"Memang tidak sampai kurus sekali, tapi kau sedikit lebih kurus jika dibandingkan ketika kita bertemu pertama kali," jawab Yerin.

Taehyung tertawa, "Baiklah ... Baiklah ... Aku akan makan banyak malam ini," candanya. Mereka berdua tertawa bersama.

Setelah selesai, Taehyung mengantarkan Yerin ke halte bus sebagai penebusan rasa menyesalnya karena tidak bisa membalas perasaan dari Yerin.

Meskipun sebenarnya Yerin juga bisa memakluminya.

"Sunbae, aku benar-benar minta maaf," ujar Taehyung sambil membungkuk sopan. Yerin tertawa, "Ada apa denganmu? Sudahlah, lagi pula tak ada yang perlu di khawatirkan lagi," jawab Yerin.

"Tapi ... Aku masih merasa tidak-"

"Hei, sudahlah, jangan merasa tidak nyaman padaku, aku paham, aku mengerti, lagi pula jika aku ada di posisimu juga aku pasti akan melakukan hal yang sama,"

"Sunbae, aku-"

Yerin berdecak kesal, "Kau ini! Kubilang sudah, jika kau terus mengatakam seperti itu aku yang malu," potong Yerin dengan sedikit kesal.

Taehyung terdiam, untuk sesaat suasana di antara mereka penuh keheningan, "Sunbae," panggil Taehyung.

Yerin tak menjawab, dia menengokan kepalanya ke arah Taehyung, "Sunbae wanita baik yang pernah aku temui, aku akan selalu berdoa untukmu agar kau mendapatkan pria yang lebih baik dariku," ujar Taehyung.

Perlahan Yerin tersenyum, "Terima kasih, aku juga berharap wanita yang kau sukai, membalas perasaanmu, jangan patah semangat," balas Yerin.

Taehyung dan Yerin saling tersenyum satu sama lain, tak lama bus yang di tunggu Yerin datang, "Taehyung-ah, aku pulang duluan ya, jaga kesehatanmu, jika memerlukan bantuan jangan lupa hubungi aku," ujar Yerin seraya menaiki bus itu.

Taehyung tersenyum lali menundukan kepalanya sopan. Yerin melambaikan tangannya, Taehyung membalas lambaian tangan Yerin dengan anggukan dan senyuman.

Taehyung berjalan menjauh dari halte tadi dan mencari halte bus yang melewati apartemennya.

Ketika berjalan, tiba-tiba saja dia tak sengaja tersandung oleh batu hingga hampir terjatuh, namun untungnya tidak sampai terjatuh.

Dari saat itulah tiba-tiba perasaan Taehyung menjadi tidak nyaman.

Entah mengapa dia merasa resah dan gelisah, apalagi ketika memikirkan Jisoo, keresahan serta kegelisahan dia menjadi begitu besar, dia berlari sampai ke halte tujuannya.

Sembari menunggu bus datang, Taehyung mencoba menghubungi Jisoo untuk menanyakan kabarnya, namun ponselnya tidak aktif.

Karena perasaannya masih gelisah dan resah, Taehyung memutuskan untuk datang ke apartemen Jisoo. Saat ini dia sudah tidak peduli mau Jisoo menyukainya atau tidak.

Ketika dia sampai di apartemen Jisoo, dia segera mengetuk dan menekan bel unit apartemen Jisoo, namun tetap tidak ada, hampir saja dia merasa frustasi.

Tiba-tiba saja dua orang wanita baya melewati Taehyung.

"Kau lihat mobil di pinggir gedung tadi? Astaga anak muda sekarang begitu vulgar memperlihatkan kemesraan mereka, mereka bahkan tidak memperdulikan lagi sekitar mereka,"

"Kau benar, sekarang zaman sudah semakin terbuka, kuharap cucuku tidak melakukan hal memalukan seperti itu di tempat umum,"

"Benar itu sangat memalukan sekali,"

"Sepertinya budaya luar sudah masuk ke Korea, sungguh sangat di sayangkan,"

"Aku menyukai ketika zaman di mana aku masih muda,"

"Benar,"

Taehyung yang mendengar itu seketika kegelisahan dan keresahannya bertambah, dia turun ke lantai dasar dan mencoba melihat ke samping gedung apartemen itu.

Alangkah terkejutnya dia ketika dia melihat samping apartemen Jisoo.

Meskipun tidak terlalu jelas, tapi dia bisa melihat Sehun terus menciumi Jisoo dengan penuh nafsu, Jisoo bahkan terlihat sudah mencoba untuk menghentikan tindakan Sehun namun tak digubris oleh Sehun.

"Oppa, sudah ya," ujar Jisoo ketika mulut mereka terpisah, namun tidak berhenti di situ, Sehun malah lanjut menciumi dan menjilati bongkahan dada Jisoo.

Jisoo sebenarnya merasa risih tapi dia juga cukup menikmatinya, ketika matanya tak sengaja melihat keluar kaca mobil, alangkah terkejutnya dia melihat siluet pria yang sedang diam di depan mobil yang sedang dia naiki.

"Oppa, cukup, di luar ada yang melihat kita," tegur Jisoo yang langsung mendorong kepala Sehun, Jisoo segera membenahi pakaiannya. Dia keluar dari mobil Sehun, "O-Oppa, apa itu Seokjin Oppa?" Tanya Jisoo.

Siluet pria itu tak terlihat bergerak sedikit pun, membuat Jisoo tambah merasa takut ketahuan oleh kakaknya.

Cukup lama suasana hening, hingga akhirnya Sehun juga keluar dari mobilnya, " Kau mengenalnya?" Tanya Sehun. Jisoo menengokan kepalanya pada Sehun dan menggeleng pelan.

"Jisoo-ya," panggil pria yang ada di hadapannya, perlahan pria itu mendekat dan mulai menampakan dirinya. Ketika cahaya dari lampu penerang jalan menyorot tubuh pria itu, seketika Jisoo membelalakan matanya terkejut.

"Tae-Taehyung-ah," Gumam Jisoo "Tae-Taehyung-ah, a-aku bisa jelas-"

"Apa yang terjadi dengan ponselmu?" Tanya Taehyung, "Ah, po-ponselku mati, aku lupa mengisi ulang baterainya," jawab Jisoo.

Dengan dingin dan penuh rasa kecewa Taehyung menatap Jisoo, "Oh baiklah," ujarnya.

"Taehyung-ah, aku-"

"Jisoo-ya," potong Taehyung, "Ke-kenapa? Ada apa?" Tanya Jisoo dengan gelisah.

.

.

.

To be continued chapter 9 ....

Jangan lupa vote dan komen yaa ...
Dana : 083116782179
Oh iya kalo ada yang mau ngasih aku traktiran boleh bangett hehe, seikhlasnya aja juga gpp buat bantu aku beli kuota dan biar makin semangat nulis ceritanyaa😔🙏🏻 ... Makasih banyak yaaa udah baca dan dukung cerita akuu🥺🤗

Unconditional Love | VSOO | ENDWhere stories live. Discover now