0.1 DUNIA KEENAM 🍊

Start from the beginning
                                    

Gadis itu menganggukan kepalanya, dia berjalan beriringan dengan Queen  sambil memegang tanganya dengan hati-hati.

Gaun putihnya berkibar saat tertiup angin, suara lonceng dari seruling yang Queen bawa terdengar indah mengikuti langkahnya.

Laila menuntun Queen untuk duduk dikursi batu yang sudah disedikan, pelipis gadis itu menetes keringat dingin. Nafasnya terlihat tidak teratur.

"Nona apa anda baik-baik saja? Ingin saya panggilkan tabib? "

Queen memegang tangan gadis itu dengan lembut, sambil mengelengkan kepalanya dia mengalihkan pandangannya kearah hamparan bunga dihadapannya.

"Aku baik-baik saja, Laila aku hanya sedikit haus bisakah kamu mengambilkan aku air serta beberapa kue dari dapur di kediaman? "

"Tentu nona! "

Laila berjalan tergesa-gesa meninggalkan Queen seorang diri, terlihat jelas bahwa dia sangat khawatir namun dia juga tidak bisa membantah ucapan majikannya itu.

Queen tersenyum saat melihat kepergian gadis itu, rambut hitamnya berkibar saat tertiup angin dia terlihat seperti seorang peri.

Peran kali ini yang coba dia mainkan yaitu peran, gadis polos dan penyakitan bukankah sangat cocok dengan dirinya yang sekarang.

Dia sangat mendalami perannya, seolah dia bukanlah beracting melainkan tentang sebenarnya dirinya.

Gadis itu mengambil seruling yang dibawa, memejamkan matanya sambil meniup serulingnya dengan santai.

Semesta seakan mendukung dirinya, suara merdu dari serilung yang gadis itu mainkan, terdengar menyejukan dan menyedihkan secara bersamaan membuat yang mendengarnya seolah berada dalam keputus asaan.

Dari kejauhan seorang pria tampan melangkahkan kakinya dengan wibawa, saat mendengar suara suling itu dia menghentikan langkahnya. Otomatis membuat para pengawal dan kasim yang mengikutinya juga menghentikan langkah mereka sambil menundukan kepala.

"Semuanya bubar, kasim harry ikuti aku! "

Zeus pria tampan itu melangkahkan kakinya untuk mengikuti darimana suara itu berasal, hingga dia menghentikan langkahnya. Netra birunya menatap lurus kearah depan dimana seorang gadis membelakanginya dengan seruling ditanganya.

"siapa dia? "

"Menjawab yang mulia, dia adalah putri kedua dari pasangan jendral Alarick dan jendral Anata. Nona Charlotte Queena Letizia. "

Zeus menganggukan kepalanya, netra birunya tidak menampilkan apapun. Dia mengalihkan padanganya kearah kasim yang tepat berada dibelakangnya.

"Katakan pada mereka bahwa aku akan terlambat! "Ucapnya dengan datar hal tersebut membuat kasim tua itu terkejut.

"Yang mulia! "

"Kamu menentangku? "

"Maafkan saya yang mulia, saya akan menyampaikan pesan anda. "

Kasim itu melangkahkan kakinya terburu-buru meninggalkan tempat itu, tinggalah Zeus seorang diri. Dia melangkahkan kakinya untuk menghampiri gadis itu.

Ayo Rebut Male Lead dari Female Lead! [ Terbit ]  Where stories live. Discover now