Orang Asing

166 43 2
                                    

Pukul sembilan lima belas saat Sofia tiba di satu cafe yang menjadi tempat janji temunya dengan Silvia.

Gadis itu duduk diam di pojok ruangan dengan ponsel yang ada dalam genggamannya.

Ia masih saja berfokus pada benda pipih tersebut sampai-sampai tidak sadar jika sudah ada orang lain yang duduk di hadapannya.

Sofia baru menyadari hal itu saat ia merasakan seseorang tengah memperhatikannya dengan lekat.

"Lama amat, s," perkataan Sofia terhenti saat ia menyadari jika orang yang duduk di hadapannya ini bukanlah Silvia.

Melainkan seorang lelaki dengan postur tubuh tegap, dan juga rambut hitam mengkilat yang ia buat ke samping kanan.

Pria itu tersenyum cerah dan mengulurkan tangannya, mengajak Sofia untuk berjabat tangan.

"Nama saya Chandra, apa benar kamu yang bernama Sofia?" tanya nya.

Bahkan suaranya yang sedikit berat serasa menyempurnakan penampilannya kini. Menurut Sofia, pria di hadapannya ini mirip dengan Aktor Korea yang dramanya belum lama ia tonton.

Dengan ragu Sofia menjabat tangan si lelaki, ia menyebutkan namanya dengan suara lirih.

"Sofia."

Lelaki bernama Chandra ini tersenyum tipis, ia menoleh ke sekitar sebelum mendekatkan wajahnya ke arah Sofia yang secara otomatis memundurkan tubuhnya.

Hampir saja dirinya memberikan pukulan keras pada pria di hadapannya ini.

"Besok, temui saya di sini pukul sepuluh pagi. Ada hal yang ingin saya sampaikan," ucapnya tanpa aba-aba.

Ia kemudian berdiri dan beranjak, meninggalkan Sofia yang masih terdiam kebingungan di tempatnya.

Tidak lama setelah kepergian Chandra, Silvia datang dengan tergopoh. Wanita dengan celana jeans juga baju lengan panjang itu segera menggantikan Chandra duduk di depan Sofia.

"Gimana? Cakep, 'kan?" tanyanya tiba-tiba.

Sofia yang masih shock dengan kehadiran Chandra kini dibuat mengernyit oleh pertanyaan Silvia. Apa kehadiran Chandra ada hubungannya dengan Silvia?

"Apaan?" 

"Cowok tadi, cakep, 'kan? Tajir juga loh dia. Kalo kamu mau nikah sama dia, auto terjamin hidupmu. Tinggal ongkang-ongkang kaki bisa beli apa aja yang dimau," ujar Silvia dengan mata berbinar.

Benar dugaannya. Kehadiran Chandra memang ada sangkut pautnya dengan Silvia. Apa wanita ini coba untuk menjodohkannya lagi?

"Sil, please, lah. Aku masih bisa cari suami sendiri, nggak usah kamu jodoh-jodohin sama orang asing. Apalagi sampe kamu kayak begini. Kamu tahu, aku justru ngerasa kalo saat ini kamu lagi ngerendahin aku," jawab Sofia dengan tegas.

Ia memang tipe orang yang tidak suka basa-basi. Ia akan mengatakan apa yang memang ingin ia katakan.

"Iya, aku tahu. Tapi niatku cuma biar kamu cepet nyusul aku, aku udah pengen liat Rendy punya temen main," ucap Silvia.

Sofia hanya bisa menghela napas. Sebenarnya ini bukan yang pertama kali bagi Silvia untuk menjodohkannya dengan beberapa lelaki yang ia kenal.

Jika dihitung ini adalah kali ke empat dalam sebulan Silvia menjodohkannya. Meski pada akhirnya semuanya gagal karena penolakan Sofia.

"Aku paham niat kamu baik, paham banget malah. Tapi aku harap kamu juga ngerti gimana posisiku sekarang. Udah cukup aku dapet tekanan dari keluarga dan orang tua aku soal pernikahan. Ketemu sama kamu pada awalnya aku pikir bisa buat aku sharing soal keluh kesah aku akan hal ini, tapi ternyata pemikiran ku kurang tepat," Sofia mendorong kursi yang di dudukinya. 

Married with Mr.Gay (CHANSOO GS)Where stories live. Discover now