat mendekati tempat duduk Salvio. Salvio menutup matanya erat. Bersiap jika saja dirinya harus mendapat satu atau dua tamparan yang diikuti makian. Salvio sudah siap jiwa raga mendapat itu semua.

Namun apa yang di dapat Salvio ternyata sangat jauh dari ekspektasinya. Dirinya kini malah masuk ke dalam pelukan hangat Nyonya Ivander, dengan sesekali puncak kepalanya dikecup.

"Hidup kamu pasti dulu sangat berat. Kamu tenang saja ya Salvio, sekarang kamu sudah jadi tanggung jawabnya Saga. Kami jamin kamu tidak akan kekurangan satu apapun lagi." Mamanya Saga masih setia memeluk Salvio. Papa Saga hanya menyaksikan bagaimana interaksi istrinya dengan sang menantu.

Mata Salvio bertemu dengan mata Saga. Senyum miring mulai muncul di wajah Saga yang bagi Salvio sangat menyebalkan. Saga mengangkat ponselnya yang menunjukkan beberapa kata yang terbentuk menjadi dua kalimat. Mata Salvio membola saat membacanya. Matanya langsung berpindah memelototi Saga yang kini tersenyum menang.

'Tidak perlu susah-susah memikirkan skenario untuk kabur karna itu semua akan percuma. Lebih baik kamu persiapkan dirimu untuk menjadi anggota keluarga Ivander, Sayang.'





《¤》


Salvio dan otak randomnya. Seru banget nulisnya🤣



Gimana? Lanjut jangan nih?

TROUBLE? TROUBLES?! [END]Where stories live. Discover now